Contoh Khutbah Jumat Tentang Sedekah Kepada Pengemis

Fenomena pengemis kaya banyak ditemui di berbagai negara termasuk Indonesia. Dengan atribut kemiskinan yang digunakan, mereka berakting menjadi sosok yang meminta belas kasihan dari orang lain. Itu adalah kedok dari orang-orang malas bekerja yang ingin mendapatkan uang dengan cara cepat. Tapi tidak semua pengemis itu kaya, hanya terkadang sulit membedakannya. Maka dari kita akan ulas mengenai hal ini dalam contoh khutbah atau contoh dakwah dibawah ini :

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْداً، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِقْرَاراً بِهِ وَتَوْحِيْداً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً مَزِيْداً
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Hadirin Jama’ah Juma’at yang dirahmati Allah.

Memberi sedekah pada faki miskin wajib hukumnya, hukum memberi sedekah kepada pengemis itu menjadi wajib apabila diketahui pengemis itu dalam keadaan darurat (dharuriyah) di mana jika tidak dibantu dan ditolong maka jiwa serta segenap hak asasi manusianya tercerabut. Dalam hal ini, bukan hanya pengemis, tetapi siapa saja yang terancam 5 (lima) hak dasar kehidupan manusianya, maka ia wajib ditolong dan wajib disedekahi. 5 (lima) hak tersebut, yang paling pokok.

Nah, kalau kita jumpai pengemis pada jaman modern sekarang ini yang kelaparan, tidak makan berhari-hari, sakit, atau anaknya tidak makan berhari-hari, menurut saya, wajib hukumnya memberi pengemis. Sayangnya, hampir tidak dijumpai pengemis jaman sekarang yang dalam kondisi darurat (mudhthar). Malahan, ternyata di rumah memiliki mobil mewah. Walaupun tidak semua pengemis kaya, tetapi akan sulit untuk membedakannya. Banyak dalil yang menjelaskan haramnya meminta-minta dengan menipu dan tanpa adanya kebutuhan yang mendesak. Diantara hadits-hadits tersebut ialah sebagai berikut.

Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا زَالَ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِيْ وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ.

“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya”.
Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.

“Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api”
Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َالْـمَسْأَلَةُ كَدٌّ يَكُدُّ بِهَا الرَّجُلُ وَجْهَهُ، إِلَّا أَنْ يَسْأَلَ الرَّجُلُ سُلْطَانًا أَوْ فِيْ أَمْرٍ لَا بُدَّ مِنْهُ.

“Minta-minta itu merupakan cakaran, yang seseorang mencakar wajahnya dengannya, kecuali jika seseorang meminta kepada penguasa, atau atas suatu hal atau perkara yang sangat perlu”
Sungguh sangat mengerikan ancaman untuk para pengemis ini. Mungkin dengan tidaknya kita bersedekah kepada pengemis, tidak akan ada lagi pengemis palsu, dan menghindarkan mereka dari siksa pedih. Lalu harus kepada siapakah kita bersedekah? Sedekahkan lah sebagian rejeki kita kepada keluarga yang membutuhkan, ataupun tetangga disekitar kita yang membutuhkan. Bila tidak ada yang perlu dibantu, coba lihat keluar banyak sekali orang tua renta yang masih berdagang, terkadang dagangannya tidak ada yang membeli. Sesungguhnya kit harus lebih peka terhadap orang yang mau berusaha, disbanding orang yang tidak berusaha apa-apa dan mengemis menjadi pekerjaan mereka.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ

الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