Islam begitu menghargai ilmu dan berbagai aktivitas keilmuan. Al-Quran bahkan mengatakan bahwa Allah akan meninggikan mereka yang berilmu beberapa derajat. apresiasi yang tinggi terhadap ilmu tak ayal berkontribusi terhadap munculnya ulama dan ilmuan-ilmuan muslim. Diantaranya Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Bukhori, Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, AL-khawarizmi dan masih banyak lagi. Agaknya akan lebih lengkap jika kita menyimak contoh pidato keutamaan ilmu berikut.
Assalamulaikum wr. wb
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua
Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Hadirin Yang Berbahagia
Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan sebuah pidato tentang keutamaan ilmu. Hadirin sekalian mengapa kita harus menjadi orang yang berilmu?
Berkenaan dengan mengapa kita harus menjadi orang yang berilmu Allah memberikan dasar dalam Al-quran, Surah Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya:
”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (alMujadilah [58] :11)
Dalam hadits, Rasulullah saw pernah bersabda: ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah menjadikannya faqih (memahami dengan baik) dalam masalah agama (Islam) dan mengilhami petunjuk-Nya.” (Muttafaq alaihi).
Hadirin Yang Berbahagia
Agama islam adalah agama yang sangat menghargai ilmu, bahkan alim ulama atau orang yang berilmu nilainya lebih berharga dari abid atau ahli ibadah yang siang dan malam beribadah kepada Allah.
Umar r.a. berkata: ”Kematian seribu ’abid (ahli ibadah) yan gmendirikan malam dan puasa di siang hari adalah lebih ringan daripada kematian seorang ’alim yang mengetahui apa yang dihalalkan dan
yang diharamkan oleh Allah.”
Keberadaan ilmu dapat digunakan sebagai kendaraan yang mampu mengantarkan umat muslim ke surga. Ilmu adalah landasan iman dan amal yang membawa kita lebih mengenal Allah swt. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, mengatakan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mampu mendekatkan kita kepada Tuhan. Seyogyanya apapun ilmu yang kita pelajari bisa mengantarkan kita pada pribadi yang lebih mengenal Tuhan dan agama-Nya.
Hadirin yang Berbahagia
Kiranya besar sekali pahala yang diberikan Allah pada orang-orang yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu. Rasulullah saw juga bersabda:”Barangsiapa menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya jalan ke surga.” (HR Muslim).
Selain itu, dalam hadits dikatakan bahwa ”Sesungguhnya malaikat itu membentangkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang ia lakukan.”
(HR ahmad, ibn Hibban, dan Hakim).
Begitu pentingnya menuntut ilmu sampai Imam Syafi’i berpesan,’ Barangsiapa yang tidak menggunakan masa mudanya untuk mencari ilmu, maka bacakan takbir empat kali. Ini artinya para pemuda yang tidak menggunakan waktu, tenaga dan akal pikirannya untuk menuntut ilmu maka kematianlah baginya.
Hadirin yang Saya Hormati
Tingginya Islam dalam memuliakan orang yang berilmu dan aktivitas keilmuan yang dilakukan menjadi pondasi terbangunnya tradisi keilmuan yang memiliki andil besar dalam menghasilkan ulama-ulama yang kompeten dan begitu mencintai ilmu. Diantaranya Jabir ibn Abdullah
ra yang rela menempuh perjalanan sebulan penuh dari kota Madinah ke kota Arisy di Mesir hanya untuk mencari satu hadits, Ibnu al-Jauzi menulis lebih dari seribu judul. Imam Ahmad pernah menempuh perjalanan ribuan kilomater untuk mencari satu Hadits, bertani untuk mencari rezeki dan masih membawa-bawa tempat tinta pada usia 70 tahun. Imam al-Bukhari menulis kitab
Shahih-nya selama 16 tahun dan selalu sholat dua rakaat setiap kali menulis satu hadits, serta berdoa meminta petunjuk Allah. Imam Nawawi (w. 676 H), penulis Kitab Riyadhush Shalihin, al-Majmu’, dan Syarah Shahih Muslim, yang disebutkan bahwa beliau setiap hari belajar 8 cabang ilmu dari subuh sampai larut malam.
Hadirin yang saya hormati
Melihat pentingnya ilmu dan penghargaan tinggi yang diberikan Islam pada ulama dan tradisi keilmuannya, maka sudah saatnya kita sebagai generasi muslim saat ini untuk bisa mewarnai hari-hari kita dengan aktivitas keilmuan. Sehingga kita menjadi orang yang mengenal Allah dan agama-Nya melalui ilmu-ilmu yang kita miliki.
Hadirin Yang saya hormati
Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, segala kekurangan dan kelebihannya saya mohon maaf dan terima kasih.
Wassalam, Wr. Wb