Pidato Singkat Tentang Melatih Kejujuran Anak-anak

Akhir-akhir ini bukankah kita semaikn sulit meneukan orang yang jujur? maraknya fenomena korupsi bukankah hal tersebut merupakan indikasi hancurnya tatanan nilai kejujuran di negeri kita. Lalu Bagaimana seharusnya mengembangkan karakter jujur ini terutama bagi generasi muda? Agaknya kejujuran harus dibangun di lingkungan rumah dahulu yang di tanamkan kepada anak-anak. Selengkapnya, pidato singkat tentang melatih kejujuran anak-anak.

Assalamualaikum wr. wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua
Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Hadirin Rahimakumullah

Dari Abdullah bin Amir, Ia berkata bahwa: Pada suatu hari ibu saya memanggil saya ketika Rasulullah saw duduk di rumah kami. Ibu berkata,’’Kemarilah, kamu akan saya beri!’ Rasulullah saw kemudian berkata kepadanya: Benarkah engkau bermaksud memberinya kurma.’ Beliau bersabda kepadanya : kalau ternyata engkau tidak memberinya apa-apa, engkau tercatat sebagai orang yang dusta.’’ (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menerangkan bahwa perlunya manusia bersikap jujur kepada siapapun tidak memandang apakah yang diberi janji orang tua, orang dewasa maupun anak-anak.
Hadits ini pun mengajarkan bagaimana pentingnya sikap jujur bahkan untuk urusan yang sering kali dipandang sederhana misalnya urusan makanan dsb.

Pendidikan tentang kejujuran ini penting diberikan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Jika sifat jujur ini telah terukir semenjak anak-anak, maka tidak mungkin bagi anak tersebut untuk tidak bersikap jujur di masa depannya. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa orang tua harus mengajarkan sikap jujur ini melalui keteladanan. Keinginan untuk membimbing anak-anak menjadi orang yang jujur harus sebanding dengan keinginan untuk melihat kualitas diri menjadi lebih baik.

 Hadirin Rahimakumullah

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, segala kekurangan dan kekhilafan tentunya berasal dari diri saya sendiri dan segala kebaikan tentunya datang dari Allah swt. Akhir kata, semoga dakwah singkat yang saya sampaikan bisa bermanfaat.

Billahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr. Wb.