3 Koreksi Manfaat Surat Al-Waqiah Pada Hadist Dhaif

Sekarang ini, banyak sekali orang yang membaca surat Al Waqiah dengan harapan bisa hidup kaya, anti miskin. Namun cara pandangnya soal kaya dan anti miskin adalah banyak uang melimpah. Biasanya, melimpahnya uang dihasilkan dari bisnis, investasi dan skill yang menjual.

Mereka percaya pada manfaat surat al-Waqiah. Apalagi, manfaat surat al-Waqiah berasal dari sumber hadist Nabi SAW sekalipun dhoif. Meyakini seperti ini, apalagi dari hadist sekalipun dhaif, tentunya dibolehkan. Ini sebagai upaya berbaik sangka, barangkali memang manfaat al-Waqiah seperti ini.

Tetapi, apakah harus mempercayai seperti kebanyakan orang yang sedang mencari banyak uang dengan mengamalkan surat al-Waqiah?

  • Memahami Kepercayaan Pada Manfaat Surat Al-Waqiah

Rasa percaya pada manfaat surat al-Waqiah harus dipahami dengan jelas. Bila percaya mengamalkan surat al-Waqiah bisa menyebabkan kaya dan miskin, definisi kaya dan miskinnya seperti apa? Karena kalimat seperti ini masih umum, masih butuh penafsiran. 

Seperti halnya kata “berkah” dan “rizki”, ini juga masih membutuhkan penafsiran. Berkah seperti apa? Rizki berupa apa?

Bila memang manfaat surat al-Waqiah masih bersifat umum, maka hukumnya harus dikembalikan pada kepasrahan pada takdir, terserah Allah mau memberikan kekayaan seperti apa dan anti miskin yang bagaimana.

  • Menyikapi Hadis Dhaif Soal Manfaat Surat al-Waqiah

Dianggap hadist dhoif seperti yang dilansir Laduni.id, oleh Ma’ruf Khozin.

Pada dasarnya, menggunakan hadist doif untuk kebutuhan menyemangati amaliah masih dibolehkan. Bahkan, kasus tertentu, hadist dhoif bisa untuk sebagai dasar hukum.

Masalahnya, apakah harus menggunakan, mempercayai manfaat surat al-Waqiah seperti halnya pada teks hadist tanpa perlu pemahaman berikutnya?

  • Masalah hadis pertama: tidak akan miskin seterusnya

“Barang siapa membaca surat Waqiah setiap malam maka ia tidak akan miskin seterusnya.” HR Ibnu Sunni, Al-Baihaqi dan Ibnu Asakir dari Ibnu Mas’ud.

Bila memang ingin mempercayai hadist di atas tanpa pemahaman berikutnya, apakah bisa aman dengan keimanan seseorang pada Tuhan? 

Jangan sampai iman seseorang menjadi hancur hanya karena apa yang diinginkannya tidak tercapai. Misal, hidupnya menjadi tambah miskin sampai menimbulkan masalah lain.

Bahaya sekali bila memang tidak ada penjelasan berikutnya untuk memahami arti “tidak akan miskin seterusnya”.

  • Masalah hadis kedua: surat Al-Waqiah adalah surat kaya

“Surat Waqiah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkan kepada anak-anak kalian” HR Ibnu Marduwaih dari Anas.

Masalah hadist kedua, lebih kepada spirit menjadi kaya. Kalaupun tidak berhasil, kondisinya seperti semula yang bisa tidak ada pertambahan. Hadist ini tanpa membutuhkan tambahan penjelasan masih bisa untuk menjaga iman. 

Banyak orang paham,menjadi kaya bukan persoalan gampang. Bila mendapatkan kegagalan menjadi kaya setelah rajin membaca surat al-Waqiah, imannya masih bisa terjaga. Karena, mereka hanya kembali pada kondisi seperti biasanya.

Apalagi, teks hadist di atas hanya membahas “Surat al-Waqiah adalah surat kaya”. Jadi, tidak ada embel-embel “menjadi kaya”.

Tetapi, bila ada ulama yang memberikan ijazah surat al-Waqiah dengan manfaat bisa menjadi kaya, masih bisa diterima untuk diamalkan dengan disertai berbaik sangka.

  • Manfaat Surat Al-Waqiah Dikembalikan Pada Dalil Manfaat Membaca Qur’an

Ketika mendapati hadist dhoif pada manfaat membaca surat al-Waqiah, tidak lantas meninggalkan begitu saja bila memang tidak mau mempercayai kebenaran teks-nya. Namun bisa mengambil atau disertai pada dalil yang lebih kuat, baik hadist soheh atau al-Qur’an.

Dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda lewat periwayatan Abdullah ibn Mas’ud bahwa siapa yang membaca satu huruf Al-Quran (kitabullah), maka akan mendapat satu kebaikan. Dari satu kebaikan, dilipatkan kepada sepuluhnya.

Dari dalil hadist di atas, bila dikaitkan dengan manfaat surat al-Waqiah, bisa saja menyangkut hal berikut:

  • Mendapat kebaikan hidup yang lebih baik dari sebelumnya
  • Mendapat kebaikan rizki sekalipun masih masih dikategorikan sebagai miskin.
  • Menjadi orang (yang dikategorikan) kaya yang memanfaatkan rizkinya di jalan kebaikan, termasuk menolong orang miskin.

Kesimpulan: Bila ingin mengamalkan surat al-Wakiah, biarlah sebagai amalan baik untuk mengharap ridho Allah tanpa harus menjadi spirit keduniaan.