Contoh Ceramah Berjudul Sang Panutan

Siapa yang tak mengenal Nabi Muhammad saw.? Manusia terbaik yang di utus ke muka bumi ini merupakan sang panutan yang keindahan perilakunya tidak hanya dapat dicontoh oleh umat muslim melainkan oleh seluruh umat manusia sepanjang zaman. Ibunda Aisyah berkata bahwa ahlak beliau adalah Al-Quran berjalan, bahkan di era kekinian kita mengela Michal Hart yang menempatkan Nabi Muhammad saw di urutan pertama dalam buku yang berjudul 100 manusia paling berpengaruh di dunia. Selengkapnya ceramah yang berjudul sang panutan berikut ini !

Assalamualaikum wr. wb

 Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua

Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini marilah kita belajar sedikit tentang keistimewaan sang panutan. Siapakah sang panutan umat muslim?
Tentunya bagi kita sebagai umat muslim, manusia terbaik sang panutan sepanjang zaman adalah Nabi Muhammad saw. Ibunda Aisyah mengatakan bahwa Ahlak beliau adalah Al-Quran berjalan. Di era kekinian kita mengenal Michael Hart seorang non muslim yang menulis buku 100 orang paling berpengaruh di dunia dan tak disangka beliau menempatkan Nabi Muhammad saw di urutan pertama sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia.

Rasulullah saw sang panutan merupakan manusia paling mulia yang merupakan suami dan ayah terbaik, kepala negara terbaik, panglima perang yang cerdas, pengusaha yang jujur, orator ulung, dan kemuliannya. Dalam berbagai aspek kita dapat mencontoh kehebatan beliau.

Hadirin Rahimakumullah

 Ada beberapa keindahan pribadi Rasulullah saw yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini, diantaranya:

Pertama, Rasulullah saw adalah seorang yang selalu memerhatikan duka cita orang lain, keluh kesah selalu ditanggapinya dan orang yang memerlukan bantuan selalu di tolongnya.

 Kedua, beliau selalu membalas kebaikan orang lain yang berbuat baik kepadanya. Pernah suatu ketika beliau dikunjungi oleh wanita tua. Rasulullah saw menyambut gembira dan menjamu wanita itu dengan hormat sampai beliau menggelar mantelnya di tanah untuk di jadikan tempat duduk bagi wanita itu. Melihat ini, Ibunda Aisyah bertanya-tanya mengapa wanita itu menerima hormat yang begitu tinggi maka Rasulullah saw. menjawab,’’Dia pernah ziarah kepada kami ketika Khadijah masih hidup.

Ketiga, beliau senantiasa menolak sikap yang menunjukan pembedaan terhadap dirinya. Pernah suatu ketika dalam perjalanan ketika akan mempersiapkan makanan dengan menyembelih kambing. Seorang sahabat berkata biarlah aku yang menyembelih, sahabat yang yang lain berkata biarlah akau yang mengulitinya. Yang lain berkata ,’’aku yang memasak. Tiba-tiba Rasulullah saw. berkata,’’Biarkan aku yang mencari kayu bakarnya. Para sahabat dengan serentak menolak,’’Ya Rasulullah, biar kami saja yang bekerja, tenaga kami cukup untuk ini.’’Tetapi Rasulullah saw. berkata,’’aku tidak suka jika aku diistimewakan melebihi kalian semua. Sesungguhnya Allah swt. benci melihat hamba-Nya diberi keistimewaan tersendiri melebihi kawan-kawannya yang lain.

Keempat, meskipun kekuasaannya sangat besar, tapi beliau mendengar dengan seksama dan senang hati kata-kata seorang badui kelana yang datang kepadanya kaki telanjang; memerah sendiri susu kambingnya; menisik sendiri robekan bajunya; bahkan beliau menjahit sendiri terompahnya.

 Kelima, pernah suatu ketika beliau pulang larut malam sehabis melaksanakan dakwah. Dari sela-sela pintu rumahnya, beliau melihat istrinya Aisyah sedang tertidur lelap. Sehingga pada akhirnya, beliau memilih tidur di teras rumahnya daripada harus mengganggu tidur nyenyak istrinya (Subhanallah).

Keenam, beliau seorang pecinta keadilan yang tanpa ragu-ragu berkata dengan lantang,’’Siapa yang merasa punggungnya pernah aku sakiti, inilah punggungku siap di tuntut balas !.

 Ketujuh, beliau seorang manusia yang kalbunya selalu tergetar melihat hewan memikul beban melebihi kemampuannya.

 Hadirin Rahimakumullah

Demikianlah sedikit yang bisa disampaikan dari kemulian sang panutan yakni Nabi Muhammad saw. yang merupakan manusia terbaik sepanjang zaman. Dari apa yang telah disampaikan semoga kita dapat menjadi muslim yang lebih baik dengan mencontoh keindahan pribadi Rasulullah saw.
Akhir kata saya memohon maaf atas segala kekurangannya dan saya ucapkan terima kasih.

Billahi taufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.