Ceramah Tentang Adab Membaca Al-Quran

Membaca Al-Quran adalah salah satu aktivitas ibadah yang tidak hanya bernilai pahala tapi memberikan pula pengaruh positif terhadap kesehatan. Salah satu hal yang harus diutamakan dalam membaca Al-Quran adalah kekhusyuan dalam mentadabburi ayat-ayat Al-Quran. Jangan kira kekhusyuan adalah hal yang tidak mudah untuk diperoleh, sering kali setan mengganggu manusia agar tidak bisa berkonsentrasi dengan bacaan Al-Quran yang dibacanya. Untuk itu manusia perlu membaca Al-Quran dengan penuh adab, apa saja adab dalam membaca Al-Quran, selengkapnya berikut ini, Semoga Bermanfaat

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

 Hadirin Rahimakumullah

Membaca Al-Quran adalah salah satu aktivitas ibadah yang tidak hanya bernilai pahal melainkan disebut-sebut memiliki dampak positif terhadap kesehatan tubuh. Barang kali kita harus mengetahui etika yang harus dilakukan ketika kita membaca Al-Quran sehingga aktivitas ibadah tersebut dapat melahirkan kekhusyuan yang bermuara pada kedekatan kepada sang Khaliq.

Apa saja adab-adab yang harus dilakukan ketika membaca Al-Quran?

Imam Nawawi secara lengkap menguraikan adab-adab dalam membaca AL-Quran yang tertulis dalam kitabnya yang berjudul Al-Tibyan. Apa sajakah Adab-adab membaca Al-Quran?

1. Ikhlas dalam membaca dan menghadirkan hati sebagai munajat kepada Allah Swt

2. Membersihkan mulut dengan bersiwak atau yang sejenisnya.

3. Membaca dalam keadaan suci.

4. Bagi orang yang sedang junub atau haid, diharamkan membaca Al-Quran baik secara keseluruhan atau sebagian, kecuali apabila yang sebagian itu sudah menjadi wirid atau zikir yang biasanya dibaca setiap hari.

5. Membaca Al-Quran disunnahkan di tempat yang suci dan bersih, misalnya di masjid atau di tempat-tempat lain yang tidak mengandung najis.

6. Membaca Al-Quran disunnahkan menghadap kiblat duduk dengan khusyuk dan tenang, penuh rasa hormat, konsetrasi dan penghayatan, sembari menundukan kepala, hati, pikiran, cipta, rasa dan karsa. Boleh juga membaca Al-Quran sambil berdiri atau berbaring dengan tetap menjaga kesopanan.

7. Mengawali bacaan Al-Quran dengan membaca doa isti’adzah dengan maksud memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari godaan setan, dilanjutkan dengan membaca basmalah seraya memohon limpahan rahmat, karunia dan anugerah-Nya.

8. Menghadirkan khauf (rasa takut) dan raja’ (harapan) kepada Allah Swt. caranya dengan merenungkan kandunan-kandungan ayat suci Al-Quran yang berisi tentang siksa, janji, ancaman, dan pahala yang disediakan bagi manusia, yang semuanya akan bermuara pada salah satu dari dua tempat yang telah disediakan oleh Allah Swt., yaitu surge atau neraka.

9. Membaca dengan tartil, yakni perlahan-lahan. Sebab membaca dengan tartil akan lebih membekas di hati daripada membacanya dengan cepat.

10. Memohon limpahan anugerah Allah apabila membaca ayat-ayat rahmah. Memohon perlindungannya apabila membaca ayat-ayat tentang adzab. Dan bertasbih kepada-Nya apabila membaca ayat-ayat yang menerangkan keagungan dan kesucian Allah.

Demikianlah barang kali yang dapat saya sampaikan, semoga pengetahuan tentang adab-adab membaca Al-Quran ini menjadi bagian dari kepribadian kita semua. Akhir kata semoga bermanfaat kurang dan lebihnya mohon dapat dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wl Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.