Naskah Pidato tentang Macam-macam Kecerdasan Manusia

 Kecerdasan adalah salah satu fasilitas yang diberikan Tuhan agar kita dapat hidup dengan baik dan benar di dunia ini. Keberadaannya menjelma menjadi beragam bentuk bukan hanya tentang kecerdasan matematis saja. Orang-orang yang piawai dalam olah raga basket, volley atau bad minton sekalipun merupakan orang yang pintar dan cerda. Selengkapnya Naskah Pidato tentang Macam-macam kecerdasan manusia. 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hadirin Rahimakumulllah

Pada kesempatan yang berbahagia ini izinkanlah saya menyampaikan bahasan tentang macam-macam kecerdasan manusia. Orang mengatakannya kecerdasan majemuk dimana potensi kecerdasan manusia mewujud dalam berbagai bentuk diataranya yang berkaitan dengan penghitungan, bahasa, music, hubungan antar sesama dan lainnya.

Yang jamak diketahui di negeri ini adalah bahwa mereka yang cerdas adalah mereka yang lihai dalam mengerjakan soal hitungan matematika. Lalu orang begitu abai dan tidak menganggap cerdas pada mereka yang memiliki kecakapan dalam bidang olah raga seperti basket, sepak bola, senam, volli, bulu tangkis dan lainnya. Padahal mereka pun tergolong cerdas dengan tipe kecerdasan yang dimilikinya sendiri.

Fenomena yang sering kali terjadi di negeri ini adalah bahwa banyak orang yang mengukur kecerdasan manusia dari nilai-nilai yang tertera dalam rapot. Mereka yang memiliki nilai tinggi di dalam rapot dianggap sebagai siswa yang paling pintar dibandingkan yang lain padahal agaknya kecerdasan manusia terlalu sempit untuk diungkap di dalam kertas yang dipenuhu dengan deretan angka nilai itu.
Pola pikir yang sering kali berkembang adalah bahwa menjadi sukses adalah dengan menempati posisi tinggi dan menjadikan teman sebagai pesaing yang harus dikalahkan. Apakah kesuksesan tentang mengalahkan orang lain atau teman sekelas? Kiranya menjadi sukses bukan tentang seberapa banyak kita mengalahkan orang lain karena kesuksesan manusia tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Hal ini tentunya dapat dipahami bahwa potensi kecerdasan manusia memiliki beragam bentuk yang keberadaannya tidak dapat dibandingkan satu sama lain.

Hadirin yang berbahagia

Howard Gardner yang merupakan psikolog yang beraal dari Harvard pernah mencetuskan gagasan tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelegences. Ia meyakini bahwa manusia memikili spectrum intelektual yang kaya yang ditunjukan dalam suatu gambar kognisi yang jelas. Gardner menentang kepercayaan umum bahwa intelegensi hanya berkaitan dengan bidang akademis. Gardner mengemukakan bahwa semua manusia memiliki delapan dasar intelgensi yaitu itelgensi linguistic, intelgensi logika matematika, intelegensi visual ruang, intelegensi musical, itelgensi kinestika tubuh, intelegensi interpersonal, intelegensi intra personal, dan intelegensi natural. Kedelapan intelegensi ini disebut multiple intelligence (inteligensi majemuk).

Inteligensi linguistic berkaitan dengan kemampuan yang sangat sensitive terhadap suara, irama dan arti kata-kata serta keinginan yang kuat untk mengekspresikan dalam bentuk tulisan. Singkatnya mereka yang memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang ini akan piawai dalam merespon suara, ritmik, warna, dan variasi pengucapan suara. Selain itu kepiawaian dalam bidang bahasa seperti membaca, menulis dan berbicara menjadi acuan tinggi rendahnya kecerdasan bidang linguitik ini.

 Selanjutnya adalah intelegensi logika matematika yang berkaitan dengan kemampuan menjumlahkan secara matematis, berpikir secara logis, mampu berpikir deduktif dan induktif serta ketajaman dalam membuat pola-pola dan hubungan-hubungan yang logis. Intelgensi ini berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan dan logika dimana ia dapat menguraikan masalah matematis secara tepat.

 Intelegensi selanjutnya berkaitan dengan intelegensi yang membuat orang piawai dalam berolah raga. Yaitu kecerdasan kinestetika tubuh yang meliputi kemampuan untuk menyatukan tubuh dan pikiran ke dalam penampilan fisik yang sempurna. Para aktor, atlit dan penari adalah sedikit contoh mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik tinggi.

Berikutnya adalah intelegensi visual ruang atau sekumpulan kemampuan yang berhubungan dengan pemilihan, pemahaman, proyeksi ruang, dan imajinasi. Barang kali kita tidak asing dengan nama Leonardo Da Vinci, pelukis lukisan mona lisa ini cukup memiliki intelgenasi ruang yang nyata. Perlu diketahui bahwa tipikal kecerdasan ini tidak hanya dimiliki oleh para seniman, bahkan seseorang dengan profesi ahli bedah, insinyur, pengusaha, arsitek, ahli matematika, dan ahli mesin pun memiliki kecerdasan visual ruang ini.

Mungkin kita tidak asing dengan nama Gita Gutawa, artis cerdas ini adalah satu dari banyak orang yang memiliki tipikal kecerdasan musical. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan dalam mengekspresikan diri menggunakan suara dan tubuh sebagai instrument yang bersifat alamiah. Kecerdasan ini berhubungan dengan kepiawaian seseorang dalam mengolah nada, ritme dan kualitas suara.
Kecerdasan manusia memang memiliki beragam bentuknya yang dengannya agaknya mendasari lahirnya profesi-profesi di dunia.

Hubungan sesama manusia pun terikat dengan salah satu kecerdasan manusia yang disebut kecerdasan interpersonal. Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, dan cakap dalam membedakan suasana hati, temperamen, motivasi dan keterampilan-keterampilan orang lain. Menurut N. K Humprey, intelegensi sosial ini merupakan bentuk yang paling penting dalam intelegensi manusia, karena dinilai mampu memelihara hubungan manusia secara efektif.

Jika sebelumnya berkaitan dengan kecakapan manusia dalam memelihara hubungan dengan orang lain di sekelilingnya maka yang selanjutnya berkaitan dengan kecerdasan manusia dalam memelihara hubungannya dengan dirinya sendiri. Yaitu kecerdasan intra personal yang merupakan kecerdasan dalam menngenali dan memlihara hubungan dengan diri sendiri. Didalamnya berkaitan dengan pengelolaan emosi, motivasi, hasrat, tujuan hidup dan lainnya.

 Kecerdasan yang terakhir adalah kecerdasan naturalis yang merupakan kemampuan mengenali dan mengelompokan species (flora dan fauna) di lingkungan sekitar atau kepekaan pada fenomena alam lainnya seperti awan dan gunung-gunung. Kecerdasan ini berguna sekali bagi mereka yang berkutat dan mencintai alam seprti halnya naturalis.

Pada akhirnya kita tahu bahwa kecerdasan manusia memiliki banyak beragam bentuknya untuk itu sangat diperlukan untuk tidak melabeli anak atau siswa dengan sebutan bodoh jika mereka tidak menguasai salah satu materi misalnya tentang hitungan. Barang kali mereka berminat dan ahli pada kecerdasan lainnya.
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya mohon dapat dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum