Contoh Khutbah Jum’at Tentang Bersedekah di Hari Jum’at

Contoh khutbah Jumat Lengkap dengan Doa – Sedekah adalah memberikan sebagian dari rejeki yang Allah berikan kepada kita untuk diberikan sebagian kepada sesama secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Bersedekah tidak ditentukan oleh waktu, tetapi ada hari yang lebih baik dibandingkan dengan hari hari lainnya, yaitu hari jumat. Dan sangat bertepatan dengan tema contoh pidato atau contoh khutbah yang memang dilaksanakan pada sholat jum’at yang tentunya hari jum’at. Maka dari itu penulis mengangkat judul “ Contoh Khutbah Jum’at Tentang Bersedekah di Hari Jum’at”.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah SWT.
Layaknya sebuah iklan minuman ditelevisi bertanya, “sudah minum **** hari ini?” Kita harus bertanya pada diri kita “sudah bersedakah kah hari ini??”. Karena sesungguhnya khasiat sedekah atau keutamaan sedekah sangat menakjubkan, banyak sekali hadis yang membahas mengenai keutamaan untuk bersedekah. Memberikan sedekah tidaklah harus banyak, sedikit tetapi ikhlas itu lebih baik, jika mampu bersedekah banyak tentunya juga baik, yang harus kita tekankan adalah keikhlasan lillahita’ala, semua diniatkan karena Allah. Untuk kita yang masih merangkak dalam karier, belum menemukan kemapanan, mungkin akan terlintas di benak kita “apakah tidak merugi kita memberikan sedekah kepada orang lain?” Yang bahkan untuk diri kita sendiri baru dalam tahap cukup mungkin bahkan masih kurang. Bukankah akan menyulitkan nantinya bila kita memikirkan orang terlebih dahulu? Dibandingkan kehidupan kita untuk beberapa hari yang akan datang?
Sedekah bukanlah hitungan matematika yang biasa kita lakukan dalam perhitungan keuangan, saldo dikurangi pengeluaran maka akan tersisa sekian. Kita harus percaya dengan janji Allah, bahwa Allah SWT akan mengganti sedekah yang kita keluarkan, Allah berfirman :
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)’. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba 34:39)
Jadi janganlah takut untuk bersedekah, lakukan dengan ikhlas semata-mata untuk membantu sesama, maka rejeki atau harta yang kita miliki menjadi lebih barakah. harta kita tidak akan berkurang dengan bersedekah, seperti yang diriwayatkan dalam hadis, HR. Muslim no. 2588 :
ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” 

Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
Harta atau rejeki yang kita sedekahkan akan membuka pintu rejeki yang lain bagi kita. Allah mungkin tidak secara langsung mengganti sedekah yang kita keluarkan seperti transaksi yang dilakukan manusia. Allah akan membukakan pintu rejeki disaat kita sedang membutuhkan, disadari atau tidak ketika kita sedang membutuhkan sesuatu baik itu materi atau pun bukan, dan tepat sekali pada saat kita membutuhkan  ada orang yang membantu kita. Misalkan contohnya, ketika kita kehabisan bensin dijalan dan untuk mencarinya kita harus mendorong mencari pom bensin terdekat, ketika itu ada orang tak dikenal menawarkan diri untuk membantu membelikan bensin, bukankah itu rejeki buat kita? itu adalah rejeki yang tidak kita duga dan itu hakikatnya adalah uluran dari tangan Allah SWT. 
Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah Tabaraka wata’ala berfirman: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (H.R. Muslim)
Dalam hadits lain yang dinarasikan oleh Abu Hurairah (r.a.), Nabi (S.A.W.) pernah bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq. Sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata: “Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya).” (H.R. Bukhari – Muslim)
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah SWT. Semoga kita bukan termasuk golongan yang diberikan kehancuran. Aamiin
Dan keutamaan yang lain dari bersedekah adalah mendapat naungan dari Allah SWT pada hari akhir. 
“Sesungguhnya, sedekah itu memadamkan panasnya kubur dan hanyalah seorang Mukmin yang mendapatkan naungan pada hari kiamat nanti dengan sedekahnya,” (HR Thabrani dan Baihaqi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
رجل تصدق بصدقة فأخفاها، حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)
Dan mengapa banyak orang melakukan sedekah pada hari jum’at? Itu semata-mata karena kemuliaan hari juma’at dibandingkan dengan hari lain. Karena sesungguhnya sedekah dihari apapun baik.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda,
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
”Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim).


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