Contoh Pidato Tentang Larangan Menyakiti Sesama Muslim

Menyakiti dan mencaci maki sesama muslim sangatlah dilarang oleh agama Islam, nah untuk lebih jelasnya, akan kita bahasa bersama dalam contoh pidato tentang larangan Menyakiti Sesama Muslim berikut ini:

Assalamu’alaikum Wr. Wb

(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak ibu-ibu, saudara-saudara sekalian yang saya hormati .
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar.karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang ,kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua menghadiri acara……

Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya,semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rosulullah saw. Berikut para keluarganya,para sahabatnya,para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat islam sekalian. Amiin.

Para hadirin yang saya hormati,
Sesame muslim adalah saudara. Karena itu menyakiti dan mencaci maki orang muslim adalah dosa besar. Sifat ini tercela sekali dan merupakan cirri-ciri orang munafik.
Kecenderungan orang munafik ialah diam-diam dia membenci orang muslim yang taat. Dibelakang, dia akan mencaci dan menggungjingnya. Meskipun tampaknya ia sendiri sebagai seorang muslim,namun muslim yang munafik.

Muslim adalah saudara ibarat satu tubuh. Salah satu bagian tubuh dicubit,maka yang lainnya ikut merasakan sakit,persaudaraan muslim sudah diikat dengan dua kalimat syahahadat,yaitu kesaksian dalam pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah Rosul Allah.semua muslim menyatakan demikian.ada kesamaan dan keseragaman pandangan hidupmaupun akidah.karena itu, sebenarnya muslim itu satu saudara.

Tetapi umat muslim seringkalimenjadi terpecah-belah. Semua itu akibat ulah dari orang-orang munafikia tidak suka melihat melihat kebaikan –kebaikan yang tumbuh subur di muka bumi ini. Sudah terjadi sifatnya,bahwa ia sering menimbulkankerusakan dengan alasan perbaikan. Reka terpecah dan berkelompok-kelompok. Ditiupkan fitnah sehingga antara sesama muslim saling mendzalimi, saling membenci dan pada puncaknya saling membunuh.

Para hadirin Rohimakumullah,
Orang munafik tidak pernah menghiraukan bahwa sesame muslim tidak boleh menyakiti,baik melalui cacian,tindakan,menyebar isu bohong dan sebagainya. Bahkan sesama muslim dilarang tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari. Rosulullah saw. Pernah bersabda ,”mencaci maki orang islam itu adalah fasik,yang membunuhnya adalah kufur.”
Fisik adalah perilaku yang bertolak belakang antara lahiriah dan hatinya. Itulah orang munafik. Sebab yang ditampakan terasa indah yang disimpan dalam hati terasa busuk.Ia tampaknya muslim tetapi terhadap muslim lainya sering menjelek-jelekan, menyebar fitnahdan membuka keburukan. Ia suka mengoreksi orang lain, sedikit sajakeburukan maka akan menjadi besar. Semua itu dilakukan karena kecenderungan hatinya yang berkeinginan untuk diakui sebagai orang yang taat, disanjung dan diagungkan oleh orang lain.

Para hadirin yang terhormat ,
Sebagai muslim hendaknya sadar betul, bahwa menggunjing aib dan kesalahan sesama muslim itu sangat dilarang. Meskipun orang itu benar benar bersalah atau berbuat dosa, maka kita tidak bolehmenceritakan kepada orang lain. Menceritakan kejelekan orang lain,pada hal nyata-nyata buruk,berarti membuka aib orang tersebut .oleh karena aib dan keburukannya itu kita ceritakan , maka dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut .akibatnya orang tersebut akan menanggung malu..menyebar cerita keburukan orang lain bukanlah cirri orang muslim.sebab seorang muslim senantiasa menjaga kehormatan sesama saudara muslim lainya itu haram darah, harta dan kehormatannya.”

Para hadirin yang dirahmati Allah,
Apabila kita melihat seorang muslim melakukan dosa atau kesalahan, kemudian kita mencacinya,maka sikap kita itu bukanlah mencerminkan pribadi muslim.karakter itu pantas dimiliki oleh orang-orang munafik.muslim yang beriman justru akan memperingatkan dengan nasihat-nasihat yang baik, agar yang bersangkutan sadar.kalau perlu diajak bicara empat mata sehingga tidak ada, orang lain yang mengetahuinya.
Dalam Al-Qur’an diterangkan:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ

مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Artinya:
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS: Al-Ahzab Ayat: 58)

Para hadirin yang berbahagia,
Islam sangat melarang seseorang menghina sesame muslim sebab kadang kala yang dihina itu belum tentu lebih buruk daripada yang menghina. Bahkan yang dihina itu tidak menutup kemungkinan lebih baik dari yang mencala.mengapa islam melarang demikian ? karena sikap saling mengejek dan mencaci sesame muslim akan menimbulkan keretakan persatuan dan kesatuan umat. Jadi tetaplah jika orang yang suka menghina dan mencaci sesama muslim itu dianggap sebagai orang munafik.

