Ceramah Bertemakan Istiqomah

Hal yang sulit adalah mempertahankan kebaikan seperti halnya mempertahankan niat agar tidak tercemari dengan pikiran kotor dan juga agar setiap kebaikan yang dilakukan tidak terkotori oleh ujub dan riya. Istiqomah begitu mudah untuk diucapkan tapi begitu sulit untuk dilakukan. Sebenarnya apa arti istiqomah bagi seorang muslim? selengkapnya ceramah bertemakan istiqomah berikut ini, Semoga bermanfaat!

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama –
sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat
berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga
tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang
zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan
sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

 Hadirin Rahimakumullah

Salah satu jalan keselamatan yang harus di tempuh manusia adalah dengan membangun keistiqomahan diri. Diantaranya istiqomah dalan menjalankan perintah-Nya, istiqomah dalam menjauhi larangan-Nya, istiqomah dalam memegang teguh ajaran kitab-Nya, istiqomah dengan petunjuk dan ajaran Rasul-Nya.

Berkaitan dengan Istiqomah, Allah berfirman dalam surat Fusshilat ; 30-32) yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : ‘’Tuhan kami ialah Allah ‘’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘’janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’’
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperolehpula di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang . (Fusshilat; 30-32)

Saudaraku, bukan hal yang mudah untuk dapat beristiqomah dalam pelbagai hal. Mempertahankan sesuatu yang baik dan benar dengan konsisten butuh kedisiplinan dan sikap konsisten . Maka beruntunglah mereka yang dapat beristiqomah di jalan-Nya.
Diantara balasan dunia bagi mereka yang selalu beristiqomah yaitu Allah akan melapangkan urusan rizki dan melimpahkan berbagai kebaikan untuknya.

 Sebagaimana Allah berfirman,’’ Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). (QS Al-Jin: 16).

Diriwayatkan oleh imam muslim dalam shahihnya bahwa Sufyan Ibn Abdillah pernah meminta wasiat kepada baginda Rasul mengenai perkara ini:
Dari Sufyan Ibn Abdillah Atstsaqafi ia berkata,’’ Saya berkata wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu ucapan dalam Islam yang mana aku tidak akan pernah menanyakan kepada siapapun selain engkau, Rasulullah bersabda: katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah.

Demikian jelas istiqomah menempati kedudukan yang sangat penting dalam menentukan keislaman seseorang. Karena istiqomah ini mensyaratkan keteguhan dan konsistensi diri terhadap janji dan penghambaan kepada Sang Khalik dengan tidak menyekutukannya pada sesuatu apapun.

Pepatah arab berbunyi,’’ Al mutafit la yasil: yang maksudnya adalah bahwa orang yang suka menoleh kanan dan kiri niscaya ia tidak akan cepat sampai kepada tujuan yang ia inginkan oleh karena itu bagi seorang pejuang adalah meluruskan seluruh jiwa dan raganya agar tidak tergoda dengan berbagai gangguan dari sekeliling yang menghampirinya.

Allah SWT memerintahkan kita agar selalu istiqomah dalam berbagai aspek kehidupan. Diantaranya adalah:
Pertama, Istiqomah an-niyyah yaitu meluruskan niat agar selalu ikhlas karena Allah SWT. Kedua, istiqomah at-tafkir yakni menjaga akal agar selalu digunakan untuk memikirkan keagungan Allah SWT. Yang ketiga adalah istiqomah at-ta’bir yaitu menjaga lisan dari segala perkara yang dapat merusak ibadah. Yang keempat adalah istiqomah al-a’mal: beramal dan memakmurkan bumi semata-mata mengharap keridlaan Allah. dan yang terakhir istiqomah fi al-mu’amalat yaitu menjaga hubungan interaksi sesama makhluk di muka bumi dan menjadi rahmat bagi semesta alam.

Singkatnya istiqomah adalah bentuk konsistensi diri untuk selalu menjaga amanah-Nya dengan baik, menjaga agar hati dan pikiran tidak terkotori, menjaga agar lisan tidak tercemari kata-kata buruk dan menjaga perilaku agar selalu berada dan menuju ridha-Nya.

Demikianlah barang kali yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh