Contoh Khutbah Jum’at – Khutbah jumat adalah syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Sholat Jum’at. Khutbah merupakan kegiatan dakwah yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan dengan memberi nasihat yang isinya berupa ajaran agama. Dengan itu saya telah menyiapkan salah satu contoh khutbah jum’at yang berjudul “Pentingnya Menghormati Orang Tua”. Menghormati orang tua adalah hal yang biasa kita dengar bahkan kita terapkan sehari-hari. Tapi terkadang kita belum memahami benar makna dari semua itu. Baiklah langsung saja berikut ini adalah ulasan lengkap dari artikel tentang contoh pidato ataupun contoh khutbah jum’at yang berjudul Contoh khutbah jum’at tentang pentingnya menghormati orang tua.
Hadirin Jama’ah jumat yang dirahmati oleh Allah SWT.
Didalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Bahkan, menurut pendapat banyak ulama, ajaran berbakti kepada kedua orang tua ini menempati urutan kedua setelah ajaran menyembah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ yang artinya :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
Banyak sekali keutamaan dari menghormati kedua orang tua kita, terutama kepada ibu kita yang telah melahirkan kita. Beberapa hadist menyebutkan tentang keutamaan menghormati Ibu. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata,
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Menyayangi dan berbakti kepada ibu mengapa harus tiga kali lipat dari berbakti kepada ayah? Bisa kita pahami dalam realita yang ada bahwa pengorbanan seorang ibu lebih besar. Karena beliau melewati masa sulit ketika masa hamil, ketika melahirkan, dan ketika menyusui juga merawat anaknya, Subhanallah.
Maka selayaknya lah kita berlaku lemah lembut dalam bertutur kata saat berbicara dengan orang tua kita, menyayangi mereka seperti mereka yang menyayangi kita. Menjauhi ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi dengan kata-kata kasar. Terlebih ketika orang tua kita mulai renta, kasih sayang yang orang tua kita butuhkan memuncak, sangat membutuhkan kehadiran kita di sisinya. Al-Quran memberikan pengkhususan saat kondisi mereka tua renta, yaitu:
1. Jangan mengatakan kata uffin (ah)
2. Jangan membentak
3. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (baik).
4. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan
5. Dan do’akanlah mereka
Rasulullah saw bersabda “Barang siapa yang menajalani pagi harinya dalam keridhoan orang tuanya, maka baginya dibukakan dua pintu menuju syurga. Barang siapa yang menjalani sore keridhoan orang tuanya, maka baginya dibukakan dua pintu menuju syurga. Dan barang siapa menjalani pagi harinya dalam kemurkaan orangtuanya, maka baginya dibukakan dua pintu menuju neraka. Dan barang siapa menjalani sore harinya dalam kemurkaan orangtuanya, maka baginya dibukakan dua pintu menuju neraka ”.(HR. Darul Qutni dan Baihaqi) Dengan demikian merugilah para anak yang hidup bersama orang tuanya namun ia tidak bisa meraih surga, karena tidak bisa berbakti kepada keduanya. Naudzubillah. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang merugi.