Contoh Muqaddimah (Pembukaan) Pidato

Pengantar pembicaraan itulah yang pada umumnya disebut muqaddimah. Biasanya isi mukadimah ialah mengucapkan puji syukur kepada Allah karena kemurahanNya sehingga acara itu dapat dihadiri dan diselenggarakan dengan baik. Kemudian dirangkai dengan ucapan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad berikut para keluarga, sahabat dan para ulama. Kadang-kadang ditambahkan pula do’a untuk dirinya sendiri, misalnya do’a agar diperlancar lidahnya dalam menyampaikan pidato, sebagaimana do’a yang pernah dibaca oleh Nabi Musa as ketika menghadapi Firaun dalam berdebat. Bagi Khatib (ahli pidato) yang cerdik, maka ia akan membaca sepengga; ayat Al Qur’an atau hadis yang maknanya berhubungan dengan uraian yang hendak disampaikan. Atau yang berhubungan dengan acara tersebut.

Contoh Muqaddimah berikut ini dapat anda jadikan sebagai Muqaddimah ceramah dalam berbagai kesempatan. Hendaknya dihafalkan agar suatu ketika jika diminta memberi sambutan telah mampu mengucapkan dengan tepat:

  • BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALHAMDULILLAAHILLADZII JA’ALNAA MINAN NAASHIHIINA. WA-AFHAMANAA MIN’ULUUMIL’ULAMAA-IR ROOSIKHIINA, WASH SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAA MAN NASAKHO DIINUHU ADYAANAL KAFAROTI WATH THOOLIHIINA, WA-‘ALAA AALIHI WA-ASH-HAABIHIL LADZIINA KAANUU BI TAMASSUKI SYARII’ATIHI SHOOLIHIINA.” AMMAA BA’DU.
  • Artinya: 

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah menjadikan kita termasuk para nasehat, dan yang telah memberi kefahaman kepada kita dari berbagai ilmu para ulama yang ahli. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang agamanya menghapuskan agama orang-orang kafir dan orang-orang yang jahat. Dan semoga pula keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabat (nabi) yang baik yang selalu berpegang dengan nyari’atnya..” Adapun sesudah itu. 
  • BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM. ALHAMDULILLAAHIL LADZII FADL-DLOLA BANII AADAMA BIL ‘ILMI WAL ‘AMALI ‘ALAA JAMII-‘IL ‘AALAMI. WASH SHOLAATU ‘ALAA MUHAMMADIN SAYYIDIL ‘AROBI WAL’AJAMI WA-‘ALAA AALIHI WA-ASHHAABIHIYANAABIIO’IL ‘ULUUMIWALHIKAMI.” AMAA BA’DU
  • Artinya: 

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah melebihkan anak Adam (manusia) dengan ilmu dan amal atas semesta alam. Semoga sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, penghulu (tokoh) orang arab dan orang arab pegunungan (‘Ajam). Begitu juga sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada sahabat-sahabat beliau yang merupakan sumber ilmu pengetahuan dan hikmah.” Ammaa ba’du = Adapun sesudah itu 
  • BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM. ALHAMDULILLAAHIROBBIL ‘AALAMIINA. WASHSHOLAATU WASSALAAMU’ ALAA ASYROFIL ANBIYAA-I WAL MURSALINA, WA-‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA’IINA.” AMMA BA’DU.
  • Artinya: 

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji-pujian hanya milik Tuhan pemelihara alam semesta. Semoga rahmat dan salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, dan kepada keluarganya dan para sahabatnya.” Ammaa ba’du = Adapun sesudah itu.