Contoh Dakwah Singkat Tentang Ibu

Contoh dakwah singkat tentang ibu – menyebarkan ilmu bermanfaat merupakan suatu ibadah yang pahalanya akan mengalir hingga nanti kita semuai telah meninggal dunia. Bagi kalian yang memiliki agenda untuk menyebarkan ilmu terkait masalah orang tua terutama ibu, berikut ini adalah salah satu contoh dakwah singkat tentang ibu. Semoga bermanfaat dan memberikan kita sebuah ilmu baru yang menuntun kita kedalam kebaikan.

Bismillahirrahmaanirahiiim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Jika kita menengok dari awal, maka tak akan ada satupun benda di dunia ini yang mampu membayar segala jerih payah seorang ibu. Seorang ibu selalu dalam kondisi kepayahan selama 3 bulan, mempertaruhkan nyawanya agar kita semua dapat terlahir dengan selamat ke dunia, mendidik, mengajari, membimbing kita dari sejak kita masih berada di dalam kandungan hingga ia kehilangan kemampuan. Yang memberikan ASI, merawat kita saat sakit dan berjuta-juta perlakuan ibu yang tak akan mampu dibayangkan oleh mereka yang belum pernah menjadi orang tua.

Dalam sebuah surat dalam Al Quran QS AL Isra ayat 23 telah dijelaskan tentang kewajiban seorang untuk orang tuanya terlebih lagi untuk seorang ibu. Dalam ayat tersebut dijelaskan untuk selalu berbakti kepada orang tua dan larangan untuk mengatakan “ah” untuk seorang ibu. Ini membuktikan bahwa kedudukan seorang ibu yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang ayah bahkan hingga dikatakan bahwa surga terletak di bawah kaki seorang ibu. Hal ini tentu memiliki alasan yang kuat.

Seorang Imam besar yaitu Imam AL Qurthubi dalam tafsirnya “ Al Jami;il AL Ahkamil Qur’an menjelaskan bahwa ibu memiliki 3 kecintaan dan juga pengorbanan yang membuatnya memiliki kedudukan yang lebih tinggi jika dibandingkan ayah yaitu pengorbanan pada saat ia mengandung, pengorbanan pada saat ia melahirkan dan pada saat ia menyusui.

Pengorbanan yang pertama adalah pengorbanan pada saat ia hamil. Pada saat ia dalam kondisi hamil maka bisa dibilang ia sedang dalam keadaan rapuh. Dan tanpa pernah mengeluh ia akan membawa anaknya dalam perut selama 9 bulan dengan kondisi kepayahan. Terkadang bahkan ia akan rela melakukan apa saja untuk menjaga sang anak agar dapat lahir ke dunia dengan selamat.

Pengorbanan yang kedua adalah pada saat ia melahirkan. Pada saat seorang ibu melahirkan bayinya, maka yang ia pertaruhkan saat itu adalah nyawanya. Bahkan seorang ibu akan rela nyawanya dihilangkan asal bayi yang dikandungnya selama ini dapat hidup dengan selamat.
Pengorbanan yang ketiga adalah pada saat menyusui dan juga mendidik. Setelah melahirkan pun ia masih memiliki tanggung jawab untuk menyusui dan mendidik anaknya agar kelak ia akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Ketiga pengorbanan inilah yang kemudian menjadikan kedudukan seorang ibu lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Melihat pengorbanan yang seperti itu, tentu kita sebagai seorang anak, tak akan pernah tinggal diam untuk terus berusaha membalas jerih payah ibu, walaupun memang segala apa yang telah kita perbuat tak akan mungkin dapat menggantikan apa yang telah beliau lakukan untuk kita.

Akhir kata, marilah kita mendoakan untuk seluruh ibu yang ada di seluruh dunia, agar ia mendapatkan kedudukan yang terbaik di samping Allah kelak. Amiiiiinnn

Robigfirlii waliwaalidaya warhamhumaa kamaa robayaanii soghiiroo.. walhmadullihi robil ‘aalamin


wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Itulah sedikit contoh dakwah tentang ibu yang dapat kamiberikan. Terima kasih.