Contoh Pidato Tentang Dampak Dari Video Games

Contoh Pidato tentang Dampak dari Video Games | Video games merupakan salaha satu permainan ataua hiburan yang dimainkan oleh anak zaman sekarang. Yang sering memberi dampak ketagihan. Oleh sebab itu mungkin anda sedang ingin mencari contoh pidato tentang Dampak dari Video Games, maka disini kami menulis contoh pidato tentang Dampak dari Video Games.

Assalamu’alaikum Wr Wb
Pertama – tama marilah akita seanttiasa selalu bersukur kehadiran allah SWT yang mana berkat rahmat dan juga hidayahnya lah kita bisa berkumpul ditempat yang sama-sama kita cintai ini.
Shalawat berngkaikan salam tidak bosn – bosannya kita hadiahkan kepada roh junjugan alam yakni nabi kita nabi besar nabi Muhammad SAW.

Yang saya hormati bapak / ibu saudar/I dan anakk – anak sekalian
Sebelum saya meneruskan pidato saya, terlebih dahulu saya ingoing mengucapkan terima kash atas kepercayaan yang telah diberikan kepada daya. Untuk menyampaikan pidato tetang Dampak dari Video Games.

Harus diakui, efek seru dari menyaksikan TV dan video games memang telah banyak diraskan orang. Jangankan anak-anak, orang para dewasa pun sering jadi terlena.

Masalahnya, semakin sering anak-anak terpaparkn tayangan ini, maka mereka akan berpotensi untuk meniru atau dapat membuat anak menganggap kekerasan itu sebagai suatu perilaku yang wajar dan dapat diterima di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut saya paparkan beberapa dampak negatf yang ditimbulkan dari bermain video games:

Dilihat dari segi fisik:
Setiap Anak mempunyai tahapan perkembangan fisik yang harus mampu dilakukannya. Misalnya saja pada usia 2 tahun dapat melompat atau usia 6 tahun dapat mengendarai sepeda roda 2. Kemampuan seperti itu membutuhkan koordinasi dan keseimbangan sensorik dan motoric yang baik.

Anak – anak yang terlalu sering main video games dan menonton TV kurang terstimulasi karena mereka cenderung banyak duduk atau berbaring. Padahal, perkembangan fisik sangat memengaruhi perkembangan psikologis. Misalnya saja, anak jadi takut – takut untuk naik dan turun tangga, main ayunan, atau ketinggian yang disebabkan tidak biasa melakukannya.

Dalam kehidupan psikologisnya, ia akan mengalami rasa ketakutan saat memulai hal baru, bertemu atau berkenalan dengan orang lain, hingga untuk berubah. sehingga anak akantumbuh menjadi orang yang kurang fleksibel.

Kurang gerak juga dapat membuat anak rentan terkena obesitas. Karena main games dan menonton TV hanya sedikit mengeluarkan energi dibandingkan dengan anak yang bermain sepeda, misalnya. Apalagi, asupan makanan anak zaman sekarang cenderung kaya karbohidrat dan juga lemak.

Terlalu banyak main video games dan berada di depan TV dan dapatmerusak daya penglihatan si kecil.
Dilihat dari segi kognitif:
Jika anak – anak memainkan video games atau menonton acara yang tidak sesuai tahapan usianya, maka akan menimbulkan referensi yang salah dari dalam diri sianak. Membedakan antara yang fakta dengan fiksi itu masih sulit.

Dilihat dari segi emosional:
Tayangan yang berbau kekerasan akan mengurangi sifat toleransi anak terhadap permasalahan ataupun kesakitan orang lain. Selain itu sifat empatinya juga berkurang itu dikarenakan tidak mengerti dan tidak mengalaminya sendiri. Ia tak pernah bermain, berlari, ataupun terjatuh. Karena Ia hanya sibuk bermain games.

Dilihat dari segi bahasa:
Tayangan tv yang mengandung kekerasan biasanya diiringi dengan kata- kata yang kasar. Misalnya seperti s#it atau f#ck selalu terdengar, bahkan kini di kalangan anak SD. Kata-kata atau ungkapan kasar seperti itu juga bisa menyempil di antara film – film kartun.

Dilihat dari segi emosi:
Jika anak bermain bersama teman – temannya, maka dia akan belajar mengenal kekayaan dan kedalaman emosi. Ia bisa mengatur dan mengendalikan emosinya dalam menghadapi peristiwa atau hubungannya dengan orang lain. Merupakan hal yang salah jika sang ibu melarang anak bermain karena sang ibu takut jika anaknya menjadi sedih, menagis dan marah karena dinakali oleh teman – temannya. Padahal itulah saatnya mengajari anak untuk terampil menghadapi kenakalan.

Untuk itu marilah kita bersama dapat mengontrol kapan saatnya anak bermain video games, dan kapan pula anak dapat menonton tv. Karena kita sebagai orang tua harus bijak dalam menentukan apa saja hal – hal yang boleh dilakukan anak – anak, dan kapan itu dilkukan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf