Contoh Khutbah Jumat Tentang Meraih Hidup Berkah

Contoh Khutbah Jumat Tentang Meraih Hidup Berkah – Manusia pada hakekatnya tidak pernah merasa cukup atas nikmat yang didapatkan. Terkadang rasa ketidakpuasan itu bisa membuat manusia selalu berusaha untuk mencapai kehidupan yang ia inginkan tanpa tahu ujungnya. Karena keinginan manusia tidak akan berujung, selalu ada angan-angan baru ketika kita telah mencapai sebuah kesuksesan dalam hidup. Kesuksesan demi kesuksesan bisa diraih manusia yang belum tentu bisa membuat ia benar-benar menikmati hidupnya. Pemenuhan berbagai macam obsesi dalam hidup tak lantas membuat kita menjadi bahagia. Lalu hidup seperti apakah yang bisa membuat kita bahagia? Hal ini akan dibahas dalam contoh khutbah kali ini.

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ
الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْداً،
وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
إِقْرَاراً بِهِ وَتَوْحِيْداً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْماً مَزِيْداً
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah.
Semua manusia didunia ini ingin meraik kenikmatan dan kebahagiannya. Seorang manusia akan berbeda-beda dari satu dan yang lainnya dalam mengejar kebahagiannya. Ada yang diusia mudanya sudah terobsesi dengan jabatan tinggi, bisnis sukses, atau pun wanita idaman. Semua hal ini tidak terlepas dari materi, karena pada akhirnya semua yang dilakukan manusia baik itu bekerja, sekolah setinggi-tingginya, dan memulai bisnis semata-mata untuk materi yang dihasilkan. Karena dengan materi kita dapat memenuhi kebutuhan kita untuk hidup.

Tapi masih saja kita bisa menemukan manusia yang mempunyai uang yang banyak, rumah yang besar, istri yang jelita atau suami yang tampan, ilmu yang luas tetapi tidak mengangkat derajat pemiliknya? Malah menghinakannya? bukan kebahagiaan atau ketentraman yang diperoleh melainkan masalah dan malapetaka. Apa sebabnya? sebenarnya penyebabnya sederhana sekali, yakni bahwa semua itu tidak berkah atau barokah.

Kita tidak boleh cukup senang memiliki sesuatu. Tetapi yang harus lebih kita senangi adalah keberkahan atas segala sesuatu itu. Jadi bukan takut tidak memiliki sesuatu tetapi harus lebih takut sesuatu yang sudah dimiliki tidak membawa berkah, termasuk dengan rezeki yang kita dapatkan bisa membawa keberkahan terhadap diri kita dan keluarga. Keberkahan rizki sangat penting karena ia akan membawa kepada ketenteraman dalam menjalani kehidupan bukan membuat kita semakin jauh dengan Allah tetapi semakin mendekattkan kita kepada Allah SWT.

Di samping itu, agar rizki yang kita peroleh membuat kelapangan jiwa untuk saling mengasihi, bukan menjadikan kita semakin sombong atau rakus, tapi semakin menjadikan kita tunduk kepada sang pemberi rizki.

Maka, kita harus sangat takut dengan hidup yang tidak berkah, yaitu yang tidak bermanfat bagi dunia juga tidak bermanfaat bagi akhirat. Mulailah kita harus berhati-hati dengan uang.  Bagaimana supaya rezeki yang kita dapatkan menjadi barakah? lakukan beberapa hal berikut ini :

Pertama, belajar menjadi hamba Allah yang bertaqwa. bertaqwa kepada Allah adalah modal yang utama apabila orang ingin meraih kesuksesan dan bisa merakasan kebahagiaan yang sesungguhnya. Hal
sebagimana yang tersirat dalam salah satu firman Allah dalam surat At-thalaq ayat 2-3 yang berbunyi:

Artinya : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia ( Allah) akan mengadakan baginya jalan keluar.  Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (at-Thalaq; 2-3)

Kedua, Mengawali aktifitas dengan Shalat Dhuha. Shalat Dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah Swt. sepanjang hari yang akan dilalui, entah berupa nikmat fisik maupun materi. Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari, yaitu shalat Dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.’” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani)

Ketiga, Gemar melakukan shadaqah. Sesungguhnya harta yang diberikan kepada orang lain dengan niat karena Allah, maka sebenarnya tidak membuat harta kita berkurang. Bahkan bertambah dan semakin barakah.

Keempat, Menyempurnakan nikmat dengan bersyukur. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia-Nya adalah kunci hidup bahagia. Dengan bersyukur, seseorang lebih bisa merasakan nikmat dari karunia yang telah diterimanya. Bahkan, tidak hanya bisa merasakan nikmat, tetapi nikmat itu bisa bertambah. Hal suda disenyalir oleh Allah dalam firman-Nya surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi;
Artinya : “sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikamt tersebut, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS.Ibrahim; 7 )

بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ


الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