Contoh Pidato Tentang Manusia hanyalah Seorang Musafir

Musafir, aadalah sebuah pengibaratan keberadaan manusia di dunia. Manusia hanyalah seorang pengembara yang begitu singkat hidup dunia maka mereka lah yang cerdas yang dapat mengutamakan prioritas dalam kehidupannya.

Assalamulaikum wr. wb

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua

Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin yang berbahagia

Kehidupan manusia di dunia hanyalah sebuah pengembaraan dan setiap waktu yang berlalu adalah sebuah langkah menuju apa yang disebut dengan kematian. Kematian dapat dipahami sebagai pintu yang menghubungkan dimensi dunia dan akhirat. Kematian bukanlah akhir dari segalanya, kematian hanya sebuah peristiwa yang menandakan ketiadaan hidup di dunia karena terpisahnya ruh dan jasad. Bagi seorang mukmin, kematian adalah awal kehidupan yang membahagiakan, yang dengan itu manusia bisa bertemu dengan Tuhannya.

Seorang mukmin menjelang kematiannya akan didatangi oleh malaikat sambil menyampaikan dan memperlihatkan kepadanya apa yang bakal dialaminya setelah kematian. Ketika itu tidak ada hal yang lebih disenanginya kecuali bertemu dengan Tuhan. Berbeda halnya dengan orang kafir yang jiuga diperlihatkan kepadanya apa yang bakal dihadapinya, dan ketika itu tidak ada sesuatu yang lebih dibencinya daripada bertemu dengan Tuhan’’. (H. R. Ahmad) 

Hadirin Yang Berbahagia

Sebenarnya apa makna kehidupan dan kematian ? Apa yang harus dipersiapkan untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan kematian yang Ridhoi-Nya?

Kita hanyalah seorang musafir yang sedang mengembara dan pengembaraan yang terbaik adalah pengembaraan menuju keridhoan Tuhan yang Maha Kekal. Dan semoga pada waktunya, Tuhan menyeru kita dengan seruan:
‘’ Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan Masuklah ke dalam Surga-Ku’’. (QS 89: 27-30)

Hadirin yang saya hormati

Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, segala kekurangan dan kelebihannya saya mohon maaf dan terima kasih.

Wassalam, Wr. Wb