Contoh Pidato Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad saw, merupakan Peringatan Hari Besar Islam lahirnya Rasulullah yang jatuh pada tanggal 12 rabi’ul awal Tahun gajah. Dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi tersebut umat islam di dunia dan khususnya di Indonesia biasanya menyelenggarakan sebuah acara yang di isi dengan berbagai kegiatan. Untuk itu, berikut ini saya telah menyiapkan Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad saw yang nantinya bisa anda-anda pergunakan sebagaimana mestinya.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Pilih Contoh Muqaddimah yang anda sukai)

Bapak-bapak, ibu-ibu serta para hadirin undangan sekalian yang berbahagia!

Tiada sepatah katapun yang patut kita ucapkan pada kesempatan ini kecuali ucapan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya serta hidayat-Nya kita semua masih ditakdirkan oleh Allah berjumpa dengan bulan Rabi’ul awal, dimana di dalam bulan Rabi’ul awal itu lahirlah Nabi besar Muhammad saw, yang mana pada malam ini kita semua Islam akan memperingati hari lahirnya atau yang lazim biasa disebut dengan maulid nabi (muludan).

Selanjutnya semoga kesejahteraan dan keselamatan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, karena dari akhlak beliaulah kita semua dapat menjadi orang muslim yang sejati, karena akhlak yang dipancarkannya adalah merupakan kandungan/cerminan dari al-Qur’anul karim. Begitu juga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepada para keluarga Nabi, para sahabatnya dan semua orang yang mengikuti petunjuknya.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Kita semua sekarang berada di bulan Rabi’ul awal, dengan memasuki bulan Rabi’ul awal ini kita semua Islam diingatkan oleh suatu peristiwa yang besar nilainya, yakni lahirnya Nabi kita Muhammad saw di muka bumi ini dengan membawa seperangkat ajaran-ajaran islam, yang asalnya kita ini hidup di alam kegelapan/kekufuran menuju hidup yang terang benderang yakni agama Islam. Coba bayangkan sebelum Nabi Muhammad lahir di muka bumi! tatanan kehidupan di masyarakat Arab semrawut, banyak yang menyembah berhala patung, kaum wanita telah diperbudak oleh laki-laki, yang lemah ditindas oleh yang kuat dan begitulah seterusnya. Setelah Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, maka berubahlah sedikit demi sedikit tatanan adat kehidupan jahiliyah, dari tindas menindas menjadi saling asuh mengasuh, dan saling bantu membantu, dan juga kaum wanitanya telah dipersamakan kedudukannya dengan kaum laki-laki , tidak ada perbedaan antara hamba/makhluk yang satu dengan makhluk yang lain, semuanya sama saja, baik yang kaya, miskin, yang punya kedudukan atau yang tidak punya kedudukan, akan tetapi yang menjadi tolak ukur atau standar kebaikan seseorang di hadapan Tuhannya adalah kadar taqwanya kepada Alloh SWT.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Menurut tarikh Islam bahwa Nabi Muhammad itu lahir itu pada tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Adapun sebab dinamakan tahun kelahiran Nabi dengan tahun gajah, karena pada tahun itu kota Mekkah telah diserang dan ingin dihancurkan oleh tentara Nasrani yang dipimpin oleh Raja Abrahah dengan berkendaraan Gajah. Dan belum lagi tercapai maksud jahatnya itu mereka telah dimusnahkan oleh Alloh SWT, melalui burung ababil yang melempari batu dari neraka. Sebelum Nabi Muhammad lahir ayahnya yang bernama Abdulah telah wafat kurang lebih tujuh bulan, dan ibunya bernama Siti Aminah.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Di dalam kita memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad saw, atau maulidan Nabi saw, yang terpenting ialah kita harus memetik hikmah dari peristiwa-peristiwa yang pernah di alami oleh Nabi, termasuk di dalamnya mencontoh atau meneladani akhlak-akhlak beliau yang suci (akhlakul karimah). Janganlah kita di dalam memperingati maulid nabi kita berfoya-foya, dan berpesta pora tapi kita malah melupakan tujuan utama peringatan itu sendiri.

Jadi sekali lagi kita ingatkan sekaligus himbauan kepada seluruh umat islam di dalam kita memperingati Maulid Nabi itu hendaknya kita mengambil intisari kehidupan yang pernah di alami Rasulillah yang kemudian kita praktekan/kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari, sebab akhlak-akhlak atau prilaku -prilaku Rasulillah saw, itu adalah merupakan rujukan dan acuan dari orang-orang yang mendambakan kebahagiaan hidup di dunia dan kehidupan di akhirat.

