Naskah Pidato Tentang Gotong Royong

Gotong royong, istilah ini mencerminkan budaya asli Indonesia dimana masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat yang ramah tamah, memiliki kekeluargaan yang kuat dan senantiasa bergotong royong dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan problema kehidupan. Namun adakah saat ini budaya gotong royong tetap tumbuh dan berkembang dalam diri masyarakat Indonesia, selengkapnya naskah pidato tentang gotong royong berikut ini,

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hadirin yang berbahagia

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit bahasan tentang sikap gotong royong. Barang kali istilah gotong royong tidak asing lagi di telinga kita hari ini. Indonesia, negeri yang kita tempati ini disebut-sebut memiliki masyarakat yang ramah dan mengutamakan sikap gotong royong dalam menyelesaikan berbagai problema atau permasalahan yang dihadapinya. Lalu bagaimana sebenarnya sikap gotong royong ini dan mengapa keberadaannya penting?

Barang kali telah menjadi rahasia bersama bahwa tidak ada satupun manusia yang mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Pada prosesnya manusia selalu membutuhkan orang lain dalam setiap hal apapun bahkan hanya untuk sekedar berbagi sapaan. Pada fitrahnya, manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas untuk bekerja sama dengan orang lain diantaranya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga memecahkan persoalan dalam kehidupannya.

Ibarat sapu lidi ia tidak akan dapat digunakan untuk membersihkan halaman jika hanya terdiri dari satu batang lidi, tapi kumpulan beberapa batang lidi dapat digunakan untuk membersihkan halaman. Nah mungkin dalam perjalanannya ada beberapa hal yang tidak dapat diselesaikan secara sendirian melainkan harus bersama-sama. Untuk itu kerja sama untuk mencapai suatu tujuan sangat dibutuhkan.

Hadirin yang berbahagia

 Tak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, kita akan dihadapkan pada beberapa persoalan dan permasalahan yang harus segera di selesaikan. Kekeluargaan untuk saling menyelesaikan masalah menjadi senjata canggih untuk mengurai masalah menjadi berkah. Diantarnya sikap gotong royong yang sarat mewarnai setiap dinamika kehidupannya. Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia terkenal dengan sikap ramah, kekeluargaan dan gotong royongnya didalam kehidupan sehari-hari.

Sikap gotong royong dipercaya dapat mempermudah dan memecahkan masalah secara efisien.

Dalam bidang ekonomi sikap gotong royong ataupun tolong-menolong sangat membantu anggota masyarakat yang pada umumnya tidak mempunyai modal yang mencukupi untuk melakukan seluruh kegiatan hidupnya jika setiap transaksi kegiatan dibayar dengan uang dan benda-benda modal lainnya. Dengan demikian gotong royong untuk membantu kehidupan individu keluarga sangat mempunyai arti.

Dilain pihak mengharapkan kegiatan gotong royong untuk pembangunan juga diperlukan sejumlah dana yang mencukupi. Jadi tegasnya perpaduan antara kegiatan gotong royong dalam segala bentuknya dengan penyediaan-penyediaan dan dan fasilitas tertentu harus dikombinasikan sedemikian rupa sehingga pembangunan tersebut dapat dijalankan secara efektif dan efisien.

 Hadirin yang berbahagia

Sikap gotong royong yang dilakukan masyarakat dalam kehidupannya memiliki peranan dan manfaat yang sangat besar. Dengan adanya gotong royong, segala perraasalahan dan pekerjaan yang rumit akan cepat terselesaikan. Pembangunan akan cepat terlaksana apabila masyarakat didalamnya bergotong royong dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan tersebut.

Berkaitan dengan sikap gotong royong, seorang tokoh pernah mengungkapkan,’’ Segi lain yang dapat diperoleh faedahnya dari gotong royong ini adafah rasa keikutsertaan dan tanggung jawab bersama warga masyarakat bersangkutan dalam usaha pembangunan baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik atau menurut bidang-bidang kehidupan yang terdapat dilingkungan masayarakat setempat

Sikap gotong royong ini menumbuhkan sikap tanggung jawab sekaligus rasa memiliki sebagai bagian dari suatu kelompok masyarakat atau bahkan bangsa. Partisipasi masyarakat dalam memecahkan berbagai permasalahkan menjadi poin penting bagaimana roda pembangunan bangsa terus berputar. Gotong royong adalah sebuah kekuatan yang harus terus digali kembali di tengah gempuran arus globalisasi yang menawarkan pola hidup individualistisnya.

