Contoh Dakwah Tentang Bahaya Mengeluh

Contoh Dakwah Tentang Bahaya Mengeluh – Mengeluh adalah sebuah bentuk ketidakpuasan dari apa yang sebenarnya kita harapkan. Mengeluh adalah suatu tindakan yang kerap dilakukan manusia, karena pada hakikatnya manusia tidak akan pernah merasa puas akan apa yang ia dapatkan, ketidakpuasan memunculkan keluhan demi keluhan yang sebenarnya dengan kita mengeluh sebanyak apapun tidak akan merubah keadaan yang ada. Maka dari itu hal ini akan penulis bahas dalam contoh khutbah kali ini. Semoga bermanfaat.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Piih muqqodimah yang anda sukai)

Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu kita semua panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan rahmat dan ridho-Nya kita bisa hadir dalam kesempatan kali ini dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada para sahabatnya, para tabi’in-tabi’innya,serta kita sebagai umatnya.

Hadirin sekalian yang kami hormati.

Siapa didunia ini yang tidak pernah mengeluh? Rasanya tanpa disadari atau tidak kita semua pasti pernah mengeluh. Terkadang dalam doapun tersirat keluh kesah kita kepada Allah SWT. Sebuah keluh kesah yang dirasakan manusia adalah sebagai bentuk ketidakpuasan dari hidup yang dijalani, ketidak ikhlasan terhadap ketentuan yang Allah berikan. Mengeluh memang bukan sebuah solusi untuk memperbaiki ketidakpuasan manusia, dan manusia pun tahu itu. Tapi terasa atau tidak keluh kesah itu tetap keluar dari bibir setiap manusia pada umumnya.

Mengeluh juga sebagai bentuk tidak bersyukurnya kita terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tidak bersyukur terhadap ketentuan yang Allah berikan untuk kita, padahal sesungguhnya Alla tahu mana yang terbaik untuk umatnya, seperti dalam firman-Nya dalam Qs. Al-Baqarah : 216,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Ketika seseorang terlalu membebani pikirannya dengan segala aktifitas keluh kesah yang ada maka panca indrapun tak mampu lagi peka terhadap nikmat yang Allah SWT berikan.  Ia akan selalu membandingkan dirinya dengan orang yang ia anggap lebih beruntung darinya. Hati yang tidak damai, tidak tenang , merasa gelisah akan memenuhi hari-harinya. Padahal jikalau kita bisa menghitung nikmat yang Allah berikan tak akan pernah bisa terhitung, seperti dalam firman-Nya  dalam QS An-nahl : 18,

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.”

Mengeluh sesungguhnya akan memperparah keadaan yang ada, membuat energi negatif menguasai diri kita. Disamping kita tidak bisa menikmati hidup yang indah ini, kita akan menjadi lebih terpuruk dari keadaan yang kita keluhkan sekarang. Bandingkan jikalau kita sebagai manusia yang banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan maka keuntungan yang kita dapatkan lebih banyak, ketenangan hati, keikhlasan, kesabaran dan semua energi positif bisa kita raih dalam kehidupan kita. Bukan hanya hal materi atau harapan  yang bisa tercapai yang membuat kita menjadi menikmati hidup ini. Tetapi bersyukurlah yang akan membuat kita bisa menikmati hidup. Orang-orang yang bersyukur akan senantiasa berserah kepada Allah SWT jika ia dihadapkan dalam kesulitan, karena ia yakin akan kasih sayang tuhan-Nya, seperti dalam firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah : 45,

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”

Qs. At-Taubah : 129,
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”

Akhir kata, semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur, tanpa harus menghiraukan keinginan untuk berkeluh kesah.
Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warrahmatullahiwabarakatuh