Pidato Tentang Motivasi Belajar

Motivasi belajar menjadi hal yang penting untuk ditumbuhkan agar setiap manusia dapat selalu tergerak untuk mendayagunakan pikirang dan akalnya. Lalu apa sebenarnya motivasi belajar itu sendiri? Motivasi belajar dapat dipahami sebagai dorongan untuk terus mencari tahu, berpikir, dan memahami ilmu. Motivasi belajar adalah sebuah keharusan mengingat belajar adalah sebuah proses sepanjang hayat. Untuk lebih lengkapnya simak pidato tentang motivasi belajar, semoga bermanfaat ! 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirin yang berbahagia
 Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit tentang motivasi belajar. Dua kata kunci dari bahasan kali ini adalah motivasi dan belajar. Motivasi berkaitan dengan kata motif yang berkonotasi dengan dorongan sedangkan motivasi sendiri dapat dipahami sebagai upaya untuk menggerakan seseorang agar terdorong melakukan suatu hal. Jika motivasi melibatkan upaya untuk mendorong atau menggerakan seseorang maka istilah motif merupakan dorongan itu sendiri. 
Motivasi menjadi salah satu kunci keberhasilan manusia, keberadaannya mendorong manusia untuk melakukan suatu hal yang besar dan mengagumkan. Banyak dari orang yang biasa misalnya berasal dari ekonomi rendah tapi menjadi sukses di masa depan karena memiliki motivasi yang besar. Motivasi sering kali menjadi sumber semangat yang terus menerus berkobar meskipun jalan aral merintang terus menghadang. 
Berkaitan dengan belajar, ia merupakan bagian dari berbagai aktivitas berpikir, mengamati, memahami dan sebagainya. Belajar menjadi bagian penting agar manusia dapat memeroleh ilmu dan menjadikan ilmu itu panduan dalam kehidupannya. Secara psikologis belajar dikatakan sebagai proses perubahan perilaku menuju arah yang lebih baik. Tanpa perubahan perilaku suatu hal tidak dapat dikatakan sebagai proses belajar. 
Hadirin yang berbahagia
Setelah menaksir pengertian dari dua istilah ini yaitu motivasi dan belajar agaknya kita dapat menarik benang merah bahwa motivasi belajar merupakan hal ikhwal tentang hal-hal yang menggerakan seseorang agar mampu belajar lebih baik. Motivasi belajar ini merupakan salah satu kekuatan yang membuat seseorang tetap survive untuk terus belajar. 
Belajar menjadi suatu hal yang dibutuhkan oleh manusia, dalam prosesnya manusia butuh untuk mengetahui, memahami dan menyatukan berbagai pengetahuan yang dapat memperluas pemikiran. Pengetahuan dan pemahaman menjadi modal manusia untuk berhasil dalam kehidupan ini, keberadaannya bukan hanya tentang proses yang dilakukan oleh orang-orang yang menempuh jenjang pendidikan tinggi melainkan mencakup proses yang dialami oleh setiap manusia. 
Motivasi belajar penting untuk terus ditumbuhkan, barang kali kita pernah mempertanyakan mengapa kita belajar? Motivasi apa yang mendasari kita untuk belajar dan sebagainya. Pada perjalanannya ada begitu banyak kondisi yang mendorong kita agar terus belajar. Dorongan itu bisa berasal dari orangtua, lingkungan atau bahkan diri sendiri. 
Sebelum kita dewasa kita begitu naïf dalam mengartikan proses belajar. kita mengira bahwa kewajiban belajar hanya dimiliki oleh siswa sekolah sehingga memandang bahwa orang yang tidak bersekolah tidak belajar. kita pun pernah salah niat bahwa kerja keras yang kita lakukan hanya ditujukan untuk meraih predikat juara dan memperoleh rangking satu dalam setiap kenaikan kelas. Kadang kita begitu dangkal dalam mengartikan alasan apa yang membuat kita haru terus belajar . 
Seseorang pernah berkata bahwa sekolahnya manusia tidak hanya sebatas pada empat dinding ruangan kelas, setiap tempat bisa dijadikan sekolah dan setiap orang bisa dijadikan guru. Dan satu lagi bahwa setiap waktu adalah proses pembelajaran. Singkatnya adalah bahwa setiap manusia dapat bellajar kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun. Barang kali kehidupan inilah yang merupakan sekolah sesungguhnya karena keberadaannya yang begitu memberikan penjelasan sekaligus pertanyaan yang membuat manusia bertanya-tanya sehingga ia berpikir dan mencoba mencari jawaban dari setiap kebingungannya. 
Mengapa manusia harus belajar?
 Barang kali kita harus merenung bahwa apa harga kebernilaian manusia selain keberadaanya sebagai mahluk yang berpikir atau kurang lebih sebagai mahluk pembelajar. Siapalah manusia jika ia bukan sebagai mahluk yang pembelajar. Bukankah kita sama-sama tahu bahwa yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah kemampuannya dalam berpikir. Maka manifestasi kemampuan berpikir itulah yang terwujud dalam proses belajar. 
Manusia harus belajar karena ia harus menunaikan tugasnya sebagai khalifah yang keberadaannnya memberikan kemanfaatan pada berbagai mahluk. Ia pun harus menunaikan tugasnya sebagai mahluk Tuhan yang akan menuju-Nya dengan jalan yang diridhai-Nya. Maka dengan begitu belajar adalah jembatan agar manusia dapat menunaikan tugasnya baik kepada Allah Swt maupun kepada sesama mahluk.
