Contoh Pidato Tentang Menuntut Ilmu

Kita harus merasa tergugah dalam hati kita masing-masing, sehingga belajar tidak merasa bosan dalam keadaan suasana bagaimanapun, baik mengenai waktu, ataupun tempatnya. Kita harus bersemangat dalam menuntut Ilmu dengan sekuat tentaga kita, agar yang kita cita-citakan bisa tercapai sebagaimana yang kita harapkan. Selengkapnya, marilah kita simak bersama Contoh Pidato bahasa indonesia Tentang Menuntut Ilmu berikut ini:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Ilmu mempunyai peranan penting dalam perjalanan hidup ini, karena dengan ilmu yang dimilikinya seseorang akan mampu membedakan yang haq dan bathil. Dengan ilmu seseorang akan lebih mantap dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, karena tahu dasarnya dan tujuan yang sebenarnya. Namun, sebaliknya bagi seseorang yang buta akan ilmu pengetahuan agama, maka segala yang dikerjakan tidak akan tahu dasar dan tujuan sebenarnya. Agar hal semacam ini tidak sampai menimpa pada diri orang Islam, maka kita harus menyadari, bahwa setiap orang Islam mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu. Berkaitan dengan hal tersebut Nabi saw, bersabda:
“Mencari ilmu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan”

Mencari ilmu haruslah mendapatkan prioritas pada setiap pribadi muslim, karena orang berilmu, maka tahu jalan yang akan ditempuh. Orang yang mendambakan bahagia hidup di dunia. haruslah mempunyai ilmu. Begitu juga orang yang mendambakan kebahagiaan dunia akhirat haruslah mempunyai ilmu pula. Oleh karena itu janganlah sampai merasa bosan untuk menuntut ilmu, dan di mana saja harus tetap kita cari sekalipun di negara Cina. Nabi saw. bersabda:

“Carilah Ilmu walau di Negeri Cina”

(HR. Ibnu Ady dan Baihaqi)

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Banyak jalan yang ditempuh dalam mencari ilmu. Ada yang mencari ilmu dengan mendengarkan cerama Agama (pengajian-pengajian), ada yang mencari ilmu lewat membaca buku-buku, ada yang mencari ilmu lewat sekolahan, dan masih banyak lagi nara sumber Ilmu Pengetahuan. Tetapi perlu diingat dan diketahui, bahwasanya mencari ilmu yang paling dominan adalah mulai anak-anak masih usia sekolah. Karena dengan kesempatan yang bagus, maka anak-anak usia dini masih mempunyai daya tangkap yang kuat. Sehingga ilmu yang diperolehnya benar-benar sebagai bahan modal pada kehidupan hari-hari yang akan datang. Ilmu pengetahuan yang sudah diterima anak-anak mulai dini dengan cara yang serius, maka akan membekas dan teringat terus sampai akhir hayatnya. Begitu pentingnya menuntut ilmu mulai dini, berarti dia benar-benar bisa meraih kesempatan emas. Karena dengan dibekali ilmu pengetahuan, maka bisa menunjang sepenuhnya kehidupan sekarang dan hari esok, yakni di akhirat kelak.

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk itu belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu. Begitu sulitnya seseorang mengukir batu, tetapi bila sidah nampak terukir, maka bertahun-tahun masih saja membekas dan tidak akan hilang. Demikian juga dengan sang anak kecil, bila sudah masuk dalam fikirannya ilmu pengetahuan, maka sulit sekali untuk melupakan, bahkan masih teringat sampai akhir hayatnya.

Akan tetapi belajar diwaktu dewasa, bagaikan mengukir di atas air. Kita tau bahwa mengukir di atas air begitu mudahnya akan tetapi tidak ada bekasnya. Begitu pula, bila belajar diwaktu dewasa, maka dia mudah untuk mengingat, menerima suatu ilmu, tetapi mudah pula untuk melupakan.

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Setelah kita mencari ilmu dengan sungguh-sungguh, maka janganlah lupa untuk diamalkannya. Orang berilmu berkewajiban untuk mengamalkan, jangan sampai ilmu yang dimilikinya, kemudian disembunyikan. Bila seseorang mempunyai ilmu kemudian disembunyikan, maka ancaman Allah yang akan diterimanya.

Nabi saw, bersabda:

“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu, kemudian ia menyembunyikan, maka Allah akan mengekangnya besok pada hari kiamat dengan kekangan neraka.”

agar kita tidak termasuk hamba yang diancam oleh Allah maka langkah terbaik yang terbaik bagi kita adalah dengan mengamalkan ilmu yang telah didapat.

Demikianlah uraian singkat yang kami sampaikan, dengan penuh harapan mudah-mudahan kita termasuk hamba yang mempunyai ilmu agama, kemudian mau mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar bahagia dunia akhirat benar-benar terwujud. amin

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.