Alloh SWT, telah menyatakan bahwa pada diri Rasulillah saw. terdapat akhlak yang mulia, sekaligus menjadi panutan bagi orang-orang yang menginginkan bertemu dengan Alloh:

“Sesungguhnya adalah bagi kamu pada Rasulullah itu teladan yang baik; Bagi barangsiapa yang mengharapkan Allah dan Hari Kemudian dan yang banyak ingat kepada Allah. ( Al Ahzaab Ayat 21 )”

Marilah dalam kesempatan ini kita mengupas sedikit tentang kepribadian Rasulillah yang merupakan panutan dan suri tauladan, sebagaimana firman Alloh swt. Dan kemudian kita buktikan/ kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah/amal perbuatan. Diantara akhlak-akhlak beliau itu ialah sebagai berikut:

Pertama: KESABARAN YANG DIMILIKI OLEH RASULULLAH SAW.
Pada suatu ketika Rasulullah saw pergi ke negri Thaif dengan harapan seruan da’wahnya mendapat peluang dan sambutan yang baik dari penduduk Thaif, sebab disana berkumpulah keluarganya yang dekat. Pada mulanya kedatangan beliau itu disambut dengan penuh mesra, tetapi setelah Rasulullah saw berdakwah tentang kebenaran yang hakiki, mengingatkan dan mengajak mereka untuk keluar dari dunia kegelapan menuju kehidupan yang lebih baik agar terhindar dari siksa Alloh SWT. Mereka justru mengejek dengan cara yang amat kasar, dan bahkan beliau disakiti dengan dilempari batu, sampai bercucuranlah darahnya, hingga membuat beliau tidak sadarkan diri. Pada saat yang demikian itu malaikat jibril menawari Nabi Muhammad agar beliau berdo’a kepada Alloh untuk menumpaskan kaum Thaif, dan kamipun (kata Jibril) sanggup untuk mengangkat gunung Uhud ini untuk kuhancurkan kepada kaum Thaif. Apa yang diperbuat oleh Nabi ketika ditawari oleh malaikat jibril? beliau lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdo’a kehadirat Allah ( Ya Alloh tunjukan kaumku itu, karena mereka itu belum mengetahui.) Maka selamatlah kaum Thaif dari siksa alloh.

Alangkah besar jiwanya Nabi Muhammad, alahkah luhur dan baik budi pekertinya, alangkah sabarnya Nabi Muhammad saw. Kalaupun ada seribu hanya satu orang saja

Kedua: KEIKHLASAN HATINYA RASULULLAH SAW.
Suatu ketika Rasulullah saw tertidur di bawah pohon kurma terpisah dari pasukan umat Islam yang lain. Tiba-tiba datanglah seorang musuh seraya menghunuskan pedang di atas lehernya dan membangunkannya, lalu bertanya : Hai Muhammad siapakah sekarang yang dapat menolong dari bahaya maut ini? Sepontanitas dengan suara lantang Rasulullah menjawab : Allah yang menolong aku. Seketika itu juga pedang yang ada di tangannya terjatuh, dan kini gilirannya Nabi Muhammad yang menghunus pedang dan berkata kepada orang itu : Sekarang siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bahaya maut ini : Hanya engkaulah ya Rasulullah yang dapat menyelamatkan jiwaku, jawab orang itu. Maka dikembalikan pedangnya oleh Nabi untuk menyatakan Masuk Islam, karena kagum atas ketulusan, kesabaran, kelapangan hati yang dimiliki oleh Rasululloh, dan ia belum pernah melihat sosok tubuh yang sifatnya dan perilakunya seperti Nabi Muhammad ini.

Ketiga, KETEGUHAN HATI RASULULLAH SAW
Hatinya teguh, pendiriannya kukuh. Tidak surut langkahnya dalam menghadapi kebatilan. Pendiriannya tetap, tak tergoyahkan oleh gelombang arus dunia yang selalu digunakan pihak lawan sebagai tipu daya muslihat.

Pada suatu ketika Utbah sebagai pimpinan/utusan dari kaum Quraisy telah menemui Rasulullah untuk mengadakan perundingan. Dalam perundingan itu Utbah menawarkan harta, martabat kedudukan kepada Rasulullah agar beliau meninggalkan da’wah Islamiyah. Dengan adanya tawaran yang berada di hadapan beliau itu, dengan sopan dan hormat beliau membacakan ayat-ayat sui Al-Qur’an yang baik, dan akhirnya ia kembali kepada kaumnya (orang-orang Quraisy) bahwa telah mendengarkan ajaran Nabi Muhammad yang belum didengar selama ini, dan mengajak kaumnya mengikuti ajaran Nabi Muhammad.

Dengan keteguhan hati dan pendirian Nabi Muhammad itu, menjadikan orang tertarik, prinsip hidupnya tidak mudah digadaikan walau dengan emas sedunia ini sekalipun.

Hadirin sekalian yang berbahagia!
Sebenarnya akhlak-akhlak Rasulullah saw yang menjadi sumber panutan dalam meniti hidup di dunia ini untuk menuju hidup di akhirat banyak sekali, akan tetapi ketiga akhlak Rasulullah saw tersebut di atas. Kami kira sudah cukup, apabila kita semua mau mengamalkannya dan mempraktekan dalam kehidupan ini.

Dan mengenai selengkapnya hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai-nilai kehidupan Rasulullah saw, nanti akan di jelaskan oleh …………………………. dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw

Demikian pidato/sambutan dari kami, apabila ada kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan akhir kata : Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu