Pidato Spesial Hari Ibu

 Hari ibu jatuh pada tanggal 22 Desember, setiap tanggal ini orang berlomba-lomba mengungkapkan kasih dan sayangnya terhadap pibu-ibu mereka. Ibu adalah malaikat kecil yang merupakan manifestasi dari keagungan-Nya. Seperti dalam sebuah lagu bahwa kasih sayangnya tak terhingga sepanjang masa. Selengkapnya Pidato Spesial Hari Ibu berikut ini, Semoga Bermanfaat ! 
Assalamualalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
Hadirin yang berbahagia 
 Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato spesial hari ibu. Barang kali kita telah mengetahui bersama bahwa hari ibu jatuh pada tanggal 22 desember. Setiap tanggal ini kita beramai-ramai menyuarakan betapa berharganya sosok ibu. Tak jarang pada hari ini orang berlomba-lomba untuk menyampaikan cinta kasih nya kepada ibu. 
Berkaitan dengan hari ibu ini tentunya bukan hanya untuk ibu yang telah memiliki anak-anak tetapi juga untuk setiap perempuan yang keberadaannya dianugerahi fitrah untuk mendidik anak entah sudah melahirkan ataupun belum. Singkatnya hari ibu tidak hanya terkhususkan untuk mereka yang telah memiliki anak tapi secara lebih jauh bagi setiap perempuan dimanapun ia berada. 
Salah satu anugerah terbesar yang diberikan kepada perempuan adalah keberadaannya yang dititipi amanah untuk menjadi lingkungan dimana jiwa manusia tumbuh dan berkembang. Bahkan bukan hanya itu perempuan dengan setiap pikiran, kecerdasan, kemauan dan perasaannya merupakan kulminasi yang akan menentukan seberapa baik ia memberikan lingkungan terbaik bagi anak-anaknya.
 Barang kali perjalanan hidup seorang perempuan adalah sekolah terbaik yang membimbingnya untuk dapat menerima bagaimana berharganya ia sebagai seseorang yang akan menuntun jiwa manusia untuk mengenal Tuhannya. Sebaik apapun sekolah PAUD, lembaga pendidikan formal, dan perguruan tinggi yang dilalui setiap orang tetap saja pendidikan ibu adalah lingkungan terbaik yang tidak dapat digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
 Hadirin yang berbahagia 
Andai saja setiap perempuan menyadari betapa berharganya ia. Darinya lah sosok manusia akan lahir, tumbuh, berkembang dan menjadi sebenar-benarnya manusia. Barang kali profesi yang paling sulit tapi justru merupakan profesi yang banyak dipikul yaitu menjadi seorang ibu. Profesi dan perjuangan ini mengantarkan perempuan agar tidak menjadi sosok yang biasa. Maksudnya ia harus mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik pertama dan utama bagi anak yang keberadaannya dibutuhkan kepribadian yang baik, kecerdasan yang menakjubkan, ketegasan yang tak pernah goyah, kelembutan yang meneduhkan dan hal-hal lainnya yang tak bisa didapatkan dari proses yang biasa dan instan. 
Bagi seorang perempuan, kecantikan tidak akan pernah cukup untuk menghadapi hidup. Kehidupan yang keras ini tidak akan pernah bisa dihadapi hanya dengan mengandalkan kecantikan karena cantiknya seorang perempuan merupakan anugerah yang tidak didapatkan dari proses kerja keras melainkan suatu hal yang terberi (given). Maka sebenarnya proses hidup yang dilalui perempuan hingga membuatnya menjadi sosok yang mandiri dan tangguh adalah rangkaian proses yang akan membantunya menjadi sosok yang pantas untuk mendidik manusia. 
 Hadirin yang berbahagia
 Jika sebelumnya kita menempatkan posisi sebagai sosok yang akan menjadi seorang ibu, maka sekarang ada baiknya kita menempatkan posisi sebagai anak yang dilahirkan dari rahim seorang ibu. Perjuangan ibu adalah perjuangan kehidupan yang berlangsung selama ia hidup dan di panggill ibu oleh anak-anaknya. Banyak orang yang berpikir bahwa orangtua terutama ibu hanya mengantarkan anak-anaknya sampai pada pelaminan tapi tidak pada nyatanya karena nurani ibu untuk terus mengasihi, mendidik dan melindungi anak-anaknya akan selalu ada sepanjang ia hidup di muka bumi. 
Perjuangan ibu ternyata dimulai sejak ia lahir ke muka bumi, dimana ia harus berupaya keras untuk membimbing dirinya menjadi orang yang baik, tangguh, mandiri dan cerdas. Kemudian perjuangan dilakukan untuk menemukan ayah bagi anak-anaknya dimana kebaikan dan kebagusan budinya lah yang menjadi cerminan seberapa baik akhlak pribadi suaminya. Dalam perjuangan ini pun tidak mudah karena perempuan harus senantiasa mampu menjaga dirinya dari hal-hal yang kiranya tidak perlu dan penting. 
