Contoh Pidato Agama Islam Tentang Ibu

Contoh Pidato Agama Islam Tentang Ibu | Pidato tentang ibu adalah salah satu materi yang paling pleksibel, karena hampir di setiap situasi pidato tentang ibu ini bisa digunakan. Saya kira sekarang anda sedang membutuhkan contoh pidato tersebut, jika memang benar, maka anda tak salah berada pada postingan ini J, karena pada artikel ini saya akan berbagi contoh teks pidato tentang Contoh Pidato Agama Islam Tentang Ibu :

Berikut Contoh Pidato Agama Islam Tentang Ibu

Salam Wr Wb
Sebagai pembuka pidato marilah kita ucapkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Baik itu nikmat kesehatan, keimanan, keselamatan, kesempatan dan segala kenikmatan yang telah diberikan kepada kita.

Selanjutnya marilah kita beshalawat kepada nabi kita Muhammad SAW. Semoga shalawat kita ini akan dibalas dengan safaat nya oleh Rasulullah SAW.

Bapak-bapak, Ibu-ibu saudara/i yang di muliakan Allah SWT
Jika membahas tentang Ibu, pastinya kita sudah selalu mendengar tentang kisah anak durhaka si malin kundang, yang di kutuk oleh ibunya menjadi batu, hal ini kenapa?? Karena dia tidak mengakui wanita yang telah melahirkan dan juga merawatnya..

Saya pribadi merasa sedih ternyata sekarang ini banyak anak yang durhaka kepada ibunya, seperti berbohong, berkata kasar, bahkan ada yang tega berprilaku kasar kepada orang tuanya. Dan yang semakin miris lagi, semua perbuatan itu dianggap hal yang biasa – biasa saja dan sudah terbiasa.

Allah SWT berfirman dalam surah Luqman,31:14 yang terjemahannya :

“Dan kami perintahkan kepada manusia “berbuat baik” kepada kedua orang ibu-bapanya; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS Lukman, 31:41)

Coba kita berfikir sejenak, siapakah orang yang telah melahirkan, menyusui kita??? Sosok ibulah orangnya. Dia merawat kita dengan penuh kasih sayang, dan yang terfikir dibenak mereka hanyalah berharap kita bahagia dan bisa membanggakan mereka. Tiada sedikitpun terlintas dipikiran mereka kalau kita akan menjadi anak yang durhaka. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk durhaka / berbuat kasar kepadanya.

Ada sebuah kisah dimana sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu..ibumu..ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu kemudian yang lebih dekat kepadamu” (Mutafaq’alah)

Oleh karena itu ada beberapa kewajiban yang mesti kita lakukan sebagai anak pada kedua orang tua :

  1. Taat dan juga berbakti pada orang tua. selama mereka tidak memerintah /menyuruh pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan juga kebaikan. (hal ini tertera pada Q.S Luqman, 31:15)
  2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah, misalnya “Ya Tuhan kami, berilah ampun aku dan juga kedua ibu bapaku dan juga sekalian orang2 mukmin pada hari terjadinya hisab “hari kiamat”.” (hal ini tertera pada Q.S Ibrahim, 14:41)
  3. Menjaga semua ucapan kita agar selalu dalam keadaan sopan, aturlah nada bicara kita jangan terlalu tinggi sehingga membuat mereka menjadi marah/tersinggung, jangan sesekali membentak, juga jangan menolak yang diperintahkannya. Jika memang tidak bisa, ungkapkanlah alasannya dengan baik, dan juga jangan menggerutu (dan ini tertera dalam Q.S Al Israa’, 17:23)
  4. Itulah beberapa pedoman yang kita perberbuat untuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan terutama kepada Ibu. semoga kita, ibu kita, bapak kita, saudara kita, selalu dalam ketakwaan dan keimanan, sehingga nantinya kita bisa dipertemukan kembali di surganya Allah. Amin yarobbal alamin

Sampai disini pidato singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Maaf atas segala kesalahan dan juga kekurangan, Wassalamu’alaikumWr Wb

Demikianlah contoh pidato singkat yang bisa saya bagikan pada artikel kali ini. Terima kasih sudah berkenan datang ke situs sederhana kami ini.