 Hadirin yang berbahagia

Perilaku gotong royong sebenamya merupakan kewajiban setiap individu didalam masyarakat. Pada dasarnya sikap gotong royong ini merupakan hal yang positif asakan jangan bergotong royong atau kerjasama dalam hal keburukan karena itu merupakan sebuah dosa. Sementara itu dalam Al-Quran disebutkan bahwa: Bergotong royonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah bergotong royong dalam berbuat dosa dan permusuhan (Q.S.Al-Maidah:2)

Bangsa ini memiliki dasar bagaimana sikap gotong royong tumbuh subur di negeri dengan jumlah penduduk tertinggi keempat ini. Atau mungkin yang mengantarkan bangsa ini menuju kemerdekaannya adalah bahwa sikap gotong royong untuk menghadapi kedzaliman penjajah. Sikap gotong royong ini seolah-olah mengakar pada pribadi bangsa ini yang secara turun temurun diwariskan oleh nenek moyang.

Salah satu aktivitas gotong royong dalam masyarakat diantaranya dicontohkan dengan sikap masyarakat yang saling bekerja sama dalam menyelesaikan pelbagai masalah misalnya kerja bakti untuk membangun jembatan, sikap saling membantu dalam acara keluarga (walimatul ursy, khitanan,dsb), kerja bakti untuk membersihkan jalan dsb. Dengan gotong royong suatu pekerjaan lebih mudah untuk terselesaikan serta menumbuhkan ikatan batin warga dari suatu masyarakat tertentu.

Di tengah gempuran keras arus globalisasi, ada sebuah kecenderungan dimana masyarakat mulai menjadikan budaya barat sebagai referensi hidup. Gaya hidup, fashion, makanan, bahkan sikap yang berasal dari budaya barat sering kali di telan mentah-mentah oleh generasi hari ini. Hari ini kita berada pada kondisi dimana kita tak cukup percaya diri untuk menjadi diri kita sendiri dan menampilkan kepribadian sesuai dengan budaya timur. Sehingga kita menyerap apapun yang berasal dari barat tanpa memfilternya terlebih dahulu.

Lalu apa yang terjadi?

Kecenderungan untk mengekor pada budaya barat membuat kita lupa pada jati diri kita sendiri. Kita lupa dan asing dengan sikap gotong royong yang merupakan salah satu nilai budaya bangsa ini. Jangankan untuk bergotong royong, bahkan untuk saling bercengkrama dengan tetangga sebelah pun terlalu canggung. Pintu pagar rumah kita jarang sekali diketuk oleh tetangga sebelah dan yang ada hanyalah keterasingan dalam suatu masyarakat yang konon memiliki sikap kekeluargaan yang tinggi.

Hadirin yang berbahagia

 Di tengah kemajuan teknologi yang memudahkan kita untuk bersilaturahmi pada siapapun terlepas dari seberapa tebalnya jarak, kita malah terjebak pada rutinitas yang sering kali membuat kita abai terhadap lingkungan sekitar. Jangankan untuk bergotong royong, untuk sekedar melihat dan peka terhadap apa yang dialami orang lainpun terasa begitu asing dan aneh. Tak dapat dipungkiri kita terjebak dalam kondisi yang seolah-olah membuat kita menjadi mahluk yang individual.

Lalu masih adakah sikap gotong royong di tanah Indonesia ini? Jika masih ada, seberapa banyak kah yang tersisa?

Sebagai manusia yang lahir dari sebuah masyarakat, maka barang kali kita pun akan kembali pada masyarakat. Namun entah mengapa begitu banyak orang yang asing dan mengecil dalam masyarakat. Bahkan kondisi ini menghinggapi generasi muda berpendidikan yang berstatus mahasiswa. Ada banyak orang yang membesar di kampus tapi mengecil dalam masyarakat. Jika pun hal ini terus terjadi maka bukan hanya tentang sikap gotong royong yang menghilang dari masyarakat tapi kepekaan sosial pun sirna tanpa harapan.

 Sebagai generasi muda yang memiliki kesempatan lebih lebar untuk memilih maka saatnya kita memilih untuk lebih mencintai nilai-nilai budaya timur yang menunjukan bagaimana seharusnya kita menjalin hubungan dengan sesama. Sikap kerja sama, saling tolong menolong, dan gotong royong saatnya untuk digali dan diberdayakan kembali.
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihny mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh