Pidato tentang Full Day School

Full day school, istilah ini beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan oleh berbagai kalangan. Hal ini diawali dengan kecenderungan menteri pendidikan Muhadjir Effendy yang menganggap bahwa sistem full day school cukup bisa diandalkan untuk membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Namun pada prosesnya penyelenggaraan full day school ini memiliki kelebihan dan keunggulannya. Ada beberapa daerah yang mungkin cocok dan siap dengan sistem ini dan ada juga yang tidak. Selengkapnya pidato tentang full day school berikut ini, Semoga Bermanfaat !

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato tentang full day school. Tentunya bahasan tentang full day school ini menjadi istilah yang menarik yang perlu diperbincangkan. Pergantian menteri pada waktu lalu yang melibatkan pergantian menteri Pendidikan Anies Baswedan oleh Muhadjir Efendi tentunya menyisakan beberapa perubahan kebijakan termasuk di dalamnya tentang wacana full day school.

Beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan Muhadjir Efendy memberikan kesetujuannya tentang perlunya penerapan full day school. Lalu apa itu full day school?
Full day school
berasal dari bahasa Inggris. Full artinya penuh1, day artinya hari2, sedang school artinya sekolah. Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi.

Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman.
Sedangkan Fullday school menurut salah satu tokoh didefinisikan sebagai sekolah yang sebagian waktunya digunakan untuk program-program pembelajaran yang suasana informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kretifitas dan inovasi dari guru.

 Hadirin yang berbahagia

Full Day School menerapkan suatu konsep dasar “IntegratedActivity” dan “Integrated-Curriculum”. Model ini yang membedakan dengan sekolah pada umumnya. Dalam Full Day School semua program dan kegiatan siswa di sekolah, baik belajar, bermain, beribadah dikemas dalam sebuah sistem pendidikan.

Titik tekan pada Full Day School adalah siswa selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar. Adapun prestasi belajar yang dimaksud terletak pada tiga ranah, yaitu:

Pertama, Prestasi yang bersifat kognitif misalnya adalah kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, menerapkan, mengamati, menganalisa, membuat analisa dan lain sebagianya. Konkritnya, siswa dapat menyebutkan dan menguraikan pelajaran minggu lalu, berarti siswa tersebut sudah dapat dianggap memiliki prestasi yang bersifat kognitif.

Kedua, Prestasi yang bersifat afektif misalnya adalah siswa dapat dianggap memiliki prestasi yang bersifat afektif. jika ia sudah bisa bersikap untuk menghargai, serta dapat menerima
dan menolak terhadap suatu pernyataan dan permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Ketiga, Prestasi yang bersifat psikomotorik. Yang termasuk prestasi yang bersifat psikomotorik yaitu kecakapan eksperimen verbal dan nonverbal, keterampilan bertindak dan gerak. Misalnya seorang siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada orang lain, khususnya kepada orang tuanya, maka si anak sudah dianggap mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya.

Hadirin yang berbahagia

 Proses inti sistem pembelajaran Full Day School diantaranya mencakup:

Pertama adalah bahwa proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, tranformatif sekaligus intensif. Sistem persekolahan dengan pola full day school mengindikasikan proses pembelajaran yang aktif dalam artian mengoptimalisasikan seluruh potensi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal baik dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di lembaga dan mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif demi pengembangan potensi siswa yang seimbang.

Kedua, Proses pembelajaran yang dilakukan selama aktif sehari penuh tidak memforsir siswa pada pengkajian, penelaahan yang terlalu menjenuhkan. Akan tetapi, yang difokuskan adalah sistem relaksasinya yang santai dan lepas dari jadwal yang membosankan.

Penyelenggaraan sistem full day school ini banyak mengandung pro dan kontra dari berbagai akademisi pendidikan. Keberadaannya memiliki manfaat dan mudharat, kelebihan dan juga kelemahan. Kelebihan dari penyelenggaraan full day school ini diantaranya adalah:

 Pertama dalam program full day school ini siswa memperoleh banyak keuntungan secara akademik. Lamanya waktu belajar juga merupakan salah satu dari dimensi pengalaman anak. Sebuah riset mengatakan bahwa siswa akan memporoleh banyak keuntungan secara akademik dan sosial dengan adanya full day school.

Cryan dan Others dalam risetnya menemukan bahwa dengan adanya full day school menunjukkan anakanak akan lebih banyak belajar daripada bermain, karena adanya waktu terlibat dalam kelas, hal ini mengakibatkan produktifitas anak tinggi, maka juga lebih mungkin dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap yang lebih positif, karena tidak ada waktu luang untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan karena seharian siswa berada di kelas dan berada dalam pengawasan guru.

 Kedua, Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya pendidikan utuh. Benyamin S. Blom menyatakan bahwa sasaran (obyectivitas) pendidikan meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Karena melalui sistem asrama dan pola full day school tendensi ke arah penguatan pada sisi kognitif saja dapat lebih dihindarikan, dalam arti aspek afektif siswa dapat lebih diarahkan demikian juga pada aspek psikomotoriknya.

 Ketiga, Sistem full day school merupakan lembaga yang terbukti efektif dalam mengaplikasikan kemampuan siswa dalam segala hal, seperti aplikasi PAI yang mencakup semua ranah baik kognitif, afektif maupun psikomotorik dan juga kemampuan bahasa asing.

 Dibalik kelebihan atau keunggulan dari program full day school ini, ia pun memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah :

 Pertama, Sistem full day school acapkali menimbulkan rasa bosan pada siswa. Sistem pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan kesiapan baik fisik, psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran yang padat dan penerapan sanksi yang konsisten dalam batas tertentu akan meyebabkan siswa menjadi
jenuh. Namun bagi mereka yang telah siap, hal tersebut bukan suatu masalah, tetapi justru akan mendatangkan keasyikan tersendiri, oleh karenanya kejelian dan improvisasi pengelolaan dalam hal ini sangat dibutuhkan. Keahlian dalam merancang full day school sehingga tidak membosankan.

Kedua, Sistem full day school memerlukan perhatian dan kesungguhan manajemen bagi pengelola, agar proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola full day school berlangsung optimal, sangat dibutuhkan perhatian dan curahan pemikiran
terlebih dari pengelolaannya, bahkan pengorbanan baik fisik, psikologis, material dan lainnya. Tanpa hal demikian, full day school tidak akan mencapai hasil optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa makna.

Hadirin yang berbahagia

Dibalik setiap kelebihan dan kekurangannya ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penerapan full day school ini. Diantaranya adalah bahwa diharapkan peserta didik memperoleh: 1) Pendidikan umum yang antisipatif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; 2) Pendidikan keIslaman (al-Qur’an, Hukum Islam, Aqidah dan
wawasan lain) secara layak dan proposional; 3) Pendidikan kepribadian yang antisipatif terhadap perkembangan sosial budaya yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan
globalisasi; 4) Potensi anak tersalurkan melalui kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler; 5) Perkembangan bakat, minat dan kecerdasan anak terantisipasi sejak dini melalui pemantauan psikologis; 6) Pengaruh negatif kegiatan anak di luar sekolah dapat dikurangi
seminimal mungkin kerena waktu pendidikan anak di sekolah lebih
lama, terencana dan terarah; 7) Anak mendapatkan pelajaran dan bimbingan ibadah praktis (doa-doa keseharian, sholat, mengaji al-Qur’an).

Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Leave a Comment