Naskah Pidato Tentang Jadilah Pemimpin Bukan Penguasa

Naskah pidato tentang jadilah pemimpin bukan penguasa – Mungkin telah banyak yang tahu bahwa makna pemimpin dan penguasa merupakan suatu hal yang berbeda. Pemimpin bukanlah penguasa dan penguasa beda maknanya dengan pemimpin. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait hal tersebut maka pada kesempatan kali ini kami akan mencoba memberikan salah satu contoh naskah pidato tentang jadilah pemimpin bukan penguasa.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ungkapan rasa syukur sudah sepantasnya akan senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang hingga detik ini masih memberikan kesempatan kepada kita, sehingga kita masih bisa menikmati segala nikmat dan karuniannYa, khususnya karunia Iman dan juga Islam. Iringan shalawat beserta salam tentunya juga tak akan pernah terlupakan kita hatukan kepada junjungan kita, nabi mulia Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari kejamnya jaman jahiliyah hingga menuju jalan keselamatan yaitu jaman Islam.

Seluruh hadirin yang berbahagia.

Jika kita jeli melihat kondisi sekarang ini, banyak sekali pemimpin yang pada akhirnya tak hanya menganggap dirinya sebagai pemimpin saja namun lebih dari itu, para pemimpin-pemimpin tersebut menjadi beralih fungsi menjadi seorang penguasa yang pada akhirnya berani bertindak semena-mena. Sehingga akhirnya pemerintahan yang berjalan menjadi sebuah pemerintahan yang otoriter, yang pada akhirnya nanti tentunya malah akan membuat kehancuran bangsa itu sendiri.

Seluruh hadirin yang berbahagia.

Yang perlu kita pahami, bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu membawa kemaslahatan dunia dan akhirat bagi bawahan-bawahannya atau rakyat-rakyatnya. Dalam agama Islam bahkan telah dijelaskan bahwa menjadi pemimpin pada dasarnya bukan lagi merupakan sebuah kedudukan, namun lebih dari pemimpin pada dasarnya merupakan sebuah tanggung jawab yang nanti pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan kepemimpinannya. Hal ini telah diterangkan dalam sebuah hadist. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” Jika setiap pemimpin memiliki keyakinan yang seperti itu maka bukan hal yang aneh jika kemudian negara atau organisasi yang dipimpinnya akan menjadi lebih besar dan bahkan akan menyelamatkan dirinya baik dihadapan manusia dan terlebih lagi di hadapan Allah SWT. Karena jika seorang pemimpun berubah menjadi seorang penguasa, maka yang ada ia hanya akan dikejar oleh ambisi pribadi saja.

Sehingga bagi kaum muslimin yang saat ini memiliki tanggung jawab menjadi pemimpin, maka sekali kali lagi. jadilah seorang pemimpin dan jadi seorang penguasa. Ingatlah bahwa seorang pemimpin pada dasarnya adalah seorang abdi karena memang kepemimpinan yang dimilikinya merupakan sebuah amanah atau titipan dari Allah atau masyarakat yang tentu saja suatu saat akan dipertanggungjawabkan. Dan pemimpin bukanlah penguasa, karena biasanya seorang penguasa memperoleh kekuasaanya dengan cara merebuat dari milik orang lain, baik itu dengan peperangan, penjajahan atau cara-cara licik lainnya.

Seluruh hadirin yang berbahagia.

Cukup sekian saja pidato singkat yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan.

Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Leave a Comment