Contoh Pidato Tentang Bersosialisasi

Contoh Teks Pidato-Pengertian kata sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis. Yang artinya tidak bisa hidup sendiri, manusia perlu berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain dalam kehidupannya, yang biasa kita dengar dengan istilah manusia alaha makhluk sosial. Hal ini bisa dijadikan referensi untuk contoh pidato atau contoh khutbah yang akan dibuat, oleh sebab itu maka pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan contoh pidato dengan judul “Contoh Pidato Tentang Bersosialisasi”.

(Silahkan pilih mukodimah naskah pidato yang anda sukai)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tak ada ungkapan yang paling mulia di muka bumi dari seorang hamba kecuali rasa syukur yang dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa memberikan segala nikmat dan rahmatNya sehingga kita semua masih diberikan kesempatan untuk menikmati setiap nikmat yang diberikanNya. Shalawat beriring salam juga tak lupa akan kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jaman penuh rahmat dan barokah.

Hadirin sekalian yang berbahagia.


Dikehidupan ini tak mungkin kita terlepas dari dukungan orang lain, dari kita lahir di dunia sampai meninggal dunia seorang manusia akan selalu membutuhkan sesamanya. Dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, keluarga adalah tempat pertama untuk kita belajar bersosialisasi dengan beberapa karakter sifat orang yang berbeda. Kemudian bertambahlah ruang lingkup kehidupan sosial kita seiring dengan bertambahnya usia, dimulai dengan lingkungan tetangga, sekolah, dan pekerjaan. Kita akan bertemu dengan ratusan karakter yang sangat berbeda, yang mungkin akan membuat kita tertawa karena beberapa orang senang bergurau, merasa nyaman berteman, atau mungkin bahkan membuat kita berselisih, tersinggung, dan hal-hal lainnya. Yang terpenting adalah ketika kita bersosialisasi, kita dapat menempatkan diri dimanapun kita berada. Karena sesungguhnya, orang yang pintar bersosialisasi tak akan merugi, perbedaan jangan lah membuat kita mengucilkan diri seperti yang dituliskan pada Al-Quran yang berbunyi:

“Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT” (QS. Al_Hujurat: 13)

Bersosialisasi juga berguna untuk mengembangkan potensi kemanusiaan, sehingga bisa menjadi pribadi yang baik dan bisa hidup bermasyarakat dengan baik, juga bisa digunakan untuk sarana belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan orang lain dan juga menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal itu digunakan agar kita sebagai manusia bisa bermasyarakat dengan baik. Apabila seorang individu kurang bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan maka orang itu tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Selain itu potensi yang ada di dalam orang tersebut juga tidak berkembang sebab dia hanya bisa berdiam diri, tidak bisa berkomunikasi dengan orang sekitar dan lingkungan sekitar.

Hadirin sekalian yang berbahagia.


Ada tiga hal yang membuat kita lebih mudal memulai untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain, yaitu dengan

1.    Ta’aruf (saling mengenal)
Ta’aruf atau saling mengenal merupakan kunci yang paling utama dalam bergaul. Dengan ta’aruf kita dapat mengenal sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang.

2.    Tafahum (memahami)
Tafahum atau saling mengenal merupakan kunci kedua yang harus diperhatikan. Karena dengan mengenal secara lebih dalam seseorang, maka kita akan mengetahui segal hal apa saj yang disukai atau yang tidak disukai. Dan hal tersebut dapat membantu kita untuk mengetahui bagaiman kita harus bersikap. Selain itu, dapat membantu kita untuk membedakan mana teman yang baik dan mana teman yang kurang baik.

3.    Ta’awun (saling menolong)
Ta’awun atau rasa saling menolong merupakan hal yang akan menumbuhkan rasa cinta antar sesama teman. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa.

Bila ketiga hal itu telah kita terapkan dalam hubungan sosial, maka lambat laun akan membuat kita mudah bersosialisasi ditempat baru sekalipun.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Nampaknya hanya sekian saja pidato singkat yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.