Lalu perjuangan dilanjutkan ketika ia menikah dimana ia harus dapat mendampingi suaminya sebaik mungkin dan tetap menjaga hubungan baik kepada setiap keluarganya. Tidak jarang perempuan yang tidak mudah diterima oleh keluarga suami ditemukan di lapangan karena beberapa kesalahpahaman tertentu. Maka dari ini kita tahu bahwa hanya untuk sekedar diterima pun, perempuan harus berjuang di dalamnya. Perjuangan ini mengantarkan ia agar dapat membagi dunianya dengan dunia suami dan keluarganya.
 Selanjutnya perjuangan dilakukan ketika ia mengandung, siapa yang dapat memahami secara baik betapa ia menahan dan menghadapi setiap sakit yang menderanya. Siapa yang dapat memahami dengan baik betapa perjuangan mengandung adalah pertaruhan hidup dan mati. Bukankah secara jelas bahwa mengandung adalah sebuah perjuangan yang bertambah-tambah? Yang bukan hanya satu kelelahan dan kesakitan, melainkan banyak dan bertambah-tambah. 
 Pengorbanan perempuan ini tak dapat dibandingkan dengan setiap pengorbanan apapun di muka bumi. Pengorbanan ini tak pernah terukur dengan uang ataupun materi hingga hadiah terbaik adalah keridhoan dan kebaikan dari Allah. Perempuan dari setiap aspeknya baik fisik maupun psikologis merupakan medan perjuangan yang akan menggirinya pada rahmat-rahmat yang Allah Swt. anugerahkan.
 Perjuangan selanjutnya adalah ketika sang bayi lahir, dimana ia harus menahan sakit setelah melahirkan sekaligus harus mengasuh, merawat dan menyusui anaknya yang berada pada masa kritis kehidupan. Jika saja ia tidak kuat dan tangguh dalam menghadapi perjuangan ini tentunya anaknya lah yang akan menjadi korbannya. Pendidikan pertama dalam hidup sang anak adalah masa kritis yang akan menentukan ia kedepannya. Sikap, tatapan, gestur tubuh, mimik wajah adalah hal-hal mendasar yang akan memengaruhi perkembangan sang anak. Maka jika sang ibu tidak bertahan dalam kasih sayang karena terlalu lelah berjuang, apalah jadinya sang anak di masa depan?
 Hadirin yang berbahagia 
Ada banyak perjuangan besar dalam hidup yang tidak tertulis oleh pena termasuk di dalamnya perjuangan seorang ibu. Perjuangan seorang ibu mungkin tampak sederhana karena memang di lalui oleh banyak perempuan tapi mungkin jika kita telah merasakannya kita kan menyadari bahwa perjuangan seorang ibu adalah hal yang sangat besar. Maka jika perjuangan ini tak banyak tertuliskan oleh manusia, barang kali ia akan terekam dalam setiap nurani manusia yang lahir di muka bumi ini entah perempuan atau laki-laki. Perjuangan ini pun tertulis dalam kitab yang mulia Al-Quranul Karim dimana kita sebagai anak-anak harus menghormati kedua orangtua terutama ibu. 
Dimanapun kita berada entah itu di dekatnya atau bahkan di tempat perantauan yang amat jauh darinya yakinlah bahwa ibu adalah tempat terindah dan ternyaman untuk pulang. Dengan segala sikap dan kasihnya ia adalah orang pertama bahagia jika kita senang dan menjadi orang pertama bersedih ketika kita terluka. Ia dengan segala pembawaannya adalah malaikat yang membuat kita mengerti bahwa indah dan tulusnya cinta yang tak pernah menuntut balas itu ada di dunia ini. 
Rasanya sedewasa apapun kita hari ini, tetap saja ingin selalu menjadi anak yang selalu ingin dijaga dan dilindungi. Memang betul dalam sebuah lagu bahwa kasih ibu tak terhingga sepanjang masa. Sedewasa apapun kita, dimatanya kita adalah anak-anak yang selalu butuh untuk dibimbing dengan segala cinta dan kasihnya. 
 Hadirin yang berbahagia 
Keajaiban dan keagungan-Nya yang paling mudah tersingkap di dunia ini adalah tentang pertautan cinta antara ibu dan anak. Keberadaan ibu adalah jembatan utama agar kita bisa mengenal Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kasih sayang, cinta dan pengorbananya adalah manifestasi dari yang Maha Cinta. Jika ada surga di dunia maka barang kali itu adalah kebaikan dan kemuliaan ibu. Hal-hal inilah barang kali yang menjadi bekal dan motivasi bagaimana seharusnya dalam menempuh kehidupan hingga kita benar-benar menemukan Dia melaluinya. 
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Akhir kata, saya ingin menyampaikan bahwa hari ibu adalah setiap waktu yang ia lalui dengan segenap kasih sayang yang ia curahkan. Hari ibu bukan hanya setiap tanggal tanggal 22 desember melainkan setiap desahan nafas yang ia hembuskan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh