Naskah Pidato Tentang Ghibah

Naskah pidato tentang ghibah – Kegiatan yang sering dikenal sebagai bergunjing atau ghibah memang seringkali tidak begitu terlalu dihiraukan oleh kita khususnya bagi kalangan kaum perempuan. cerita naglor ngidul bersama teman atau tetangga memang mengasyikkan namun ternyata dari kegiatan yang seolah merupakan suatu hal yang ringan tersebut ternyata memiliki dampak yang sangat besar. Karena itulah kemudian Ghiba diralang di dalam agama Islam. Sejalan dengan hal tersebut, maka disini kami akan mencoba memberikan salah satu contoh naskah pidato tentang ghibah.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan nikmatNya kepada seluruh hamba-hambanNya yang tentunya tak akan pernah dapat dihitung hingga kapanpun. Shalawat serta salam, marilah kita haturkan kepada manusia mulia, nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk sehingga kita semua mengetahui jalan keselamatan.

Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.

Seringkali kita melihat orang-orang pada ngerumpi. Dan memang ngerumpi sangatlah mengasyikkan. Namun tentunya ngerumpi atau yang sering disebut juga dengan Ghibah tersebut akan sangat mengasyikkan jika yang dibicarakan adalah hal-hal yang bermanfaat, namun sayangnya seringkali yang sering dilakukan oleh orang-orang yang ghibah adalah membicarakan keburukan orang. Karena hal ini pulalah, maka kemudian kegiatan Ghibah ini dilarang dalam agam Islam.

Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.

Dalam sebuah Firman Allah SWT dalam QS Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Dalam Firman Allah tersebut telah dijelaskan dengan gamblang tentang larang melakukan Ghibah. Karena memang seringkali Ghibah hanya meghasilkan sesuatu yang merugikan. Sehingga dikatakan Ghibah merupakan salah satu penyakit masyarakat yang dapat memperkeruh suasana. Sehingga karena hal itu pulalah akhirnya Ghibah dilarang oleh agama Islam. Yang perlu diketahui, Ghibah ternyata tak hanya terbatas pada lisan saja, bahkan dnegan menggunakan tulisan atau isyarat juga bisa dimasukkan ke dalam perilaku Ghibah.

Melihat bahayanya dan efek buruk yang diberikan oleh Ghibah ini maka mulai dari sekarang kita semua untuk memulia menghindari Ghibah yang merugikan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari Ghibah yaitu dengan cara mengingat bahwa perbuatan Ghibah adalah penyebab kemarahan dan kemurkaan Allah. Dan satu lagi yang perlu diingat bahwa ketika membicarakan kejelekan suadaranya sama saja ia seperti orang yang makan bangkai saudaranya sendiri sebagaimana yang difirmankan oleh ALLah dapam Firmannya di QS Al Hujurat ayat 12.

Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.

Kiranya hanya sekian saja pidato yang dapat saya sampaikan. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata, semoga Allah menjauhkan kita semua dari perbuatan-perbuatan Ghibah yang dimurkai oleh Allah.

Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.