Contoh Khutbah Jum’at Tentang Jembatan Shiratal Mustaqim

Contoh Khutbah Jum’at Tentang Jembatan Shiratal Mustaqim – Tahukah anda tentang jembatan shirath atau shiratal mustaqim? Jembatan yang akan kita semua lewati kelak untuk mencapai surga Allah kelak diakhirat. Jembatan ini akan menjadi sebuah rintangan untuk semua umat manusia yang ingin mencapai nikmatnya surga. Jembatan ini bkan jembatan yang biasa kita lewati di dunia ini, jembatan ini istimewa. Dan semua hal tentang jembatan shiratal mustaqim ini akan di bahas pada contoh Khutbah Jum’at kali ini.

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْداً، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِقْرَاراً بِهِ وَتَوْحِيْداً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً مَزِيْداً
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah.

Jembatan Shiratal Mustaqim merupakan jembatan yang harus dilalui semua umat manusia baik umat Nabi Muhammad ataupun umat Nabi-Nabi sebelumnya, semuanya tanpa terkecuali. Jembatan ini penghubung antara neraka dan surga, dipercayai diletakkan antara dua tepi neraka jahannam. Melewati jembatan As Shirath merupakan salah satu peristiwa dahsyat yang akan dialami oleh manusia, mengapa demikian? Karena jembatan ini istimewa, bukan karena beton nya yang kuat, bukan karena keindahan lampu-lampu yang menghiasi. Tetapi karena jembatan ini menjadi sangat menyeramkan ketika yang ada dibawahnya adalah neraka jahanam, apabila kita tergelincir, kita akan terbakar oleh ganasnya api neraka. Jika kita pikir melewatinya dengan hati-hati maka kita akan selamat, itu pemikiran yang salah! Amal perbuatan kita lah yang akan membuat kita selamat melewati jembatan ini. Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah bersabda,

” Untuk neraka jahannam, ada sebuah jembatan yang lebih halus darpada rambut dan lebih tajam daripada pedang yang mengkilap. Para malaikat akan berdoa, “Ya Allah, selamatkanlah.  Selamatkanlah  mereka.  Sebagian orang ada yang selamat dan sebagian ada yang masuk ke dalam jahannam sesuai dengan amal perbuatannya”

Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,
” Neraka jahanam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari sehelai rambut dan setajam pedang. Di atas jembatan itu terdapat besi-besi dan pagar yang runcing . Keduanya akan mengambil apa saja yang dikehendaki Allah. Orang-orang yang ada di atas jembatan itu, ada yang berlari secepat kedipan mata, kilat, angin dan kuda berlari. Para malaikat berkata” Ya Allah, selamatkan! Selamatkan!” Yang berhasil sampai di seberang jembatan diselamatkan. Yang dikoyak juga selamat. Sedangkan , yang dibanting ke dalam neraka dengan posisi wajah terlebih dulu masuk ke dalam neraka “(HR Ahmad)

Sesuai hadist berikut bahwa akan ada manusia yang menyebrangi jembatan dengan selamat dan ada pula yang terluka karena sabetan besi atau pedang yang mencabik-cabik tubuhnya. Kondisi orang-orang mukmin saat menyeberangi ash shirath berbeda-beda sesuai dengan tingkatan keimanan dan amalan mereka atau sesuai dengan kemunafikan, kemaksiatan dan dosa-dosa besar mereka.  Seseorang yang selamat melewati jembatan ini tentunya dikarenakan keimanan dan amal shaleh mereka. Rasulullah SAW mengabarkan jika ingin kaki kita kokoh saat melewati  ash shiraath maka jangan lewatkan beberapa amalan shaleh yang harus kita mulai biasakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk bekal kelak diakhirat.

Pertama, keterikatan pada Masjid. Masjid adalah rumah Allah dan merupakan tempat bagi orang-orang yang bertakwa.  Allah menyantuni orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya.

Kedua, ikhlas bersedekah. Rasulullah SAW bersabda,”barangsiapa berbuat kebaikan dengan bersedekah maka dia diperbolehkan melalui ash shirat dengan mendapatkan petunjuk”

Ketiga, memaafkan kesalahan seorang muslim. Sabda Rasulullah SAW,”barangsiapa yang memberi maaf terhadap  orang lain maka Allah akan menyedikitkan kesulitannya di hari kiamat”

Keempat, mengurangi beban kesulitan orang lain. “Barangsapa yang menyambungkan bagi saudaranya yang muslim kepada orang yang mempunyai kekuasaan dalam menyampaikan kebaikan atau memberikan kemudahan kepada orang yang tengah dalam kesulitan, Allah akan memberikan pertolongan atas kemudahan melewati Ash-shiraath pada hari kiamat ketika kaki goyah.” (HR.’Aisyah r.a)

Kelima, membantu kebutuhan orang lain. “Barangsiapa yang melapangkan diri untuk membantu orang lain, Allah akan mengisi hatinya pada harikiamat dengan keridhoan-Nya dan barangsiapa yang berjalan dengan saudaranya akan suatu kebutuhan kemudian dia bisa memenuhinya,maka Allah akan menetapkan  dua kakinya pada hari ketika kaki-kaki akan terpeleset kedalam neraka” (HR. Anas)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ

الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