Pidato untuk acara kenegaraan – Sambutan dalam sebuah acara resmi memang terbilang gampang gampang susah. Karena terdapat kaidah-kaidah tertentu yang harus dipatuhi khususnya dalam hal susunan tata bahasanya. Bagi yang telah terbiasa membawakannya tentu saja hal tersebut bukan hal yang sulit, namun jika tidak terbiasa maka dibutuhkan draft pidato tertentu. Salah satu agenda penting yang membutuhkan sebuah pidato adalah pidato kenegaraan. Dan tentunya dalam acara kenegaraan tak sembarangan pidato dapat disampaikan. Bahkan bapak presiden pun untuk berpidato dalam acara kenegaraan seringkali membaca teks, hal ini dilakukan agar dalam pidatonya nanti tidak akan terjadi kesalahan. Untuk itu, disini kami mencoba menghadirkan salah satu contoh pidato untuk acara kenegaraan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam damai sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namo budhaya.
Yang kami hormati Ketua, wakil ketua dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Yang saya hormati Bapak ….
Yang saya hormati para duta besar negara-negara sahabat serta pimpinan perwakilan badan dan organisasi Internasional.
Saudara sebangsa dan setanah air.
Marilah pertama-tama kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat seluruh rahmatNya kita semua dapat berkumpul dalam agenda besar kenegaraan pada hari ini dalam rangka memperingati Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70.
Hadirin yang kami hormati.
Tentunya kita patut berterimakasih kepada seluruh pahlawan yang telah mendahului. Karena berkat perjuangan dan kerja keras para pahlawan tersebut maka kita semua pada hari ini dapat memperingati 70 tahun Indonesia Merdeka. Dan tentunya kita tahu betul bahwa saat ini kita memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjadi sebuah negara yang maju. Modal persatuan yang begitu kokoh, pendidikan rakyat yang semakin maju serta peluang para generasi muda untuk melakukan mobilisasi sosial telah terbuka lebar. Selain itu, kepulauan Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke dengan jumlah populasi penduduk Muslim terbesar di Dunia, negeri demokrasi terbesar ke 3 di dunia membuat Indonesia semaik disegani dimata Internasional.
Hadirin sekalian yang dimuliakan.
Dengan adanya hal tersebut, telah menunjukkan betapa bangsa Indonesia merupakan negara yang besar. Dan sebagai bangsa yang besar tentunya kita harus penuh percaya diri, harus selalu optimis untuk dapat mengatasi persoalan yang saat ini terus merongrong negara kita. Selama ini kita selalu terjebak dalam anggapan bahwa negara kita tengah terpuruk akibat perekonomian yang mekin lemah. Namun sebenarnya jika kita cermati lebih lanjut masalah penting yang harus diperhatikan adalah mengenai terkikisnya nilai-nilai kesantunan, kesopanan, tata krama yang tentunya akan berdampak serius terhadap jati diri bangsa kita yang dikenal sebagai negara yang santun, ramah dan sopan.
Sejarah sebenarnya telah mengajarkan kepada kita tentang kunci untuk mengatasi berbagai persoalan yang menimpa negara kita. Dan kunci tersebut tak lain dan tak bukan adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga rasa harus tetap utuh, bahu membahu dan tidak akan ada terpecah belahlah yang akan membuat segala persoalan yang datang tersebut pda akhirnya dapat teratasi.
Untuk mengakhiri pidato saya ada hari ini, saya hanya sekedar ingin mengingatkan pesan yang telah disampaikan oleh Bung Karno yang berbunyi “ kita tidak bertujuan bernegara hanya 1 windu saja, kita bertujuan bernegara 1000 windu lamanya, bernegara buat selama-lamanya”
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh