Naskah Pidato Tentang Kepahlawanan

Naskah pidato tentang kepahlawanan – Berbicara mengenai kepahlawanan di saat sekarang ini tentunya akan berbeda tentang bentuk kepahlawan di masa-masa dahulu khususnya saat masa penjajahan. Karena memang kondisi bangsa kita sekarang dengan kondisi bangsa pada saat dahulu telah berbeda jauh. Oleh sebab tu, maka disini kami akan mencoba memberikan gambaran yang berbeda mengenai kepahlawan pada waktu dahulu dengan masa sekarang. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai hal tersebut maka pada kesempatan kali ini kami akan memberikan salah satu contoh tentang naskah pidato tentang kepahlawanan.

(silahkan pilih mukodimah contoh naskah pidato yang anda sukai)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Rangkaian puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayahNya sehingga kita disini, pada detik ini masih diberikan kesempatan untuk merasakan segala nikmat yang kita terima. Shalawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita, teladan kita, panutan kita Nabi Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah SWT.

Ketika kita membicarakan mengenai kepahlawanan maka yang ad di dalam benak kita adalah tentang sosok yang memiliki tingkat ketokohan yang tinggi serta telah melakukan pengorbanan yang cukup besar untuk masyarakat atau bangsa. Sosok pahlawan tersebut biasanya juga kental akan muatan heroik dalam memperjuangkan suatu hal atau bentuk penindasan atau suatu kelemahan. Munculnya sikap kepahlawanan tersebut biasanya muncul dnegan cara alami dan tentunya tidak dipaksakan. Dan biasanya gelar pahlawan yang dimilikinya tersebut merupakan suatu bentuk pengakuan dan pemberian dari masyarakat yang memang secara langsung merasakan perjuangan yang dilakukan oleh orang tersebut. namun nampaknya, makna pahlawan tersebut sekarang ini mulai mengalami erosi persepsi.

Hadirin sekalian yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah SWT

Sebagian tokoh pahlawan yang muncul sekarang ini seringkali menasbihkan dirinya sendiri sebagai pahlawan. Namun kontribusi yang dilakukannya tak lebih karena ada maksud atau hanya ada kepentingan saja. dan biasanya cara yang dilakukan oleh orang-orang tersebut dilakukan dengan cara yang instan seperti dengan mempengaruhi media baik itu elektronik maupun cetak. Karena dianggap media tersebut adalah alat yang baik untuk mempromosikan dirinya sebagai salah satu sosok yang layak untuk disebut sebagai pahlawan. Sehingga akhirnya, gelar pahlawan tersebut tak lagi relevan dengan makna pahlawan yang haqiqi.

Dahulu, seseorang akan diberikan gelar pahlawan jika ia benar-benar melawan imperialisme dan kolonialisme serta adanya rasa nasionalismenya yang tinggi untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dan akhirnya, karena sikap kepahlawanan tersebut ditasbihkan sebagai nama jalan, nama gedung, mata uang, stadion dan sarana-sarana lainnya sebagai maksud agar orang-orang yang hidup setelahnya dapat mengenang nilai-nilai kepahlawanan yang telah dilakukannya. Namun tentunya gelar pahlawan tersebut tak bisa diberlakukan untuk jaman sekarang karena negara kita memang telah merdeka dan tak lagi ditangan penjajah. Sehingga memang melihat makna pahlawan pada jaman dahulu, bagi tokoh-tokoh sekarang yang berharap ingin menasbihkan dirinya sebagai pahlawan hendaknya melakukan instrospeksi diri terlebih dahulu. apakah segala sikap dan perilakunya yang selama ini dilakukan benar-benar murni untuk perjuangan ataukah hanya untuk kepentingan semata.

Hadirin sekalian yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah SWT.

Kiranya hanya sekian saja pidato singkat yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati, maka saya memohon maaf sebesar-besarnya.

Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Leave a Comment