Pidato Singkat Tentang Kesehatan Mental

Kesehatan mental, tema ini menjadi semakin penting untuk diulas mengingat banyaknya orang yang mentalnya mengalami keterpuruknan. Dunia yang semakin sulit, persaingan yang semakin ketat dan beban hidup yang semakin berat seolah-olah menjadi pemicu begaimana manusia hancur dalam ketidakberdayaan, Keterpisahan manusia pada agama dan buruknya kualitas hubungan sesama manusia pun menjadi stimulus bagaimana mental manusia semakin rapuh. Selengkapnya pidato singkat tentang kesehatan mental berikut ini, Semoga Bermanfaat !

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hadirin yang berbahagia

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan bahasan tentang kesehatan mental atau sering juga disebut dengan mental hygiene atau mental health. Secara sederhana kesehatan mental berkaitan dengan bagaimana kita memikirkan, merasakan dan menjalani kehidupan sehari-hari; bagaimana kita memandang diri kita sendiri dan orang lain; dan 3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif kehidupan dan mengambil keputusan.

Kesehatan mental berkaitan dengan hubungan yang harmoni antara manusia dengan dirinya sendiri, sesamanya atau bahkan Tuhan. Hubungan yang baik didasari kecintaan Terhadap Tuhan YME dan sesama manusia. Hubungan yang baik dengan Tuhan akan melahirkan kebaikan-kebaikan tulus yang tidak bertumpu pada pengaharapan untuk mendapat imbalan. Hubungan yang baik terhadap sesama manusia menciptakan sebuah kehidupan damai dimana sikap saling mengasihi dan tolong menolong menghiasi setiap sikap, ucapan dan tindakan.

 Zakiah Daradjat seorang akademisi pernah mendefinisikan kesehatan mental in yaitu terwujudnya keharmonisan antara-antara fungsi-fungsi jiwa serta memiliki kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Prof. Syamsu Yusuf, Guru Besar Psikologi pendidikan dan bimbingan mengemukakan bahwa kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal pada seseorang dan perkembangan itu selaras dengan yang lain.
Jika mental diartikan sebagai jiwa maka kesehatan mental adalah hal yang penting untuk diperhatikan sebagaimana pentingnya kesehatan fisik.

Kesehatan mental menjadi isu yang penting untuk di ulas dan diperbincangkan mengingat banyak dari ketidaksehatan mental yang menyebabkan terganggunya kesehatan fisik. Jika kita menilik ke rumah sakit jiwa, banyak dari pasien gangguan mental yang sakit bukan karena organ vitalnya (otak) rusak melainkan karena jiwanya rapuh.

Hadirin yang berbahagia

Barang kali disini ada yang masih bingung tentang mental yang sehat dan tidak sehat. Diantara ciri-ciri mental yang sehat adalah terhindar dari gangguan jiwa, dapat menyesuaikan diri, memanfaatkan potensi semaksimal mungkin, dan mencapai kebahagiaan pribadi maupun bersama orang lain. Ciri yang lain pun berkaiatan dengan cara manusia menyikapi berbagai problema dalam kehidupannya diantaranya stress, konflik, frustasi, dan masalah-masalah tertentu.

Sering kali keberadaan masalah menjadi ukuran tentang mental yang sehat dan tidak sehat. Mental yang sehat ditunjukan dengan cara dan sikap yang wajar dalam menghadapi pelbagai problema kehidupan. Sering kali masalah menjadi media terbaik untuk menjadikan seseorang lebih tangguh dalam mengarungi kehidupan. Namun di saat yang sama pula masalah menjadi factor yang mmebuat manusia nyaris hancur.

Menurut WHO badan kesehatan dunia, ada delapan criteria mental atau jiwa yang sehat diantaranya adalah: 1) mampu belajar dari pengalaman; 2) mudah beradaptasi (menyesuaikan diri); 3) lebih senang memberi daripada menerima; 4) lebih senang menolong daripada di tolong; 5) memiliki rasa kasih sayang; 6) memperoleh kesenangan dari hasil usahanya; 7) menerima segala hal yang memicu kekecewaan untuk digunakan sebagai bagian dari pengalaman; dan 8) berpikir positif (positive thinking).

Sedangkan untuk ciri-ciri mental yang tidak sehat diantaranya adalah perasaan yang tidak nyaman (inadequcy), perasaan tidak aman (insecurity), kurang memiliki rasa percaya diri (self confidence), kurang memahami diri (self understanding), kurang mendapatkan kepuasan dalam hubungan sosial, ketidakmatangan emosi, kepribadian terganggu, dan mengalami patologi atau penyakit dalam struktur system syaraf.

Hadirin yang berbahagia

Barang kali ada yang bertanya-tanya hal apa yang dapat dijadikan cara atau jalan untuk menyehatkan mental?
Salah satu jawabannya adalah agama,

Prof. Mohamad Surya mengatakan ,’’ Diakui oleh klinis, psikiater, agamawan, dan konselor bahwa agama merupakan factor penting dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan mental. Agama memberikan suasana tenang dan damai,’’.
Aktivitas ibadah yang dianjurkan dalam agama diantaranya membina hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama manusia secara langsung dan tidak langsung memberikan pengaruh terhadap kesehatan fisik dan bahkan jiwa. Aktivitas ibadah ini sering kali memberikan efek tenang dan damai dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.

Dalam Al-Quran difirmankan,’’ Dan dengan mengingat Tuhanlah hati menjadi tenang. Firman ini memberi tahu kita bahwa jalan ketenangan hanya dapat di raih dengan Dzikrullah atau mengingat Allah. ketenangan menjadi poin penting tumbuhnya mental yang sehat, melalui ketenangan ini manusia dapat menghalau berbagai persoalan kehidupannya dengan baik dan bijaksana. Kebahagiaan dan kesenangan akan mudah luruh tapi ketenangan akan bertahan dalam jangka waktu yang tidak sebentar

.
Ketenangan ataupun kedamaian menjadi hal yang semakin sulit di temukan hingga keberadaannya begitu dirindukan karena ketiadaannya itu sendiri. Kedamaian adalah barang mahal yang semakin sulit dijumpai di tengah hiruk pikuk dunia saat ini. Ketenangan barang kali menjadi kunci bagaimana orang sehat secara mental. Kedamaian atau ketenangan tidak menjadikan kekayaan dan kemegahan dunia sebagai prasyarat. Ia hadir dari sebuah kesabaran, ketundukan dan kepasrahan diri terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hadirin yang berbahagia

 Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Akhir kata semoga kita senantiasa mendapatkan kedamaian dan ketenangan sehingga menjadi manusia yang sehat fisik dan mentalnya. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh