Contoh Pidato Tentang Istiqomah

Mengikuti dan mengamalkan pedoman hidup sesuai dengan dua tuntutan itu dengan sebaik-baiknya disebut istiqamah. Orang yang selalu menjaga istiqamah akan mendapatkan tempat yang mulia disisi Allah, ia selalu berbuat baik dan menghindari sesuatu yang tercela. Dengan demikian, maka ia tergolong orang beriman dan isya Allah akan mendapat syurga. Berikut ini selengkapnya tentang contoh pidato tentang istiqomah

Assalamu’alaikum war. wab,

(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada karena dia telah memberikan kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat ituialah umur yang panjang, kesehatan yang baik,dan kesempatan yang luang sehingga kita bisa menghadiri acara……

Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajah di tempat ini.

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap di limpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rosulullah saw. Berikut para keluarganya, para sahabatnya, Amiin.

Para hadirin yang saya hormati,
Allah Taala memberi pedoman hidup bagi kita barupa Al-Qur’an dan sunah Rosul. Keduanya mencakup dua perkara, yaitu mengatur hubungan manusia dengan Allah, dan mengatur hubungan antara sesame manusia (antar mahluk). Hubungan antara manusia dengan Allah dapat diwujudkan dengan cara mengabdi dan beramal taat kepada sang pencipta.sedangkan hubungan antar makluk dapat diwujudkan dengan saling bergaul dengan baik, mengolah dan menjaga lingkungan serta memanfaatkan untuk kemaslahatan.

Allah berfirman:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا

السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. QS: Al-An’am Ayat: 153)

Jalan Allah yang yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah Al-Qur’an dan As Sunnah. Adapun jalan-jalan lain adalah pedoman hidup yang didasarkan dari selain Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Istiqamah merupakan suatu jalan yang dapat menyelamatkan dunia akherat. Dengan selalu beristiqamah maka seseorang akan terpelihara imannya dan terlindung imanya dan terlindung dari dorongan hawa nafsu serta setan yang berbuat maksiat. Orang-orang yang mau berpikir, maka merakatidak akan mencari jalan lain dalam memperbaiki kehidupan kecuali jalan yang di atur oleh Allah dalam petunjukNya. Yaitu Al-Qur’an. Sebab menempuh jaran di luar tuntunan Al-Qur’an dan As Sunnah akan mendorong menjadi binasa atau rugi besar, dunia akherat.

Para hadirin yang berbahagia,
Istiqamah dapat pula diartikan teguh pendirian dalam iman orang-orang yang berteguh pendirian dan selama hidupnya tetap berpegang pada iman dan ihsan, maka ia akan menjadi orang beruntung. Kelak dihari kiamat akan mendapatkan kehidupan yang menyenangkan, yaitu surga, Bukanlah Allah telah berfirman: bahwa orang-orang yang berkata,”kami menyembah Allah,”lalu berlaku lurus dalam amalnya,yaitu berpendirian teguh, pasti malaikat pun turun kepada mereka seraya berkata,”janganlah merasa takut dan bersedih,sebaliknya berbahagialahdengan surge yang dijanjikan untukmu. Kamilah para walimu di dunia dan di akherat, dan untukmu di surga segala sesuatu yang menyenangkan nafsumu, dan segala macam yang kau minta sebagai rejekimu dari yang maha pengampun dan penyayang.” QS. 32:30-32.

Bertuhankan Allah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah mengikuti bahwa Allah sebagai tuhannya dan menetapkan wahdaniahNya: bahwa Allah Maha Esa. Dan berpendirian kokoh dan berprilaku lurus dalam amalnya. Menurut sebagian ulama bahwa istiqamah adalah berpendirian kokoh pada iman, disertai secara ikhlas dan melaksanakan semua perintah wajib.

Para hadirin rahimahumullah,
Istiqamah dapatmengangkat harkat dan martabat manusia, serta membawa ke puncak kesempurnaan. Istiqamah mampu melindungi akal dan hati manusia dari kerusakan dan menyelamatkan jiwa manusia dari kebejatan moral.

Islam membingbing manusia agar istiqamah, teguh pendirian dalam menjalankan perintah Allah dan menjalankan segala laranganNya. Orang yang beristiqomah akan menjalankan keuntungan yang sangat besar.

Para hadirin yang terhormat,
Ada beberapa macam tingkatan istiqamah, di antaranya adalah istiqamatul khawash. Istiqamatul awal adalah yang umumnya dilakukan oleh orang-orang awam, termasuk kita ini. Bentuk istiqamah orang awam adalah sacara batin beriman dan membenarkan adanya Allah serta rosulNya. Kemudian di sertai dengan realisasi lahiriah berupa menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Sedangkan istiqamah khawash adalah istiqomah yang diterapkan oleh orang-orang yang sudah mencapai makrifat. Orang-orang demikian ini tidak tertarik urusan dunia, harta benda dan kesenangan-kesenangan. Namun hatinya memadukan kenikmatan surga dan kerinduan yang sangat mendalam untuk bisa berjumpa dengan Allah.

Para hadirin yang berbahagia,
Yang disebutkan tadi adalah tingkan-tingkatan istiqamah. Sedangkan macam-macam istiqamah meliputi istiqamah lisan, istiqamah hati dan istiqamah tubuh.

Istiqamah lisan yaitu tetap dalam keadaan mudawamah.yaitu dalam keadaan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian diikuti istiqamah hati dengan istiqamah hati , yaitu hati secara terus –menerus bertekat melakukan kebenan atau selalu berkemauan untuk mengamalkan suatu kebaikan. Adapun istiqamah tubuh ialah menjalankan secara lahiriah.

Adapun pula yang berpendapat bahwa istiqamah bahwa istiqamah itu menyangkut masalah amal taat, menjauhi larangan dan mensyukuri nikmat,serta sabar menempuh jalan surga.

Para hadirin rohimahumullah,
Istiqamah dalam beramal taat terus menerus menjalankan perintah Allah secara ikhlas dan tidak tercemar riya.’amal taat itu diakukan tanpa henti dan tanpa rasa malas. Disamping itu harus melengkapi dengan istiqamah dalam menghindari larangan Allah,mengekang bahwa nafsu agar tidak membuat maksiat. Pencegahan ini harus dilakukan secara terus—menerus dan jangan sampai lalai.

Istiqamah dalam beramal taat secara ikhlas dan mencegah maksiat itu belumlah cukup jika tidak disertai dengan peryataan rasa syukur atas nikmat yang kita terima. Pernyataan syukur ini hendaknya dilakukan secara terus-menerus pula. Dan harus pula ditambah dengan istiqamah berupa sabar. Yakni terus-menerus menghadapi segala yang tidak menyenangkan dengan sabar . untuk mencapai keempat istiqamah itu, maka kita harus memberkali dengan taat yang sempurna dan iklas, kemudian taat yang sempurna dengan taubat, syukur yang sempurna dengan mengoreksi diri, serta sabar yang tidak disertai dengan tidak berputus-asa.

Para hadirin yang berbahagia,
Ada beberapa cirri orang yang selalu istiqamah,di antaranya ialah:
1. memelihara lisannya agar tidak mengadu domba dan menggunjing orang lain. Hal ini menunjukan firman Allah,”janganlah sebagian kamu menggunjing terhadap sebagian lainnya.”

2. Menghindari prasangka buruk. Menunjukan firman Allah ,”hindarilah umumnya prasangka buruk terhadap sesame muslim, sebab prasangka buruk termasuk perbuatan dosa.”Dan tunjukanlah sabda Nabi saw. “Hindarilah prasangka buruk,sebab dugaan jelek itu kata-kata dusta yang berbahaya.”

3. menghindari perbuatan yang bersifat menghina atau mengejek orang lain. Berdasarkan firman Allah ,”janganlah suatu kaum menghina kaum lainnya, karena yang dihina itu lebih baik daripada yang menghina….”

4. membatasi pandangan mata dari penglihatan yang berbau maksiat. Firman Allah,”serukanlah kepada orang-orang mukmin, agar merendahkan pandangan matanya dari melihat yang terlarang.”

5. selalu berkata benar, sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur’an, dan apabila kamu berkata, maka berlakula adil (benar).”

6. infaq fi sabililah, yaitu mengeluarkan hartanya untuk kepentingan agama Allah, hal ini sesuai dengan firman Allah,” pergunakanlah yang baik-baik dari harta yang kamu usahakan atau dari harta yang kamu dapatkan.”

7. tidak berlebih-lebihan, sesuai dengan perintah Allah,”janganlah berlaku terlalu boros.”

8. tidak menuntut keluhuran dan kebanggaan diri, menunjukan firman Allah,” itulah negeri akhirat, kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menuntut keluhuran di dunia, dan tidak pula berbuat binasa. Akibat yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa.”

9. memelihara sholat lima waktu, menujukan firman Allah. “ peliharalah semua shalat dan shalat yang pilihan (ashar). Tegakanlah semata karena Allah dan menaatinya.”

10. istiqamah pada ahlu sunnah wal jamaah. Menunjukan firman Allah,”bahwa inilah jalanKu yang lurus,untuk itu turutilah jalanku yang itu, dan janganlah menuruti jalan-jalan yang lainNya.”

Itulah ciri orang yang beristiqamah dalam menempuh jalan lurus, yakni menempuh perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Sudahkah kita memiliki sepuluh cirri tersebut . jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Karena itu, marila kita mengoreksi diri dan meningkatkan amal ibadah kepada Allah sehinngga menjadi orang yang benar-benar istiqamah.

Demikianlah sedikit yang bisa saya sampaikan pada pidato bahasa indonesia kali ini, jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah .mohom maaf atas segala kekurangannya.

Bilahittaufiq wal hidayah, wasalamu’ alaikum warahmatulahi wabarukatuh.