Contoh Pidato Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan

Artikel ini berisi tentang contoh pidato bahasa indonesia tentang pendidikan. Dimana kita sebagai kaum muda mesti memahami dan menerapkan makna dari pendidikan dalam kehidupan kita. Jangan lupa baca juga artikel tentang contoh pidato sambutan yang sebelumnya telah saya tulis. Baiklah, langsung saja, ini dia contoh pidato bahasa indonesia dengan tema pendidikan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

(Pilih mukkodimah pidato yang anda sukai)

Hadirin sekalian yang berbahagia!
Ucapan tahmid dan tasyakkur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat ini. Kalau kita bicara tentang Pendidikan Nasional, bayangan kita langsung tertuju kepada bapak guru pertama Pendidikan yaitu bapak almarhum Dr. Ki Hajar Dewantoro. Beliau merupakan pelopor Pendidikan bagi putra putri bangsa Indonesia, beliau pula sebagai pendobrak kebodohan dan kejahilan, menuju kejalan yang terang benderang.

Kalau kita ingat akan tokoh Pendidikan Nasional bapak Ki Hajar Dewantoro, kita juga ingat akan dasar-dasar / konsep-konsep bagi seorang pendidik terhadap murid-muridnya. Menurut beliau konsep-konsep dasar seorang pendidik atau pemimpin adalah sebagai berikut:

ING NGARSO SUNG TULODO
ING MADYO MANGUN KARSO
TUT WURI HANDAYANI

Maksudnya ING NGARSO SUNG TULODO, yaitu seseorang pemimpin hendaknya sikap dan tingkah lakunya menjadi panutan bagi bawahannya atau yang dipimpinnya. Kalau dalam istilah Al-Qur’an adalah USWATUN HASANATUN. Sedangkan seorang yang patut dijadikan tauladan ialah Nabi Muhammad saw.

Sedang maksudnya ING MADYO MANGUN KARSO, yaitu seorang pemimpin hendaknya dapat menimbulkan semangat dalam bekerja dan berkarya. Jangan malah sebaliknya seorang pemimpin menjadi pengendor dan penggembos bagi rakyat bawahanya.

Dan TUT WURI HANDAYANI maksudnya ialah seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab atas perbuatannya.

Hadirin sekalian yang berbahagia!
Pendidikan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang atau yang sedang maju, adalah merupakan suatu hal yang sangat mendasar, karena hal itu menyangkut masalah kwalitas suatu bangsa. Sebab, dengan pendidikan berarti suatu bangsa itu telah mempersiapkan kader-kader atau generasi-generasi bangsa siap pakai, sanggup meneruskan cita-cita bangsa Indonesia yang telah dirintis oleh bapak-bapak pendahulu kita, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kalau kita lihat dalam UUD 1945 alinea ke-empat disana dijelaskan bahwa; Pemerintah Negara Indonesia berkewajiban mencerdasakan kehidupan bangsa. Demikian pula dalam pasal 31 UUD 45 ayat 1 berbunyi; Tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran.

Dengan Pendidikan menjadikan manusia itu bisa mengetahui mana yang dapat mendatangkan manfaat dan mana yang mendatangkan madlorot. Dengan pendidikan itu pula sebagai pemisah antara orang-orang yang jahil/bodoh dengan orang yang ‘alim/pandai. Dan dengan Pendidikan pula manusia akan menduduki derajat yang tinggi atau ditinggikan derajatnya oleh Tuhan. Perhatikan firman Allah dibawah ini yang ada kaitannya dengan pendidikan atau ilmu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al Mujadalah : 11)

Kemudian:

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (Surat Az-Zumar : 9) 

Hadirin sekalian yang berbahagia!
Demikian sepatah kata yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini semoga bermanfaat bagi kita semua, utamanya bagi diri pribadi. Terima kasih atas segala perhatiannya, dan mohon maaf atas segala kesalahannya dan kekurangannya.

“IHDINASHSHIROOTHOLMUSTAQIIM, WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU”.