Ceramah Tentang Mengajarkan Sikap Tenang Kepada Anak

Mengajarkan sikap tenang kepada anak diperlukan agar mereka mampu menghadapi kondisi hidup yang sering kali sarat dengan ketegangan dan kekacauan. Tanpa ketenangan orang tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan pikiran yang sadar dan jernih sehingga anak-anak di masa efektifnya harus diajarkan bersikap tenang dalam mneghadapi masalah. Selengkapnya ceramah tentang mengajarkan sikap tenang kepada anak, Semoga Bermanfaat !

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

 Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit bahasan tentang mengajarkan sikap tenang bagi anak-anak. Dari Fadhl, ia berkata:’’ Pada sore hari Arafah, ketika orang banyak berdesak-desakan saat kami maju, Rasulullah Saw. bersabda: Hendaklah kalian tenang! Seraya beliau duduk di atas untanya. Ketika memasuki Mina, saat menuruni lembah beliau bersabda: hendaklah kalian bersiap-siap membawa kerikil untuk melempar jumrah ! Seraya Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya seperti seseorang melempar.’’ (HR. Ahmad) 

Hadits ini menjelaskan bahwa Fadhl bin Abbas menyaksikan Rasulullah Saw bersikap tenang ketika banyak orang yang berdesak-desakan memasuki lembah Mina. Fadhl sangat terkesan dengan sikap Rasulullah Saw. yang begitu tenang sehingga Fadhl sendiri tidak merasa gugup dalam menghadapi kerumunan orang yang berdesak-desakan di lembah Mina itu.

Sikap orang tua yang tenang dalam menghadapi suasana tegang akan dapat memberikan pengajaran dan contoh nyata bagi anak. Dengan contoh sikap ini mereka tidak turut gugup dan tegang dalam menghadapi suasana yang kalut. Ketika antri wudhu di masjid pun misalnya, anak-anak diajari sikap tertib dan tenang. Ketika bergiliran memakai kamar mandi anak-anak diajarkan bersikap tenang untuk mendapatkan giliran.

Sikap tenang mudah diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya bila orang tua sendiri menunjukan sikap tenang dan penuh ketabahan ketika menghadapi situasi yang tegang dan kacau. Oleh karena itu sebelum mengajarkan sikap tenang kepada anak, orang tua harus piawai dalam menjadikan sikap tenang tersebut sebagai bagian dari kepribadiannya.
Jadi sikap tenang saat menghadapi suasana tegang dan kacau tidak cukup hanya diajarkan melalui nasihat tetapi perlu diberikan contoh nyata dalam pelaksanaannya kepada anak-anak

Insya Allah dengan bimbingan praktis tersebut anak-anak akan mudah menghayati dan mencontoh sikap tenang orang tuanya tatkala menghadapi ketegangan dan kekacauan, sehingga tak ayal sikap tenang tersebut menjadi bagian dari pribadi anak-anaknya.

Saudaraku, demikianlah yang dapat saya sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh