Contoh Pidato Tentang Keutamaan Bermurah Hati

Bermurah hati wajib kita perlihatkan kepada sesama umat muslim pada khususnya dan kepada sesama manusia pada umumnya. Untuk lebih jelas, marilah kita simak bersama contoh pidato tentang keutamaan bermurah hati.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)

Para Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini ijinkanlah saya akan menyampaikan keutamaan sifat-sifat bermurah hati. Sesungguhnya sifat ini ciri sifat orang muslim yang beriman. Orang yang dalam hidupnya taat menjalankan ibadah dan menjauhi larangan Allah, kemudian selalu hatinya berlemah lembut kepada setiap orang, maka ia akan mendapatkan rahmat dari Allah. Sifat murah hati merupakan bagian dari berbuat kebaikan. Sedangkan kebalikan dari sifat ini adalah kikir. Adapun sifat kikir pada umumnya tidak memperdulikan orang lain yang dirundung kesulitan.

Bermurah hati merupakan suatu akhlak yang dipandang wajib. Harus dilaksanakan oleh setiap muslim secara kontinyu, tidak ada putus-putusnya. Hal itu merupakan perbuatan sosial yang perlu dilestarikan dan dibudayakan. Bermurah hati bisa saja dalam bentuk perngorbanan harta benda, bersedekah kepada orang lain yang membutuhkannya. Atau menyumbangkan tenaga dan pikiran kepada orang lain. Inilah ajaran islam yang hendaknya kita perhatikan dan kita amalkan.

Hadirin rahimakumuloh,
Dalam urusan hidup dengan sesama manusia, sikap bermurah hati menyebabkan keakraban dan saling merasa seakan-akan sesama saudara, senasib sepenanggungan. Sikap seperti ini akan berujung pada perilaku terpuji, yakni akhirnya muncul cinta sesama manusia, terutama sesama mukmin. Belum dikatakan beriman jika antara sesama muslim tidak saling menyayangi.

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu, hingga ia menyintai saudaranya (sesama muslim) seperti halnya menyintai dirinya sendiri.” Demikian hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari.

Cinta dan sayang kepada sesama mukmin tidak sebatas pada kata-kata saja. Tetapi harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku, misalnya dengan cara bersedekah, dan sebagainya. Sebab pada hakikatnya dalam ajaran islam, harta benda yang dimiliki seseorang itu bukan mutlak milik sendiri, tetapi yang sebagian adalah milik orang lain. Orang lain yang dimaksud adalah anak yatim dan fakir miskin.

Betapa indahnya ajaran dan aturan Islam. Ia mendidik manusia agar berjiwa sosial yang tinggi, memperhatikan penderitaan fakir miskin dan anak-anak yatim piatu. Maka bila orang-orang kaya itu memiliki kelebihan, dianjurkan untuk ikut meringankan beban saudara-saudaranya yang kekurangan.

Rasulullah saw. bersabda, “Wahai anak adam, kalau kamu menyedekahkan sebagian dari hartamu, itu lebih baik bagimu, dan apabila kamu tahan saja, itu berbahaya bagimu. Dan kami tidak tercela atas kesederhanaan. Dahulukanlah orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan kanan di atas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang dibawah (yang menerima pemberian).” Demikian hadist diriwayatkan muslim.

Para hadirin rahimakumullah,
Hidup boros dan berlebih-lebihan sangan dicela dalam agama. Sebab sikap yang demikian itu akan membuat seseorang cenderung lupa mengingat Allah, lupa beramal taat dan dekat dengan kemaksiatan. Namun bersikap kikir, menggenggam tangan dan menyintai hartanya secara berlebih-lebihan juga dicela dalam agama. Kikir berdampak sangat buruk bagi kehidupan di dunia dan di akhirat. Dampak buruk bagi kehidupan di dunia adalah ia akan dijauhi dan dibenci sesama manusia karena kebathilannya. Sedangkan kerugian di akhirat nanti adalah bahwa orang kikir akan mendapatkan siksa yang sangat pedih. Ia dituntut untuk mempertanggung jawabkan penggunaan harta yang telah dimilikinya.

Oleh sebab itu janganlah kita terlalu menggenggam tangan dalam urusan menyedekahkan sebagian harta untuk fakir miskin dan anak yatim. Sesungguhnya orang kikir akan dibenci sesama manusia dan dibenci Tuhan. Sebaliknya orang dermawan, yang gemar bersedekah dan beramal shalih, akan disenangi manusia dan dicintai Allah.

Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang bermurah hati dekat kepada Allah, dengan kepada manusia dan dekat kepada surga. Sedangkan orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari manusia tetapi dekat dengan neraka. Orang yang bodoh tetapi pemurah, lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir.” Demikian hadist riwayat Turmidzi.

Para hadirin yang saya hormati,
Bermurah hati dengan mengeluarkan sebagian harta untuk disedekahkan merupakan akhlak yang baik. Di samping mendapatkan pahala dari Allah, sebenarnya sedekah juga dapat memelihara harta yang kita miliki dan dapat menyembuhkan penyakit yang kita derita. Termasuk penyakit yang diderita keluarga kita. Sebab Rasulullah saw. bersabda, “Peliharalah hartamu dengan mengeluarkan zakat (sedekah), dan sembuhkanlah (obatilah) para pasienmu (yang sakit dari keluargamu) dengan bersedekah, dan atasilah (cegahlah) berbagai musibah dengan memanjatkan do’a.”

Maka berbahagialah orang-orang yang suka bersedekah, berjiwa sosial dan pemurah. Dengan demikian berarti ia telah memenuhi anjuran syariat islam. Keuntungannya akan dirasakan sendiri, baik secara langsung di dunia maupun berupa pahala kelak di akhirat.

Mengingat betapa besar keuntungan yang didapatkan dari bermurah-hati, maka mulai sekarang hendaknya kita membiasakan diri untuk gemar bersedekah. Sisakanlah sebagian harta untuk kepentingan fakir miskin, anak yatim dan keperluan dalam menegakan perjuangan Islam.

Bilahit taufik wal hidayah wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.