Contoh Dakwah Tentang Hati-hati dengan Dosa Menonton Gosip

Acara gossip atau infotaiment ada hamper diseluruh acara televise swasta. Konon acara ini mempunyai rating yang tinggi karena banyak peminatnya, dan tentunya ini menguntungkan bagi pihak pengusaha televise Karen berbondong-bondong iklan sponsor yang masuk untuk acara tersebut. Acara gosip itu ringan, terkadang membuat kita terhibur, tapi ternyata beberapa waktu kebelakang MUI mengeluarkan fatwa haram untuk acara gossip seperti itu. Maka dari itu hal ini bisa dijadikan bahan judul untuk dakwah ataupun ceramah, yang akan  bermanfaat bila masyarakat luas tahu bahwa kebiasaan menonton gossip itu kurang baik.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Piih muqqodimah yang anda sukai)

Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu kita semua panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sampai saat ini kita masih ditakdirkan oleh Allah swt, menjadi orang iman dan islam. Mudah-mudahan nikmat iman dan Islam ini benar-benar kita memiliki sampai akhir hayat.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, karena beliaulah yang memperjuangkan Islam sampai ke penjuru pelosok dunia, sehingga kita bisa membedakan perkara yang haq dan yang bathil, sehingga menjadi muslim , berkat hidayah Allah swt. Semoga kita termasuk umat beliaw Nabi Muhammad saw.

Hadirin sekalian yang kami hormati.

Dari semua yang hadir saya yakin hampir semua pernah menonton acara gosip, baik itu karena istri atau anak yang menonton dan dengan terpaksa andapun ikut menonton. Siapa yang tidak suka dengan hiburan televisi? Pulang kerja lelah disuguhi berita ringan, mungkin bahkan tentang kehidupan idola anda akan cukup mampu melepas penat yang ada. Acara yang menayangkan kehidupan para selebritis dengan hal-hal yang nyata, bisa dengan berita perjalan liburan, ataupun liputan pernikahan selebritis, mungkin akan lebih bermanfaat jika tanpa bumbu-bumbu gosip yang belum tentu kebenarannya.

Menggosip atau menonton gosip mengandung unsur ghibah bahkan bisa saja terdapat unsur fitnah. Abu Hurairah menuturkan Nabi Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan ghibah?”. “Allah dan Rasul-Nya lah yang tahu”, jawab Abu Hurairah. Rasulullah menjelaskan: “Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan”. “Bagaimana kalau yang dibicarakan itu benar adanya?”. “Apabila yang engkau bicarakan itu benar, berarti engkau menggunjing”, tegas Rasulullah. “Dan jika tidak benar, berarti engkau melakukan suatu kebohongan (fitnah) tentang dia (HR Muslim).

Walaupun dosa menggunjing ini lebih kecil dari dosa fitnah tetap saja itu adalah dosa yang harus kita hindari, karena mengunjing ini dapat menggugurkan iman, sebagaimana hadist berikut: “Usman bin Afan ra mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Menggunjing (ghibah) dapat menggugurkan iman, sebagaimana seorang penggembala memotong pepohonan”. (HR Tahbroni)

Dan kita tahu semua bahwa memfitnah seseorang itu bukan main-main dosany, bahkan ada istilah “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Fitnah mempunyai arti suatu berita yang tidak benar tapi dinyatakan benar Fitnah merupakan salah satu dosa besar, dan dapat mengakibatkan masuk Neraka bagi para pelakuknya. Sebuah hadist berbunyi: ”Hudzaifah ra menyatakan Muhammad Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebar fitnah” (HR Buchari Muslim) Fitnah merupakan salah satu perbuatan bohong, padahal Rasulullah telah menjamin rumah di surga bagi orang yang meninggalkan berbohong. Perhatiakn hadist berikut: “Sabda Nabi SAW, Aku jamin sebuah rumah di Surga bagi orang yang menjauhi pertengkaran walaupun ia benar. Dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan berbohong, walaupun sekedar melucu. Dan sebuah rumah di surga yang tinggi bagi orang yang memperbaiki akhlaknya” (Abu Daud)

Wabillahitaufik walhidayah Wassalamualaikum Wr. Wb