Ceramah Tentang Hakikat Pernikahan

Salah satu peristiwa penting dalam kehidupan adalah pernikahan – peristiwa sakral ini di lalui oleh janji suci yang begitu sakral bukan hanya antara dua insan tetapi melibatkan janji antara manusia dengan pencipta-Nya. Lalu sebenarnya bagaimana hakikat pernikahan itu sendiri? Selengkapnya, ceramah tentang hakikat pernikahan, Semoga Bermanfaat !

Assalamualaikum Wr. Wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua
Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin Rahimakumullah

Dalam kesempatan kali ini izinkanlah saya sedikit mengulas tentang pernikahan, tentunya kita tahu bahwa pernikahan adalah salah satu momen istimewa dalam kehidupan manusia. Di dalamnya berkaitan dengan perubahan hidup manusia untuk bisa menjadi manusia yang lebih dewasa dalam penyempurnaan imannya.

Rasulullah saw. bersabda,’’Wahai para pemuda, siapa saja diantara kamu sudah mampu (lahir dan batin) untuk berkeluarga maka menikahlah. Sesungguhnya hal itu lebih memelihara pandangan mata dan memelihara kehormatan. Barang siapa yang belum mampu untuk berkeluarga, dianjurkan baginya untuk berpuasa karena hal itu akan menjadi pelindung dari segala perbuatan memperturutkan syahwat ‘’. (HR. Muttafaq A’laih)

Rasulullah saw. menyeru kepada umatnya yang telah mampu secara fisik dan mental untuk segera melangsungan pernikahan. Menikah adalah bentuk ibadah yang begitu istimewa sehingga disebut-disebut sebagai penyempurna agama. Menikah bukan hanya pertautan cinta dan janji dua manusia melainkah sebuah ikrar mahabbah kepada Allah agar hal-hal yang sebelumnya dinilai kotor berubah menjadi suci, hal-hal maksiat menjadi ibadah dan hal-hal yang dinilai dosa menjadi amal saleh.

Hadirin Rahimakumullah

Aqad nikah tidak hanya melibatkan perjanjian antara dua insan melainkan perjanjian antara mahluk dan Khaliq. Begitu sakralnya akad nikah ini sehingga Allah menyebutnya mitsaqan ghalizha atau perjanjian Allah yang berat. ‘perjanjian berat ’ ini menyiratkan sebuah pemindahan tanggung jawab dari orang tua kepada suami.

Konsekuensi dari peralihan tanggung jawab ini memberikan konsekuensi yang diantarany adalah:
Pertama, pertanggung jawaban manusia untuk memberikan nafkah secukupny baik lahir maupun batin; kedua adalah tanggung jawab suami untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi istri dan anak-anaknya; ketiga mendidik ahlak dan agama dengan baik dan benar terhadap istri dan anak-anaknya kelak; keempat mengayomi, melindungi kehormatan dan keselamatan istri.

Hadirin Rahimakumullah

Pernikahan yang didasari untuk menggapai Ridho-Nya dan ditujukan untuk menghasilkan anak-anak yang shaleh adalah sebuah proses kehidupan yang banyak mengundang keberkahan. Pernikahan adalah media untuk mempersatukan manusia yang keberadaannya telah digariskan untuk menjadi jodoh satu sama lain.

Berkaitan dengan jodoh, ia bukan hanya tentang siapa? Karena bukankah tentang siapa Ia telah terukir dalam suratan takdir dari sejak zaman azali?
Untuk itu orang bijak mengatakan bahwa jodoh itu tentang bagaimana – Ia tentang bagaimana cara kita menjemput jodoh, apakah sesuai dengan jalan yang di ridhai-Nya atau dengan cara yang bersebrangan dengan jalan-Nya, hingga akhirnya apakah ia terhulur penuh dengan keridhoan atau penuh dengan kemurkaan?

Hadirin Rahimakumullah

Tentunya kita tahu yang baik untuk yang baik pula, maka urusan jodoh dan pernikahan adalah tentang perbaikan diri dengan tekad penuh untuk selalu berada di jalan-Nya. Untuk itu marilah kita bergegas untuk menjadi hamba Allah yang baik dengan terus memperbaiki diri.
Akhir kata semoga ceramah ini bermanfaat dan dapat menginspirasi, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan seama penceramahan berlangsung.

 Billahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh