Naskah Pidato Dengan Tema Berserah Diri Kepada Allah

Di era global saat ini bukankah kita menjadi lebih mudah untuk merasa cemas, khawatir, gelisah atau bahkan frustasi menghadapi problema hidup yang semakin berat? tetapi tentunya menjadi cerita yang berbeda jika kita mampu menjadi manusia yang berserah diri kepada Allah swt. Lalu bagaimana menjadi lebih berserah diri kepada Allah swt. selengkapnya tentang naskah pidato dengan tema berserah diri berikut ini ! Semoga bermanfaat

 Assalamualaikum wr. wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua

 Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin rahimakumullah

Allah berfirman dalam Al-Quran surat Lukman ayat 22 yang artinya:
Barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan.
Yang dimaksud dengan berserah diri ialah menyerahkan jiwa seutuhnya kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa Dia Yang Maha Suci dan Maha Pengatur pasti memilihkan yang terbaik bagi manusia. berserah diri bukanlah berararti mengabaikan usaha tetapi justru harus berupaya sekuat kemampuan yang ada.

 Gambaran orang yang berserah diri adalah seperti orang yang menggantungkan jiwanya pada Arasy Tuhan sementara kakinya menapak di bumi.
Orang yang berserah diri ikhlas menerima segala ketentuan musibah ataupun nikmat – yang dipilihkan Allah baginya. Dia yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan mungkin bertindak sewenang-wenang ataupun menganiaya hamba-Nya.

Hadirin Rahimakumullah

Bagaimana agar kita dapat berserah diri kepada Allah ?
Salah satunya adalah dengan memiliki mental positif untuk selalu berprasangka baik kepada Allah . Meyakini bahwa ketentuan apapun yang diberikan-Nya adalah pilihan terbaik. Tentunya kita tidak lupa firman dari Allah yang artinya:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

Seorang ahli hikmah mengatakan bahwa .’’janganlah kita memusatkan pandangan hanya kepada tahi lalat yang ada di wajah seseorang karena tahi lalat itu pasti akan nampa buruk; tetapi pandanglah wajah orang itu secara keseluruhan, kita justru akan melihat tahi lalat itulah yang menjadi unsur utama kecantikan atau ketampanannya.

 Bagi orang yang berserah diri Allah akan memberikannya kecukupan, hal ini secara gamblang dikatakan dalam firman-Nya:
Barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah niscaya Allah akan mencukupinya atau memeliharanya. (QS At-Thalaq: 3).
Dalam hadits pun dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
Jika kalian berserah diri kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, niscaya Dia menjamin rezekimu sebagaimana Dia menjamin kebutuhan burung yang terbang di waktu padi dengan perut kosong dan pulang di waktu sore dengan perut kenyang.

Satu hal lagi yang diperlukan agar kita menjadi manusia yang berserah diri selain berhuznudzon kepada Allah adalah dengan menanamkan keyakinan penuh kepada Allah bahwa kehidupan dunia ini adalah kehidupan awal yang teramat singkat bahkan sering kali penuh dengan tipuan. Dengan menanggalkan kecintaaan kepada kehidupan dunia, kita akan lebih mampu menyerahkan urusan diri kita kepada Allah.

Hadirin Rahimakumullah

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, segala kekurangan dan kekhilafan tentunya berasal dari diri saya sendiri dan segala kebaikan tentunya datang dari Allah swt. Akhir kata, semoga ceramah yang saya sampaikan bisa bermanfaat.

Billahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr. Wb.