Contoh Khutbah Jum’at Tentang Bunuh Diri

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Bunuh Diri – Kehidupan didunia ini selain kebahagian terdapat banyak ujian atau cobaan untuk kita sebagai umat-Nya. Pada dasarnya semua manusia cobaannya sama, berat atau ringannya suatu cobaan bergantung penilaian kita dan kokohnya iman kita. jika iman kita lemah, maka cobaan pun akan terasa sangat berat yang membuat ia tak sanggup menanggungnya, jalan pintas yang diambil oleh seseorang dengan iman lemah adalah bunuh diri. Dengan anggapan bahwa dengan begitu ia bisa mengakhiri kesengsaraannya. Untuk lebih lanjut hal ini akan dibahas pada contoh khutbah atau contoh dakwah kali ini

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْداً، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِقْرَاراً بِهِ وَتَوْحِيْداً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً مَزِيْداً
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah.

Membunuh diri kita dikarenakan tak sanggup menahan derita, menanggung cobaan yang Allah tentukan untuk kita adalah sebuah dosa besar. Hidup dan matinya kita Allah yang menentukan, lalu bagaimana bisa seseorang berfikir bahwa setelah ia bunuh diri penderitaannya akan berakhir? Apakah ia lupa akan kehidupan diakhirat? Yang akan menjadi sebuah pertanggung jawaban kita kepada Allah. Lalu bagaimana untuk orang yang tak mampu menghargai kehidupan ini diakhirat kelak? Rasulullah SAW menerangkan begitu mengerikannya pelaku yang melakukan bunuh diri di akhirat kelak. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya,” (HR. Muslim).

Dalam agama Islam, bunuh diri dengan alasan apapun adalah haram. Allah SWT melarang umatnya untuk melakukan pembunuhan ataupun bunuh diri. Bagi mereka yang melanggarnya arakan diancam dengan neraka dan ia akan kekal di dalamnya. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” [QS. An-Nisa’ ayat 29]

“Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [QS. An-Nisa’ ayat 30]
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah.

Keimanan dan ketakwaan seseorang akan mampu menghalau kita pada perbuatan dosa tersebut. Orang beriman akan tahu bahwa disetiap cobaan yang Allah berikan aka nada hikmah yang bisa kita ambil. Karena cobaan tidak memilih-milih kepada siapa ia akan datang, baik kepada orang beriman, ataupun belum beriman. Allah untuk memberi cobaan kepada kita sehingga akan tampak kesabaran dari umat-Nya yang beriman. Dan hal itu akan menjadi pengampun buat dosa-dosa kita jika kita mampu melaluinya dengan sabar.

Seorang muslim itu selalu mendapatkan kebaikan dalam urusan mereka. Ketika ia mendapatkan kesenangan, maka ia akan bersyukur. Dan bila tertimpa musibah, ia akan bersabar, semua itu akan membawa kebaikan baginya. Terjadinya musibah bagi seseorang, tidaklah menunjukkan kehinaan seorang hamba di sisi Allah SWT. Melainkan keimanan, ketaatan dan ketakwaan kepada Allah lah sebab kemuliaan seorang muslim. Allah memberi cobaan para hamba-Nya dengan musibah dan kenikmatan, yakni keburukan dan kebaikan. Allah berfirman:

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan(yang ssebenar-benarnya)…” (Al-Anbiya : 35)

Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang mulia, yang apabila mendapat ujian kita senantiasa bisa bertawakal dan bersabar menghadapinya. Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ

الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