Ketahuilah bahwa masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah yang dijadikan sebagai salah satu syiar bagi agama Islam dan bagi kaum Muslimin. Berikut ini adalah Contoh Khutbah Jum’at Tentang Dianjurkan Menghormati dan Memuliakan Segala Mesjid.
(Silahkan gunakan Muqodimah Khutbah yang anda sukai)
Jam’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar bertaqwa kepadaNYa; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang pantas memakmurkan masjid-masjid Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, mendirikan shalat dan membayar zakat dan mereka tidak takut kecuali kepada Allah.” (QS. At Taubah: 18)
Ketahuilah bahwa masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah yang dijadikan sebagai salah satu syiar bagi agama islam dan bagi kaum muslimin. Masjid-masjid merupakan sarana untuk menghimpun persatuan masyarakat Islam dan kesejahteraan mereka. Di antara salah satu tanda orang-orang saleh dan tanda kesempurnaan iman seorang mukmin adalah kesukaan mereka untuk mendatangi masjid dan membangunnya dan memakmurkannya dengan berbagai amal kebajikan dan menyiapkan kondisi yang baik bagi orang-orang yang beriman. Masjid-masjid adalah sebaik-baik tempat untuk menTauhidkan dan menyembah Allah dan untuk tempat berZikir dan beribadah. Siapapun yang menyembah Allah dan mengerjakan amal-amal saleh dengan baik dan ikhlas semata kepada Allah, maka perbuatan itu menunjukan bahwa dirinya adalah seorang mukmin yang sempurna imannya, seperti yang disebutkan dalam firman Allah di atas dan disebutkan dalam sabda Nabi saw berikut:
“Jika engkau melihat seorang suka mendatangi masjid, maka saksikan bahwa ia seorang yang sempurna imannya”
Di lain kesempatan, Rasulullah saw bersabda:
“Allah akan menjamin bagi siapapun yang menjadikan masjid sebagai rumahnya”
Maksudnya, Allah akan memberi jaminan baginya berupa dukungan, rahmat, dapat melintasi sirath sampai di surga. Allah memberi nilai utama bagi segala masjid dan disatukan dengannya sebagai penghormatan baginya. Allah memuji orang-orang yang bertasbih kepada-Nya di masjid-masjid di waktu pagi dan sore dan Allah berjanji akan memberi pahala yang besar di hari kiamat kelak bagi mereka, seperti yang disebutkan dalam firman Allah berikut:
“Pelita itu menerangi di rumah-rumah yang Allah mengizinkan orang menghormati dan menyebut nama-Nya di dalamnya, ia bertasbih bagi-Nya di dalamnya di waktu pagi dan sore. Para lelaki yang tidak di lalaikan oleh perdagangannya dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah dan mereka mendirikan Shalat dan menunaikan zakat, merekapun takut pada hari berbaliknya hati-hati dan pandangan-pandangan mata. Agar Allah memberikan balasan bagi mereka dengan yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan dan menambah bagi mereka dari karunia-Nya. Dan Allah memberi rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan.” (QS. An Nuur: 36-38)
Rasulullah saw sangat mengangungkan setiap masjid dan beliau menyuruh umatnya memakmurkan masjid dengan melakukan Shalat berjama’ah di dalamnya. Beliau menganjurkan umatnya membersihkan, mensucikan, memberi bau-bau yang harum dan memakmurkan masjid dengan berzikir, beribadah, dan berdo’a. Disebutkan bahwa setiap kali Rasulullah saw datang dari bepergian, maka beliau lebih dulu masuk masjid dan melakukan shalat di dalamnya sebelum masuk kedalam rumahnya. Ketika Rasulullah tiba di kota Quba’, maka yang beliau pertama kali lakukan adalah membangun masjid Quba’, yaitu masjid pertama yang dibangun dalam Islam. Setelah istirahat beberapa hari di kota Quba’, maka beliau melanjutkan perjalanannya ke kota Madinah. Dan setiba beliau di kota Madinah, maka beliau membangung masjid Nabawi. Dalam pembangunan masjid Nabawi, beliau ikut mengerjakan bersama-sama dengan para sahabat beliau, agar masjid itu untuk tempat beribadah dan tempat mentauhidkan Allah. Kemudian beliau berkata kepada para sahabat tentang keutamaan masjid:
“Maukah kalian aku tunjukan suatu perbuatan yang dapat menghapus dosa-dosa, mengangkat derajat seorang di sisi Allah?”
Jawab mereka: “Mau, Ya Rasulullah”
Sabda beliau: “Menyempurnakan wudhu di waktu sulit, banyak melangkahkan kaki ke mesjid, menunggu shalat setelah shalat yang lain. Itulah ribat.”
Ibnu abas ra menuturkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Siapapun yang mendengar azdan, kemudian ia tidak memenuhi panggilannya tanpa uzur, maka shalatnya tidak sempurna.”
Disebutkan bahwa ada seorang buta minta izin kepada nabi saw tidak shalat berjamaah di masjid dan ia berkata:
“Ya Rasulullah, aku adalah seorang yang buta, rumahku jauh, aku mempunyai penuntun yang tidak cocok denganku, apakah aku boleh melakukan shalat fardhu dirumahku?”
Tanya Rasulullah: “Apakah engkau dapat mendengar suara adzan?”
Jawab lelaki itu: “Ya.”
Rasulullah: “Aku tidak dapat memberimu idzin meninggalkan shalat jama’ah.”
Jika Nabi saw tidak memberi izin kepada orang buta untuk melakukan shalat fardhu di rumahnya, maka bagaimanakah seorang yang dapat melihat dan sehat yang rumahnya berdekatan dengan masjid dan ia tidak mempunyai halangan apapun?
Ibnu Mas’ud ra berkata: “Andaikata kalian melakukan shalat fardhu di rumah-rumah kalian, seperti yang dilakukan sebagian orang, maka kalian akan meninggalkan sunnah Rasulullah. Jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi saw kalian, maka kalian akan sesat. Karena kami menyaksikan di masa kami bahwa tidak ada orang yang tertinggal dari shalat berjama’ah, kecuali yang dikenal kemunafikannya.”
Adapun hadist-hadist dan atsar yang menyatakan tentang kewajiban shalat berjama’ah di masjid dan besar ancamannya bagi yang enggan melakukannya adalah banyak.
Perhatikanlah baik-baik shalat fardhu berjama’ah di masjid, suruhlah anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, tetangga-tetangga kalian melakukan shalat berjamaah di masjid dan berilah nasihat jika mereka tertinggal shalat berjama’ah di masjid. Kalian tidak boleh mendiamkan mereka sedikitpun, karena meninggalkan shalat berjama’ah di masjid tanpa alasan merupakan maksiat dan kerugian yang besar yang membahayakan Islam dan umatnya.
Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah
Takutlah kepada Allah dan jagalah baik-baik shalat jum’at dan shalat fardhu berjama’ah. Hendaknya kalian saling tolong menolong untuk memperbaiki masjid-masjid dan menghormatinya, agar amal-amal kebajikan kalian ditulis, diberi pahala yang besar dan dosa-dosa kalian dimaafkan. Pergunakanlah kesempatan kalian baik-baik untuk menghadiri shalat berjama’ah dan jum’at dan sekaligus memakmurkan masjid.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”