Naskah Pidato Tentang Mengenal Sikap-sikap Iblis

Siapkah iblis itu? Barangkali tidak ada seorangpun yang lupa bahwa iblis adalah musuh manusia dan merupakan mahluk yang dilaknat oleh Allah swt. Tapi meskipun kita tahu bahwa iblis adalah musuh terbesar manusia, kita malah sering kali bersikap seperti sikap yang iblis miliki. Lalu bagaimanakah sikap iblis itu? Selengkapnya, naskah pidato dengan tema mengenal sikap-sikap iblis.

Assalamualaikum wr. wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua
Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin rahimakumullah

Kita semua tahu bahwa iblis adalah musuh utama manusia dan merupakan mahluk yang dilaknat oleh Allah. Barangkali pada kesemptan kali ini izinkanlah saya menyampaikan kisah klasik tentang pengingkaran iblis terhadap Allah swt.

Suatu ketika, iblis yang pada waktu itu tinggal di surga dipanggil menghadap Tuhan. Tuhan berfirman,’’ Hai Iblis aku telah menciptakan seorang manusia dari tanah yang Kuberi nama Adam. Sujudlah engkau sekarang padanya.
Namun iblis secara spontan menolak. Ia lalu mengemukakan 3 alasan atas penolakannya itu.

Yang perrtama, kata Iblis ,’’Ya Tuhan bagaimana mungkin aku sujud kepada Adam. Bukankah asal usulku jauh lebih baik daripada Adam? Bukankah Engkau ciptakan aku dari api yang jelas-jelas lebih mulia dibandingkan dengan tanah? Mestinya, Adamlah yang harus sujud kepadaku, bukankah sebaliknya!
Salahkah alasan iblis ini,?

 Kalau kita lihat kehidupan kita hari ini, mungkin ada sebagian orang yang membangga-banggakan asal usul keturunannya, merasa sombong dengan darah birunya ataupun memandang rendah seseorang hanya lantaran seseorang itu biasa . salahkah jika tipikal orang seperti ini disebut sebagai pendukung iblis ?

 Alasan yang kedua, kata iblis,’’ Ya Tuhan aku berada disini telah ribuan tahun, jelas aku lebih senior dibanding Adam yang baru saja Engkau ciptakan. Bukankah seharusnya yang lebih yunior tunduk pada yang lebih senior? Mestinya Adam lah yang haru sujud kepadaku, bukan sebaliknya!
Salahkah alasan Iblis ini, ?

Saat ini mungkin kita sering menemukan, banyak orang yang tidak dapat menerima pendapat orang lain terutamanya karena pendapat tersebut disampaikan oleh orang orang yang dinilai lebih muda dan junior. Salahkah bila orang seperti ini mewarisi sifat iblis?

Adapun alasan yang ketiga, kata iblis,’’ Ya Tuhan, kesetiaanku pada-Mu, telah berabad-abad, terbukti tidak pernah luntur, sedangkan Adam belum tentu ia dapat selalu setia kepada-Mu seperti aku. Lalu kenapa aku yang harus bersujud kepada Adam, mestilah Adamlah yang lebih pantas sujud kepadaku. Salahkah alasan iblis ini?

Hari ini, mungkin sering kali kita melihat ada beberapa orang yang mungkin gandrung untuk mengungkit-ungkit jasa-jasa yang pernah dilakukannya ataupun merasa dirinya yang paling berjasa dan loyal. Bukankah hal ini menyiratkan sebuah sifat iblis?

Hadirin Rahimakumullah
Demikianlah sedikit yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada kata-kata atau sikap yang kurang berkenan di hati. Dan terima kasih atas segala perhatiannya, semoga bermanfaat.

Billahi taufiq walhidayah, wassalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh.