Naskah Pidato Tentang Meninggalkan Hal-hal Tidak Berguna

Seberapa banyak hal-hal berguna yang kita lakukan hari ini? Tak dapat dipungkiri, pikiran kita, ucapan dan perbuatan kita masih saja berkutat dengan hal-hal yang rasanya tidak berguna. Lalu apa saja perbuatan yang dinilai berguna? Mengapa hal tersebut di pandang berguna? Selengkkapnya Naskah pidato tentang meninggalkan hal-hal tidak berguna berikut,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

 Hadirin Rahimakumullah

Dari Ali bin Husain, dari bapaknya ra., ia berkata: ‘Rasulullah saw. Bersabda: merupakan kesempurnaan Islam seseorang ialah bila ia meninggalkan apa saja yang tidak berguna.’’ (HR. Ahmad)

Rasulullah saw. Mengingatkan kepada Husain bin Ali agar meninggalkan perbuatan atau perkataan yang tidak bermanfaat. Suatu perbuatan atau perkataan dikatakan tidak bermanfaat atau sia-sia apabila tidak menambah pahala bagi kehidupan di akhirat kelak. Nasihat ini kemudian disampaikan oleh Husain kepada Ali, anaknya.

Kita hidup di dunia ini memikul perintah untuk melaksanakan amal shalih, yaitu setiap usaha dan aktivitas yang dengan jelas dijanjikan pahalanya oleh Allah di akhirat kelak. Oleh karena itu, setiap perbuatan yang kita lakukan atau perkataan yang kita ucapkan harus bernilai pahala di sisi Allah. Jika tidak, perbuatan atau ucapan itu sia-sia belaka. Sebab itulah, Rasulullah agar kita meninggalkan apa saja yang tidak berguna.

Hadirin Rahimakumullah

Dengan berprinsip untuk meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan mengerjakan hal-hal yang membuahkan pahala maka bukan tidak mungkin jika setiap aktivitas yang kita lakukan adalah aktivitas yang bernilai produktif. Produktivitas ini tidak hanya di nilai dari sisi dunia melainkan berorientasi kepada kehidupan akhirat.
Barang kali sudah jamak diketahui bahwa kehidupan kita tidak hanya disini dan saat ini, tetapi ada kehidupan di masa mendatang yakni kehidupan akhirat kelak. Jika di telaah ada begitu banyak alasan yang mengharuskan kita untuk melakukan kebaikan. Kebaikan pikiran, kebaikan ucapan, dan kebaikan tindakan.

Hadirin Rahimakumullah

Ada baiknya untuk kita memeriksa hari-hari kita ke belakang, setiap waktu yang kita lalui jam-menit dan detik yang berlalu adakah kita memanfaatkannya dengan baik, adakah kita mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat?
Kita selalu merasa risau dengan peristiwa yang membuat kita kehilangan suatu hal entah barang ataupun orang. Padahal mungkin titipan paling berharga dalam kehidupan adalah waktu hidup yang diberikan-Nya.

Waktu yang menjadi ukuran bagaimana satu tahun menjadi ukuran yang mengukur apakah kita menjadi orang yang lebih baik atau tidak?
Merenungi ini semua, barang kali mengapa kita harus berucap dan berbuat hal-hal yang berguna adalah karena kita harus berpacu dengan waktu agar setiap detiknya berlalu dengan hal-hal yang diridhoi-Nya.

Hadirin Rahimakumullah

 Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga sedikit ilmu yang telah disampaikan dapat bermanfaat. Akhir kata, saya mohon maaf terhadap setiap kesalahan dan kekurangan selama penceramahan berlangsung.

Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh