Contoh Khutbah Jum’at Tentang Buah Kesabaran

Contoh khutbah jum’at – berikut ini telah saya siapkan salah satu contoh khutbah jum’at yang berjudul “Buah Kesabaran”, dalam artikel ini akan kita pelajari dan kita fahami bersama bahwa sungguh besar arti dari kesabaran. Oleh karena itu akan lebih bijak jika dalam kesempatan khutbah jum’at tersebut, sebagai seorang pembicara publik anda memberikan tema khutbah yang benar-benar akan sangat bermanfaat untuk klayak luas umunya dan diri kita sendiri pada khususnya. Baiklah langsung saja berikut di bawah ini ulasan lengkap dari artikel tentang contoh pidato ataupun contoh khutbah jum’at yang berjudul Contoh khutbah jum’at tentang buah kesabaran.

Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT

Takwa merupaka sebuah anugerah yang paling agung setelah hidayah iman yang telah dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam kalbu manusia.

Dengan sebenar-benarnya bersyukur, maka Allah SWT akan meningkatkan menambah kenikmatan yang agung itu, insya Allah. Akan hujamkan Nya keimanan ke dalam hati kita dan akan mengangkat tinggi derajat ketakwaan kita. Amin, ya robbal ‘alamin

Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT

Jikalau keimanan itu diibaratkan seperti burung, maka jiwa kita akan terus terbang menuju ke hadirat Allah SWT dengan menggunakan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap pertama sayap syukur dan sayap sayap kedua adalah sayap sabar.

Hakikat sabar adalah kokoh dan teguh dalam mempertahankan jiwa untuk selalu tetap berada pada ketentuan syariat Allah SWT, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri dari segala larangan serta tetap berlapang dada pada atas setiap ketentuan ujian dari Allah SWT.

Maka orang – orang yang bersabar akan senantiasa selalu teguh dan senantiasa selalu menambah kekuatan tenaga baik jasmanimaupu kekuatan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus menambah dan juga mengkokohkan tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan juga kuatkanlah kesabaranmu itu dan tetaplah terus bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah engkau kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: ayat 200).

Mereka juga terus bersabar di dalam menahan berbagai penderitaan atau yang lebih tepatnya ujian Allah SWT dengan tetap terus melaksanakan ketaatan, sehingga Allah SWT sangar memuji dan juga menyanjung mereka.

Dengan bekal sabar, seseorang akan menyadari dan ridha bahkan cinta terhadap ketentuan ujian penderitaan yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT pada dirinya.

Fiman AllahSWT :

Yang artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit kelaparan, ketakutan, kekurangan harta, jiwa, serta buah-buahan. Dan berikanlah kepada orang-orang yang sabar berita – berita yang baik” (QS. Al-Baqarah: ayat 155).

Bagaimana tidak, padahal orang-orang musyrik, orang-orang kafir dan juga orang-orang atheis mampu tetap bertahan dengan penderitaan – penderitaan yang sedang menimpa mereka, maka orang yang beriman pastinya lebih kokoh, tahan dan juga ridha, bahkan cinta pada ketentuan takdir itu, kemudian dengan bekal kekuatan jiwa dan imannya itu, orang – orang yang beriman mencari kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat dari penderitaan tersebut dengan beristirja` hanya kepada Allah SWT. Istirja` disini maksudnya, meyakini, mengakui, menyadari secara sepenuhnya serta menyerahkan semua kebaikan urusannya hanya kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT berkenan akan membalasnya dengan yang jauh lebih indah.

Firman Allah SWT :

Yang garinya “(Yaitu) orang-orang yang jika ditimpa musibah, maka mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.” (QS. Al-Baqarah: ayat 155 – 156).
Hadirin Rahimakumullah 
Itulah hakikat dari kesabaran yang intinya adalah teguh dan bertahan sekokoh – kokohnya dalam memperkuat jiwa, kemudian terus memperjuangkan segenap kemampuan jiwanya itu dalam menempuh keridhaan dari Allah SWT, dengan terus melaksanakan perintah dan tetap menjauhi laranganNya dalam kondisi seperti apa pun.
Kesabaran yang seperti demikian itulah yang disediakan bagi penyandangnya berbagai jenis kemuliaan, ketinggian derajat, keagungan, kekuasaan.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT
Rasulullah SAW bersabdah :
Yang artinya “Tidak ada suatu benda yang berharga pun yang aku sembunyikan dari kalian semua, maka barang siapa yang menjaga kehormatan dirinya, maka AllahSWT akan menjaganya. Siapa yang mencukupkan dirinya (dari meminta-minta), maka Allah SWT akan mencukupinya, dan barang siapa yang menyabarkan dirinya, maka Allah SWT akan menjadikan dirinya bersabar. Dan tidaklah seseorang mendapat karunia yang lebih baik dan lebih luas melebihi dari kesabaran.” (HR. al-Bukhari-Muslim dari Abi Sa’id al-Khudri).