Sikap mencaci maki, menggunjing, menghina, mengolok-ngolok, dan entah apa lagi istilahnya, adalah perbuatan tercela. Hukumnya Haram.hanya orang-orang yang suka perpecahan dan permusuhan saja yang melakukan demikian itu. Ingatlah peringatan Allah dalam surat Al- Hujarat ayat 12,”Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu mengunjing sebagian yang lain!”

Para hadirin Rohimahumullah,
Mereka yang mencaci maki umat islam disebabkan oleh dorongan dari dalam hatinya. Karena dari dalam hatinya dipenuhi oleh kebusukan-kebusukan. Ia tidak suka melihat umat islam rukun dan damai. Meskipun diperingatkan dengan ancaman Allah, baik melalui Al- Qur’an maupun hadist,tetapi orang-orang munafik itu tiada takut sedikit pun. Peryataan keimanan dan amal shalih yang ditampak-tampakan hanyalah kepalsuan belaka.

Orang munafik jarang bisa mengekang lidahnya sehingga ada kecenderungan untuk mengumpat dan menggunjing. Jika melihat seseorang berbuat kesalahan atau aib, bukan main senang hatinya. Dengan demikian ia bisa menceritakan kemana-mana aib tersebut.
Sifat dan sikap orang munafik akan bertolak belakang dengan sikap muslim beriman. Bagi orang beriman, aib saudaranya justru ditutup-tutupi. Ia akan memperingatkan dan memberi nasihat secara diam-diam, yang kemungkinan masih bisa diterima.

Para hadirin rahimahumullah,
Mengungkap keburukan orang lain disebut ghibah.pernah suatu ketika para sahabat ditanya oleh Rosulullah demikian,”kalian mengerti ghibah?”para sahabat serentak menjawab,”Allah dan RosulNya yang lebih mengerti.”kamudian Rosulullah saw. Bersabda,”Ketika engkau ungkapkan keadaan kawanmu(sedangkan) ia benci tentang pengungkapanhal itu kepada orang lain, maka itulah yang disebut ghibah.”lalu para sahabat bertanya,”bagaimana kalau yang diungkapkan itu yang sebenarnya?”Rosulullah saw. Menjawab”jika hal (yang kau ungkapkan) itu sudah dengan kenyataan orang itu, berarti ghibah. Namun jika tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan disebut buthan, yaitu memfitnah!”

Para hadirin yang berbahagia,
Hendaknya kita sadari bahwa setiap orang memiliki harga diri. Jika digunjing dan dicaci maki, meskipun ia ternyata memang bersalah,maka tentu akan marah. Paling tidak ia menjadi tersinggung. Kemudian timbullah rasa benci kepada oarng yang menjelek-jelekan dirinya. Itulah kebanyakan sifat manusia.

Menggunjing dan menjelek-jelekan orang lain lebih kejam daripada perang. Diceritakan bahwa suatu ketika sufyan bin husbain duduk bersama iyas bin muawiyah.lalu sufyan menceritakan keburukan orang lain. Maka iyas merasa tidak suka mendengarocehan sufyan.
“diam kau sufyan!”kata iyas.”Apakah engkau pernah memerangi Roma?”
Iyas menjawab,”tidak pernah. Sofyan bertanya,”Apakah engkau pernah memerangi turki?”
Jawab iyas,tidak juga.”
Kata iyas,Roma dan Turki selamat dari kekejamanmu:tetapi saudaramu sesame muslim tidak selamatdari kekejamanmu!”

Para hadirin,
Kepribadian muslim sejati beriman adalah merasa bahwa sesame muslim itu satu saudara.dengan begitu,akan terjalinlah hidup bekerja sama yang baik,saling tolong-menolong dan saling membantu, ia akan menghindari caci maki dan menjelek-jelekan orang sesame saudara muslim. Oleh sebab itu jika seseorang mengaku muslim tetapi masih suka menggunjing, maka ia bukanlah muslim sejati.

Demikianlah apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika, ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Bilahit aufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Leave a Comment