Contoh Khutbah Jumat Tentang Puasa Di Bulan Suci Ramadhan

Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan adalah ibadah yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Bulan ramadhan yang penuh berkah menjadi kesempatan emas untuk menjadi prbadi muslim yang sebaik-baiknya diantaranya dengan berpuasa sebaik mungkin. Namun agaknya kita harus berhati-hati jika ternyata puasa kita hanya bernilai untuk menahan makan dan minum saja sedangkan hawa nafsunya tidak terjaga. Lengkapnya, baca contoh khutbah puasa di bulan suci ramadhan berikut.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Alhamdulillah pada hari ini kita bisa bertemu di bulan Ramadhan yang berkah ini, untuk itu ceramah kita kali ini akan membahas bagaimana puasa yang di syariatkan oleh Islam. Puasa yang disyariatkan dalam agama islam bukan hanya berkaitan dengan menahan diri dari makan dan minum melainkan menahan diri dari hal-hal yang menimbulkan dosa. Jika di ibaratkan, bukan hanya mulut dan perut yang berpuasa melainkan seluruh anggota tubuh termasuk hati dan pikiranpun ikut berpuasa.

Rasulullah saw pernah bersabda,’’Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum (HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainya).
Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu pilar islam karena keberadaannya merupakan salah satu rukun islam. Puasa tersebut mensyaratkan kita agar tidak hanya berpuasa secara lahiriah saja melainkan juga batiniah. Bukan hanya tentang menahan lapar tapi tntang menahan diri dari hawa nafsu.

Dengan puasa kita diharapkan lebih bersabar dalam menjalani hidup, dengan puasa kita diharapkan tidak mengeluarkan perkataan kotor yang menyakiti hati orang lain, dengan puasa kita diharapkan untuk menjaga perbuatan agar terhindar dari perbuatan yang tidak perlu, dan dengan puasa kita diharapkan mampu menjaga pikiran dari segala prasangka dan hal-hal yang tidak baik.

Ada beberapa hadits nabi yang bisa dijadikan panduan tentang bagaimana seharusnya umat muslim berpuasa, diantaranya berkenaan dengan pentingnya menjaga puasa dengan tidak menodainya oleh dosa-dosa yang berasal dari hati, pikiran dan perbuatan

.
Dalam hadits dikatakan, ‘’ betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya hanya lapar dan dahaga’’. (HR. Ahmad, hasan shahih).

Sungguh merugi jika nilai puasa yang kita jalankan hanya untuk menahan kebutuhan perut padahal mungkin perintah puasa di tujukan agar kita mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang dinilai tidak baik dan tidak perlu.