Contoh Pidato Tentang Jangan Menunda Taubat

Taubat diarti katakan sebagai rangkuman dari permohonan ampun manusia kepada sang pencipta yaitu tiada lain ialah Allah SWT atas kesalahan atau kekhilafan kita sebagai manusia baik itu perbuatan ataupun perkataan. Nah, makna pentingnya segera melakukan taubat akan kita bahas dalam contoh pidato tentang jangan menunda Taubat berikut ini:

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Pilih mukodimah contoh pidato yang anda sukai)

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rasulullah saw. berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama dan segenap pengikutnya, umat Islam sekalian. Aminn

Bapak, Ibu dan saudara sekalian yang saya hormati,
Pada kesempatan ini marilah kita bersama-sama mengoreksi diri sendiri. Sudah baik kah ibadah dan amal taat kita kepada Allah. Berapa banyak perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan setiap hari. Lalu, marilah kita bandingkan, lebih banyak mana jumlah dosa yang kita perbuat daripada amal taat yang kita lakukan?

Sesungguhnya, kita sering lupa untuk mengoreksi diri. Sehingga merasa aman dari siksa Allah. Padahal dosa yang diperbuat telah menumpuk banyak dan hal itu tidaklah pernah kita sadari.

Para hadirin yang saya hormati,
Mati itu pasti. Setiap orang akan mengalami mati. Dan yang sangat menakutkan, karena kematian itu tidak pernah kita ketahui, kapan ia datang dan menjemput roh kita. Bisa dalam waktu dua jam mendatang, dua hari, satu bulan atau satu tahun kemudia. Sungguhj akan celaka jika ajal keburu menjemput sedangkan kita tidak pernah menyempatkan diri untuk bertaubat. Karena itu, marilah kita bertaubat dengan segera.

Setiap di antara kita mengharapkan rahmat dari Allah dan ampunan-Nya. Rahmat dan ampunan Allah akan bisa kita terima apabila kita berhenti berbuat maksiat, kemudian tekun beramal taat, selanjutnya bersungguh-sungguh untuk bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu maupun dikemudia hari.

Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian,
Selama nyawa masih dikandung badan, maka pintu taubat tetap terbuka. Bagi orang yang banyak dosa, janganlah berkecil hati dan berputus asa dalam mencapai rahmat Allah. Allah akan menerima taubat jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Allah berfirman:
Orang-orang yang apabila berbuat keji atau menganiaya diri, mereka lalu teringat Allah, kemudian mohon ampun atas perbuatan dosanya, maka siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Akhirnya mereka tidak terus-menerus berbuat keji dan mereka mengetahui” QS, 3:135

Para hadirin yang berbahagia,
Orang yang mendambakan rahmat dan ampunan Allah, berarti ia menyayangi dirinya sendiri. Jika dia menyayangi dirinya sendiri, maka ia tak akan membiarkan kelak dibakar di api neraka. Karena itu, selagi masih berada di dunia, ia berusaha mensucikan diri. Caranya adalah dengan bertaubat. Allah menjanjikan akan memberi rahmat dan ampunan kepada hamba-Nya yang mau memohon ampunan.

Dosa-dosa kita akan diampuni jika kita bersungguh-sungguh bertaubat. Taubat yang sungguh-sungguh disebut taubat Nasuhah. Selama dosa-dosa itu tidak dalam bentuk menyekutukan Allah dan membunuh manusia, maka masih memungkinkan untuk bisa dimaafkan. Jika kita tiba-tiba teringat segala perbuatan maksiat yang pernah terjadi itu muncul, kemudia merasa banyak dosa maka berarti ada dorongan bertaubat. Kalau sudah demikian hendaknya jangan ditunda-tunda. Ini pertanda adanya hidayah dari Allah. Jika kita mampu mengalahkan hawa nafsu dan segera bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuni dosa kita.

Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Alloh.

Bilahit taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.