Contoh Dakwah Tentang Larang Meniup Makanan dan Minuman Panas

Contoh Dakwah Tentang Larang Meniup Makanan dan Minuman Panas – Beberapa makanan dan minuman sangat lezat jika disantap dalam keadaan panas, tetapi kebiasaan yang kita lakukan adalah meniupnya agar lebih dingin. Dan tahukah anda bahwa itu dilarang oleh agama? Mengapa hal seringan itu agama pun memerhatikannya? Apakah itu sangatlah penting? Hal ini lebih lanjut akan kita bahas pada contoh dakwah atau contoh khutbah kali ini.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Piih muqqodimah yang anda sukai)

Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu kita semua panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sampai saat ini kita masih ditakdirkan oleh Allah swt, menjadi orang iman dan islam. Mudah-mudahan nikmat iman dan Islam ini benar-benar kita memiliki sampai akhir hayat.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, karena beliaulah yang memperjuangkan Islam sampai ke penjuru pelosok dunia, sehingga kita bisa membedakan perkara yang haq dan yang bathil, sehingga menjadi muslim , berkat hidayah Allah swt. Semoga kita termasuk umat beliaw Nabi Muhammad saw.

Hadirin sekalian yang kami hormati.

Tahukah anda mengenai larangan meniup makanan dan minuman panas? Islam adalah agama yang sempurna dengan ketentuan-ketentuan yang sejatinya untuk kebaikan umatnya. Lalu mengapa hal sesederhana itu dilarang? Bukan kah itu hanya usaha manusia untuk mengurang panas yang akan dirasakan lidah jika makanan atau minuman itu dalam keadaan panas? Ternyata hal itu tak sesimpel itu. Allah melarang sesuatu karena ada madharat atau keburukan untuk kita. Rasulullah telah menyampaikan hal senada dalam sabdanya:

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ النَّفْخِ فِى الشُّرْبِ

Dari Abu Said Al Khudri bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang meniup minuman (HR. Tirmidzi)

Selalu adahikmah di balik larangan dan perintah, tersingkapnya hikmah dapat kian menguatkan keimanan. Bahwa ajaran Islam ternyata selaras dengan ilmu pengetahuan. Adapun alasan larangan meniup makanan dan minuman ini dikarenakan ketika manusia bernafas, ia menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksia (C02). Artinya, ketika seseorang meniup sesuatu, sebenarnya ia mengeluarkan CO2. Sementara itu, makanan atau minuman yang panas mengeluarkan uap air (H2O). Dan bukankah yang biasa ditiup orang hanya makanan atau minuman yang panas?

Apa yang terjadi jika minuman panas ditiup? Bertemulah H20 dengan CO2. Jadilah H2CO3. H2CO3 merupakan senyawa asam karbonat (Carbonic Acid) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman (pH) di dalam darah. Mengkonsumi makanan/minuman yang mengandung H2CO3 membuat keasaman dalam darah meningkat (asidosis). Jika terus-terusan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung H2C)3, maka kinerja ginjal pun jadi menurun atau bahkan tidak berfungsi normal akibat asidosis berat.

Naudzubillah himindazalik, Agama islam telah memperingati jauh-jauh hari melalu Rasulullah SAW, dan kita baru pada zaman sekarang mengetahui alasan ilmiah dibalik larangannya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Pengasih.

Wabillahitaufik walhidayah Wassalamualaikum Wr. Wb