Setiap yang bernyawa pasti akan mati – ini adalah peristiwa kehidupan yang pasti di alami manusia lalu pertanyaannya,’’ ada hal apa yang akan terjadi stelah manusia mati? Bagi umat muslim tentunya mengimani bahwa akan ada hari kemudian setelah mati. Ada alam barzakh dan alam akhirat yang keduanya merupakan tempat bermukim manusia setelah mati. Selengkapnya ceramah tentang perjalanan setelah kematian
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Hadirin Rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan hal-ikhwal mengenai apa yang akan kita alami setelah mati yaitu sebagaimana yang disampaikan oleh sayyidia Ali bin Abi Thalib r.a.
Sayyidina Ali pernah meriwayatkan bahwa begitu seseorang meninggal dunia, ketika jenazahnya masih terbujur, diadakanlah ‘upacara perpisahan’ di alam ruh.
Pertama-tama ruh mayit dihadapkan kepada seluruh kekayaan yang dia miliki. Kemudian terjadi dialog antara keduanya. Mayit itu berkata,’’ Dahulu aku bekerja keras untuk mengumpulkan kamu, sehingga aku lalai dan lupa untuk mengabdi kepada Allah, bahkan sampai aku tidak mau tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sekarang apa yang akan kamu berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini.
Harta kekayaan itu pun berkata,’’Ambilah dariku hanya untuk kain kafan mu.’’ (jadi, hanya kain kafanlah harta yang dapat dibawa untuk bekal perjalanan selajutnya).
Setelah itu si mayit dihadapkan kepada seluruh keluarganya (anak-anaknya, suami atau istrinya), lalu si mayit berkata,’’ Dahulu aku mencintai kalian, menjaga dan merawat kalian sepenuh hatiku. Begitu susahpayah aku mengurus diri kalian sampai aku lupa mengurus diriku sendiri. Sekarang apa yang mau kalian bekalkan kepadaku pada perjalanan menuju Allah ini?
Keluarganya pun menjawab,’’kami antarkan kamu sampai ke kuburan.’’
Setelah itu si mayit akan dijemput oleh mahkluk jelmaan amalnya. Kalu selama hidup ia banyak beramal saleh maka ia akan dijemput oleh mahluk yang berwajah ceria dengan memancarkan cahaya dan aroma semerbak, yang jika dipandang akan menimbulkan kenikmatan yang tiada tara. Sebaliknya, bila waktu hidup sering membangkang pada perintah Allah dan Rasulnya maka si mayit aka dijemput oleh mahluk menakutkan dengan bau yang teramat busuk.
Mahluk jelmaan itu lalu mengajak si mayat pergi . bertanyalah si mayit,’’ siapakah Anda ini sebenarnya? saya tidak kenal dengan Anda.’’ Mahluk itu kemudian menjawab,’’akulah jelmaan kamu sewaktu hidup, dan aku akan selalu menemanimu dalam menempuh perjalanan panjang menuju ilahi.
Para hadirin yang saya hormati
Marilah sejenak kita renungkan kisah ini. Perjalanan panjang yang mau tidak mau harus kita jalani kelak akan ditemani oleh seorang ‘teman abadi ’ yang sebenarnya kita ‘pilih’ sendiri. Alangkah bahagianya bila ‘teman’ ini menyenangkan dan alangkah malangnya bila perjalanan yang jauh seolah-olah tak berujung ini ditemani ‘teman’ yang selalu membuat kita sengsara. Apalagi Rasulullah Saw. Telah memberitahukan kepada kita semua,’’ sesungguhnya kubur adalah permulaan dari tempat-tempat akhirat. Kalu pemiliknya selamat darinya, maka apa yang ada sesudah itu lebih mudah baginya. Kalau pemiliknya tidak selamat darinya, maka apa yang ada sesudahnya adalah akan lebih berat lagi.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudah hal ini dapat menjadi pemicu bagi kita untuk selalu menimba ilmu agar kita tidak termasuk golongan orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu. Apalagi Nabi kita yang mulia pernah bersabda,’’kebinasaan umatku ada di dalam dua hal yaitu meninggalkan ilmu dan mengumpulkan harta.’’
Kurang lebihnya mohon dapat dimaklumi dan dimaafkan.
Billahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.