Tanpa belajar manusia tak ubahnya binatang yang dinilai hanya dari fisiknya tapi tidak dengan jiwa dan akalnya. 
Belajar adalah satu-satunya jalan untuk memahami hal-ikhwal tentang semesta terutama untuk mengenal sang Pencipta. Belajar menjadi jembatan yang membuat manusa dapat memberdayakan akalnya dengan maksimal. Belajar adalah sebuah proses yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain.
Setelah mengetahui tentang mengapa kita harus belajar maka saatnya kita beralih pada pertanyaan kedua yaitu hal-hal apa yang mendasari kita untuk belajar? apakah hanya untuk mengejar materi, kedudukan, popularitas, gengsi atau lainnya? 
Tak dapat dipungkiri bahwa sering kali kita terjebak pada suatu kondisi yang menempatkan materi sebagai tujuan termasuk di dalamnya belajar. Belajar sebagai bagian dari mencari ilmu ditempatkan pada posisi yang dangkal yaitu hanya untuk dijadikan kendaraan untuk memperkaya diri. Ingatlah bahwa terlalu dangkal menjadikan dunia sebagai tujuan dari belajar karena belajar adalah sarana dan tiket untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Swt. 
Belajar adalah upaya mencari dan memahami ilmu baik ilmu agama maupun ilmu umum. Sebenarnya semua ilmu apapun itu jenisnya adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. ilmu mengantarkan manusia untuk lebih mengenali Tuhan dan dapat mengungkap hikmah dari setiap peristiwa kehidupan yang ada di alam ini. 
Belajar mengantarkan manusia pada pemahaman tentang hal-ikhwal kehidupan ini, dengannya semakin kaya lah manusia dengan pemikiran dan keluasan sudut pandang. Ilmu pengetahuan sebagai bagian dari pembelajaran menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Albert Enstein bahkan sampai pada suatu kesimpulan bahwa ilmu yang sejati akan membawa manusia pada keimanan sejati.
 Hadirin yang berbahagia
 Istilah yang digaungkan saat ini adalah lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hidup, artinya adalah bahwa proses pembelajaran manusia tidak berhenti ketika ia lulus sekolah atau telah selesai dalam menuntaskan perkuliahan strata satu melainkan pembelajaran adalah proses yang dibutuhkan manusia sepanjang hidupnya. Dan hal ini tidak terkait hanya tentag jenjang pendidikan formal ynag diikuti oleh manusia melainkan sebuah proses untuk terus belajar dengan sikap proaktif untuk mencari tahu dan mencoba untuk memahami suatu hal dan ilmu terbaru. 
Pada hari ini kita memasuki era dimana informasi begitu mudah didapat dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Bisa dipastikan bahwa perubahan bergerak cepat sehingga teori-teori lama sering dipatahkan oleh teori baru dan kajian terhadap suatu fenomena terus berubah setiap waktunya. 
Singkatnya keberadan ilmu pengetahuan pun bergerak dinamis dimana peubahan yang satu mengiringi perubahan lainnya. Bagi kita yang menyandang profesi guru, kesiapan untuk terus mengikuti perubahan ilmu pengetahuan harus terus ditingkatkan, jangan sampai ilmu yang kita berikan pada siswa adalah teori lawas yang sebenarnya telah dipatahkan oleh teori baru. 
 Hal yang menjadi penyakit bangsa ini adalah cara pandang yang menempatkan hanya siswa sekolah dan anak-anaklah yang harus belajar sedangkan bagi manusia dewasa mereka merasa ‘cukup’ dengan ilmu-ilmunya sehingga merasa tidak perlu untuk terus mengupgrade diri dengan terus belajar. Hal ini sangat keliru karena ilmu pengetahuan terus bergerak maju sedangkan para guru tidak bisa hanya mengajarkan ilmu yang didapatnya bertahun-tahun lalu ketika menempuh pendidikan formal.
 Belajar adalah suatu kondisi dimana pengetahuan dan pemahaman manusia terhadap suatu hal berkembang yang dengannya muncul suatu perubahan perilaku. Banyaknya ilmu yang belum tersingkap di dunia ini adalah fakta mengapa manusia harus belajar. Bahkan jika manusia mengerahkan seluruh waktu, pikiran dan tenaganya untuk menggalai setiap ilmu pengetahuan yang ada di ala mini, niscaya itu pun tidak akan cukup. Bukankah pernah dikatakan bahwa ilmu manusia ibarat setetes air dalam lautan yang luas? 
Namun meskipun demikian manusia tidak pernah rugi untuk belajar karena dengan belajar ia mampu menyingkap berbagai rahasia dan fenomena di alam raya ini. Kesemuanya ini baik ilmu pengetahuan, sosial dan agama mengarahkan manusia untuk lebih bijaksana dalam memandang dan menyikapi hidup. Sehingga sikap proaktif untuk belajar dalam setiap masa membawa manusia pada kebaikan dan kebijaksanaan dalam setiap bertambanhnya waktu hidup yang dimilikinya.  Poin terakhir dari penyampaian hari ini adalah bahwa belajar adalah kehidupan itu sendiri tanpa belajar kehidupan itu mati atau tiada nafasnya. 
Barang kali demikianlah yang dpat saya sampaikan kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Akhir kata semoga kita dapat menjadi sosok pembelajar dimana pun, kepada siapapun dan dalam situasi apapun. Cukup lah Allah Swt menjadi motivasi belajar yang keberadaannya terus kekal sebagai sumber ilmu. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh